Rupiah Perkasa Rp14.580 karena Sinyal Pemulihan Ekonomi
Selasa 11 Agustus 2020, 09:55 WIB
ilustrasi
Jakarta, berazamcom -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.580 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (11/8) sore. Mata uang Garuda menguat 0,41 persen jika dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.647 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,07 persen, dolar Taiwan menguat 0,22 persen, won Korea Selatan menguat 0,13 persen.
Kemudian, peso Filipina menguat 0,15 persen, rupee India menguat 0,05 persen, yuan China menguat 0,12 persen, dan baht Thailand menguat 0,10 persen.
Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,05 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,07 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,15 persen dan dolar Australia melemah 0,25 persen. Sementara, dolar Kanada menguat 0,14 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko pagi ini dengan terlihatnya indeks saham Asia yang bergerak menguat.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat kembali menguat, yang artinya pasar mulai kembali ke aset berisiko.
"Pasar mungkin sedang merespons positif sinyal pemulihan ekonomi yang terjadi di China, demikian juga di AS," ujarnya kepada wartawan.
Rilis data indeks harga konsumen atau CPI China pada Juli melebihi perkiraan yang mengindikasikan pemulihan permintaan di negeri tirai bambu.
Sementara AS, telah merilis data tenaga kerja di akhir pekan dan data jumlah lowongan pekerjaan semalam yang juga lebih baik dari perkiraan.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,07 persen, dolar Taiwan menguat 0,22 persen, won Korea Selatan menguat 0,13 persen.
Kemudian, peso Filipina menguat 0,15 persen, rupee India menguat 0,05 persen, yuan China menguat 0,12 persen, dan baht Thailand menguat 0,10 persen.
Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,05 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,07 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,15 persen dan dolar Australia melemah 0,25 persen. Sementara, dolar Kanada menguat 0,14 persen dan franc Swiss menguat 0,02 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko pagi ini dengan terlihatnya indeks saham Asia yang bergerak menguat.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat kembali menguat, yang artinya pasar mulai kembali ke aset berisiko.
"Pasar mungkin sedang merespons positif sinyal pemulihan ekonomi yang terjadi di China, demikian juga di AS," ujarnya kepada wartawan.
Rilis data indeks harga konsumen atau CPI China pada Juli melebihi perkiraan yang mengindikasikan pemulihan permintaan di negeri tirai bambu.
Sementara AS, telah merilis data tenaga kerja di akhir pekan dan data jumlah lowongan pekerjaan semalam yang juga lebih baik dari perkiraan.
"Hasil ini juga menunjukkan potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19. Rupiah berpotensi menguat hari ini dengan kisaran support di Rp14.550 dan resisten di Rp14.700," tandasnya.*
[]bazm-13
sumber: CNNIndonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Kamis 28 Maret 2024, 23:22 WIB
CERI Pertanyakan Sikap Presiden Jokowi Soal Negosiasi 61 Persen Saham Freeport Alot
Kamis 28 Maret 2024, 17:59 WIB
Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat
Kamis 28 Maret 2024, 12:09 WIB
Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa
Kamis 28 Maret 2024, 11:46 WIB
Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa
Kamis 28 Maret 2024, 11:01 WIB
Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
Kamis 28 Maret 2024, 10:51 WIB
Pakar Hukum Denny Indrayana Prediksi MK Bakal Kabulkan Gugatan Pilpres Anies & Ganjar
Kamis 28 Maret 2024, 10:31 WIB
Sudah Empat Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Kamis 28 Maret 2024, 10:25 WIB
Buka Puasa Bersama IKA Faperta UIR, Selain Tausyiah, Ada Pesan dan Kesan Calon DPD RI Terpilih
Rabu 27 Maret 2024, 11:50 WIB
Perludem Sebut Gugatan Anies dan Ganjar Berpeluang Membalikkan Hasil Pilpres
Rabu 27 Maret 2024, 10:30 WIB
Mudik Lebaran, Ini Pesan Kapolda Riau Kepada Warga