Studi Harvard
Peneliti Harvard menyebut ada korelasi antara tingkat paparan polusi tinggi dan rasio kematian akibat COVID-19 di satu wilayah.
Korelasi Polusi Udara dan Tingkat Kematian COVID-19, AQI: Pekanbaru Polusi Udara Tertinggi Setelah Medan & Tangsel
Rabu 15 April 2020, 17:14 WIB

berazamcom-Sebuah studi mengungkapkan pasien positif COVID-19 di wilayah dengan polusi udara tertinggi sebelum masa pandemi memiliki risiko kematian lebih tinggi ketimbang pasien di wilayah dengan kualitas udara lebih baik.
Temuan itu berdasarkan New Nationwide Study dari Universitas Harvard dan menjadi studi pertama menunjukkan hubungan antara tingkat paparan polusi berkepanjangan dan rasio kematian akibat COVID-19.
Dalam analisisnya terhadap 3.080 kota di Amerika Serikat, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat T.H Chan Universitas Harvard menemukan semakin tinggi tingkat partikel kecil berbahaya dalam udara yang biasa disebut PM 2,5 semakin tinggi pula rasio kematian akibat COVID-19.
“Hasil dari studi kami memperlihatkan paparan polusi udara jangka panjang akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit COVID-19,” tulis laporan tersebut.
Studi ini sekaligus menjadi yang perdana secara nasional dalam kasus di AS, yang menunjukkan ada korelasi antara COVID-19 dan penyakit lain terkait kadar polusi udara.
Para peneliti mencontohkan Manhattan, salah satu kawasan paling sibuk di Amerika Serikat bahkan di dunia. Studi ini menyebut jika Manhattan menurunkan rata-rata particular matter hingga satu mikrogram per meter kubik, misalnya, ia bisa saja menurunkan angka kematian sekitar 248 kasus dari angka kematian saat ini.
Hingga 14 April 2020, New York City, termasuk di dalamnya Manhattan, mencatat kematian hingga 7.349 orang terkait COVID-19 dengan jumlah kasus positif 106.863 jiwa; tertinggi di Amerika Serikat, negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia.
Meski demikian, temuan ini menunjukkan sedikit kenaikan paparan polusi udara jangka panjang bakal berdampak serius terhadap penyebaran COVID-19. Studi menyebut faktor lain di antaranya kebiasaan merokok dan kepadatan penduduk.
Sebagai contoh, Distrik Columbia sangat mungkin memiliki tingkat kematian lebih tinggi ketimbang tetangganya Montgomery County, Maryland. Atau, Cook County di Illinois termasuk di dalamnya Chicago, seharusnya lebih buruk ketimbang Lake County. Atau, Fulton County di Georgia bisa juga lebih buruk ketimbang Douglas County.
“Studi ini membuktikan kota dengan tingkat polusi tinggi lebih, rasio kematiannya lebih tinggi akibat COVID-19,” ujar Fransesca Dominici, ketua tim riset dari Universitas Harvard, dikutip The New York Times.
Para peneliti mendorong agar regulasi terkait polusi dan udara bersih kembali dibahas secara serius setelah molor tiga tahun terakhir di bawah pemerintahan Donald Trump. Alasan Trump, kampanye krisis iklim menyulitkan dunia industri.
“Studi ini dapat mengingatkan kembali betapa penting regulasi polusi udara untuk melindungi kesehatan publik, selama maupun setelah pandemi COVID-19,” ujar Dominici.
Pemerintahan Trump, yang dikenal anti-sains, pada pekan lalu berusaha melemahkan regulasi emisi knalpot kendaraan bermotor yang diteken pada era Barack Obama.
Badan Perlindungan Lingkungan AS mengingatkan upaya pemerintahan Trump mengebiri regulasi emisi karbon yang mengatur pembangkit batu bara, akan memicu sekitar 1.400 kematian prematur akibat polusi udara.
Bagaimana dengan Indonesia? Mari kita lihat di Indonesia. Per 14 April, DKI Jakarta mencatat 2.335 kasus positif dan 241 kasus meninggal; artinya, tingkat kematian mencapai 10,3 persen.
Angka kematian tertinggi kedua adalah Jawa Barat dengan 52 kasus, kemudian Jawa Timur dengan 41 kasus. Kualitas udara DKI Jakarta selama sebulan terakhir berkisar pada status warna merah, oranye dan kuning.
Artinya, kualitas udara Jakarta pada unhealthy (tidak sehat), unhealthy for sensitive groups (tidak sehat untuk kelompok tertentu), dan moderate. Hanya satu hari kualitas udara Jakarta pada status hijau atau baik, yakni pada 7 April 2020.
Sementara pada rekapitulasi tiga tahun terakhir yang dihimpun Air Quality Index (AQI), rata-rata kualitas udara di Jakarta antara moderat dan tidak sehat, dengan tingkat polusi tertinggi pada Mei-September.
Kendati demikian, masih berdasarkan AQI, kota dengan polusi udara tertinggi di Indonesia adalah Medan (indeks udaranya 155); disusul Tangerang Selatan (153), Pekanbaru (152), dan diikuti kota-kota lain seperti Mataram, Bandung, Pamulang, Parung, Sawangan, Cileungsi, dan Ciputat.
Tingkat polutan yang tinggi memang bukan satu-satunya pemicu angka kematian akibat COVID-19. Ada faktor lain yang memengaruhi, misalnya kepadatan penduduk dan tingkat mobilitas. Jakarta memenuhi keduanya. ***
[]sumber:tirto.id
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 24 Maret 2023
Heboh Soal Barang Mewah Istri Sekdaprov, Fauzi Kadir: Semakin Tinggi Pohon Menjulang Semakin Kencang Angin Menghempas
Selasa 14 Maret 2023
Kasasi Juniar Ernawati Ditolak MA: Stikes Tengku Maharatu Sah Hanya Milik Ridar Hendri dkk
Sabtu 11 Februari 2023
Rangkaian HPN 2023, PWIRiau Safari Jurnalistik ke Titik Nol Indonesia
Kamis 02 Februari 2023
Perkuat Kerjasama, Rektor Umrah Temui Dekan Baru FPK Unri
Rabu 18 Januari 2023
Rektor Prof Dr Sri Indarti SE MSi Lantik 4 Wakil Rektor, 3 Dekan, dan Ketua Lembaga
Rabu 28 Desember 2022
Stikes Tengku Maharatu Pekanbaru Wisuda Lagi 259 Sarjana
Rabu 21 Desember 2022
Sah, Prof Dr Sri Indarti SE MSi Jadi Rektor UNRI
Rabu 21 Desember 2022
Siang Ini, Prof Dr Sri Indarti SE MSi Dilantik Jadi Rektor UNRI
Selasa 20 Desember 2022
Besok, Prof Dr Sri Indarti SE MSi Dilantik Jadi Rektor UNRI
Kamis 17 November 2022
Duet Maria Calista – Aras Mulyadi di Closing Ceremony, Menjadi Antiklimaks Rangkaian Milad ke-60 UNRI
Berita Terkini
Jumat 02 Juni 2023, 18:51 WIB
NasDem Sebut Cawapres Anies Sudah Mengerucut ke Satu Nama
Jumat 02 Juni 2023, 18:20 WIB
Zulhas Temui Megawati Bahas Peluang Koalisi di Pemilu 2024
Jumat 02 Juni 2023, 18:12 WIB
Arsjad Rasjid Resmi Lantik Masuri Sebagai Ketua Kadin Riau 2022-2027
Jumat 02 Juni 2023, 18:07 WIB
Dishub Riau Akan Kembali Gelar Razia Truk ODOL
Jumat 02 Juni 2023, 18:02 WIB
Marak Perpisahan Sekolah Digelar Hotel Berbintang, Disdik Igatkan Jangan Beratkan Orang Tua
Jumat 02 Juni 2023, 17:55 WIB
Ketua MUI Riau Tegaskan LGBT Perbuatan yang Menyimapan dan Harus Dibasmi
Jumat 02 Juni 2023, 17:49 WIB
Harga Telor Melambung, LaNyalla Ingatkan Kemendag Soal Suplay Pakan Ternak
Jumat 02 Juni 2023, 09:22 WIB
BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Sejumlah Wilayah di Riau pada Malam Hari
Jumat 02 Juni 2023, 09:15 WIB
Dirut BRK Syariah Andi Buchari Mundur dari Jabatannya
Jumat 02 Juni 2023, 09:06 WIB
Mahyudin: 374 Orang Jemaah Haji Asal Pekanbaru Bersiap Menuju Mekkah