Dumai, berazamcom - Walikota Dumai Drs H Zulkifli AS MSi tak bosan-bosan selalu mengingatkan masyarakat Dumai agar menggunakan masker saat berada diluar rumah. Bahkan masyarakat harus menerapkan Social Distancing supaya terhindar dari Covid-19. "Semua masyarakat harus menggunakan masker saat diluar rumah. Karena dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini, kita harus punya prinsip menyelamatkan diri sendiri berarti kita telah menyelamatkan orang lain," ajak wako. Seyogyanya, menggunakan masker saat ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya penyebarluasan virus covid-19 (corona). Namun kenyataannya masih banyak warga yang belum mengindahkan imbauan yang bertujuan menekan penyebaran virus covid-19 di tengah masyarakat itu. Disamping menerapkan social distancing, pemerintah Kota Dumai juga sudah mengintruksikan seluruh RT masing-masing kelurahan untuk menerapkan Karantina Wilayah dengan tujuan membatasi aktivitas warga yang keluar masuk diwilayah tersebut. "Karantina wilayah dilakukan dengan cara memalang pintu masuk diwaktu tertentu sehingga warga tidak lagi leluasa keluar masuk," ucapnya. Selain itu, upaya Pemko Dumai dalam penanganan wabah ini telah menganggarkan dana sebesar Rp 100 milliar. Dana tersebut hasil rasionalisasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Dumai yang diperuntukkan kepada masyarakat kurang beruntung dan terdampak covid 19. “Dana terbesar dialokasikan untuk RSUD dan Dinas Kesehatan. Sebagai gambaran, untuk satu pasien yang positif memerlukan dana lebih kurang Rp15 juta/hari (untuk APD minimal 10 s/d 12 lembar untuk sekali pakai) yang dirawat minimal 14 hari bahkan sampai 21 hari,” jelas walikota yang karib disapa Zul AS itu. Jadi, dana Rp 100 milyar itu berdasarkan arahan dari Gubernur agar masing-masing daerah mempersiapkan minimal Rp 100 milyar untuk penanganan covid-19 empat bulan ke depan. "Pembagian untuk masyarakat kurang beruntung dan yang terdampak Covid-19 sedang dalam proses pendataan,” jelasnya. Untuk pendataan warga miskin dan warga yang terdampak covid-19, tutur walikota Dumai, ada tim yang turun atau bisa juga Ketua RT. Tim atau RT nantinya turun tinggal ceklis sesuai dengan pedoman yang diberikan dari Pemerintah Pusat. Pasien PDP sejumlah hampir 30 orang, tambah Zul AS, juga memerlukan perawatan sambil menunggu hasil laboratorium, dan biayanya juga cukup besar belum lagi biaya obat-obatan, dan lain sebagainya. Dokter dan tenaga medis lainnya yang bertugas merawat pasien positif covid-19, diinapkan di hotel selama 14 hari atau lebih ditambah biaya makan minum. “Karena mereka tidak boleh pulang kerumah. Tim medis yang merawat pasien positif tidak boleh pulang kerumah, tidak boleh ketemu dengan suami/isteri/anak/ dan keluarga lainnya,” kata Zul AS. Mengingat begitu besarnya biaya perawatan bagi yang positif maupun PDP, itulah sebabnya Pemko Dumai bekerja keras agar masyarakat Kota Dumai tidak terkena Covid-19. Untuk itu, walikota Dumai minta masyarakat agar mau mematuhi himbauan pemerintah. “Untuk itu saya mengajak kita semua, selain mematuhi himbauan protokol kesehatan yang disediakan pemerintah, kita juga tidak lupa untuk berserah diri dan berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing,” pintanya.*Infotorial