Sabtu, 27 April 2024

Breaking News

  • CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction   ●   
  • Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol   ●   
  • RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa   ●   
  • Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia   ●   
  • Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024   ●   
Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat
Kamis 28 Maret 2024, 17:59 WIB
Mahasiswa UPER sedang melakukan pemeriksaan terhadap panel surya sebagai pemanas reaktor

Jakarta, berazamcom - Kepala Subdit Penyiapan Program Bioenergi Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Trois Dilisusendi, menyampaikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) ditargetkan sudah terpasang 489,8 juta meter kubik pada tahun 2025. Nyatanya hingga tahun 2022 pemanfaatan PLTBg hanya sekitar 47,72 juta atau 9,7% yang dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, komunal dan industri.

Dalam sebuah penelitian, proses produksinya yang memakan waktu cukup lama yaitu berkisar 30 hari, dianggap masih menjadi kendala utama dalam lambatnya penerapan energi alternatif tersebut (Mago, 2020). Selain itu, keterbatasan teknologi dalam proses produksi dimana teknologi konvensional tabung biogas hanya mampu menghasilkan suhu panas yang mencapai batas 37 derajat celcius.

Menjawab tantangan tersebut, perusahaan plat merah PT Pertamina (Persero), berkolaborasi dengan Pertamina Foundation dan Universitas Pertamina (UPER) melalui program Desa Berdikari Sobat Bumi (DEB SOBI) dalam mengembangkan reaktor biogas sebagai kebutuhan rumah tangga di Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor. Inovasi tersebut turut menggandeng mahasiswa UPER sebagai inisiator.

“Dikenal sebagai desa yang dapat memproduksi hingga 2.000 tahu dalam sehari, pengelolaaan limbah hasil tahu di Desa Bojongkulur belum dilakukan secara optimal. Melalui riset yang ada, kami mencoba mengelola limbah tahu tersebut agar dapat digunakan sebagai energi biogas,” ujar Yama, Mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Pertamina dalam wawancara daring.

Reaktor biogas yang di kelola dari proyek Desa Energi Berdikari Sobat Bumi, Pertamina Foundation dan Universitas Pertamina


Program pengelolaan limbah tahu yang telah berjalan sejak Januari 2024 ini telah menghasilkan 1,7 meter kubik reaktor biogas. “Dalam menghasilkan biogas, kami juga mencampurkan kotoran sapi sebagai aktivasi bakteri. Kemudian prosesnya melalui dua tahapan yaitu tahap inokulasi, berupa proses memasukkan kotoran sapi ke dalam reaktor yang diendapkan selama 4-5 hari. Ketika sudah menghasilkan gas metana, kami mulai masuk ke tahap kedua adaptasi yaitu memasukkan umpan limbah tahu secara perlahan hingga mencapai target yaitu 750 liter per hari,” tambah Yama.

Proses produksi biogas tersebut juga dibantu oleh alat pemanas berupa panel surya untuk mendapatkan bakteri yang dapat mengolah limbah tahu menjadi biogas dalam waktu yang relatif lebih singkat. Hal tersebut dikarenakan panel surya membantu memanaskan tabung reaktor hingga mencapai suhu 50 derajat celcius yang dapat meningkatkan aktivitas bakteri dalam mengolah limbah tahu menjadi biogas.

Pada akhirnya pengembangan biogas DEB SOBI tersebut dapat menghasilkan biogas yang lebih cepat hingga 2 kali daripada teknologi konvensional. Selain itu, biogas yang berasal dari 750 liter limbah tahu tersebut telah dimanfaatkan oleh dua rumah tangga dan akan dipasang secara bertahap untuk kebutuhan produksi tahu di Desa Bojongkulur.

Proses pengembangan energi biogas tersebut mendapatkan dukungan penuh dari  rektor Universitas Pertamina. “Didukung dengan pembelajaran yang berorientasi dalam menjawab berbagai tantangan secara holistik, mahasiswa juga dibekali dengan pengetahuan berbasis pembangunan berkelanjutan. Seperti melalui mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan yang mendorong mahasiswa untuk kreatif  dan kritis dalam menjawab permasalahan secara nyata. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik mahasiswa untuk terus menjadi agen perubahan yang memberikan kebermanfaatan ditengah masyarakat,” ujar Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS.

Sebagai informasi, saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di UPER. Bagi calon mahasiswa yang tertarik, dapat mengakses informasi selengkapnya melalui https://pmb.universitaspertamina.ac.id/




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top