Sumbar Capai Rekor Baru Covid-19, Tak Berencana PSBB Lagi
Senin 31 Agustus 2020, 07:39 WIB
ilustrasi
Padang, berazamcom -- Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat (Sumbar) menyebut, per Minggu (30/8), terdapat 90 kasus baru Virus Corona.
Jumlah tersebut merupakan kasus positif harian tertinggi di Sumbar. Kasus tertinggi sebelumnya mencapai 88 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan 90 kasus baru itu berasal dari Padang (34 kasus), Pariaman (13 kasus), Bukittinggi (8 kasus), Padang Pariaman (6 kasus), Padang Panjang (6 kasus).
Selain itu, Agam (5 kasus), Limapuluh Kota (5 kasus), Payakumbuh (4 kasus), Kabupaten Solok (2 kasus), Solok Selatan (2 kasus), Sijunjung (1 kasus), Tanah Datar (1 kasus), Pasaman (1 kasus), Kota Solok (1 kasus), dan Pasaman Barat (1 kasus).
Kasus-kasus tersebut diketahui berdasarkan pemeriksaan 2.696 spesimen.
Dengan bertambahnya kasus tersebut, total kasus positif Covid-19 di Sumbar mencapai 2.067 kasus. Kasus terbanyak terdapat di Padang, yakni 1.193 kasus. Selebihnya di Tanah Datar Agam (115 kasus), (104 kasus), Padang Pariaman (102 kasus), Bukittinggi (71 kasus).
Sementara, kata Jasman, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah 37 orang. Dengan demikian, sebanyak 1.194 orang sembuh di Sumbar atau 57,76 persen dari total kasus positif.
Ia juga mengumumkan bahwa pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah satu orang. Dengan demikian, jumlah pasien positif yang meninggal di Sumbar sebanyak 56 orang.
Sejauh ini jumlah spesimen yang sudah diperiksa di Sumbar sebanyak 115.133 spesimen, sedangkan jumlah orang yang telah mengikuti tes swab sebanyak 98.608 orang (jumlah penduduk Sumbar sekitar 5 juta jiwa). Adapun tingkat kepositifan (positivity rate) sebesar 2,10 persen.
Pada Kamis (27/8), Gugus Tugas Covid-19 Sumbar mengaku belum berencana untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang tak diperpanjang sejak 7 Juni. Meskipun, kasus terus bertambah.
"Wacana PSBB muncul mungkin karena penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir. Namun itu tidak akan diterapkan lagi," kata Jasman, dikutip dari Antara.
Jumlah tersebut merupakan kasus positif harian tertinggi di Sumbar. Kasus tertinggi sebelumnya mencapai 88 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal mengatakan 90 kasus baru itu berasal dari Padang (34 kasus), Pariaman (13 kasus), Bukittinggi (8 kasus), Padang Pariaman (6 kasus), Padang Panjang (6 kasus).
Selain itu, Agam (5 kasus), Limapuluh Kota (5 kasus), Payakumbuh (4 kasus), Kabupaten Solok (2 kasus), Solok Selatan (2 kasus), Sijunjung (1 kasus), Tanah Datar (1 kasus), Pasaman (1 kasus), Kota Solok (1 kasus), dan Pasaman Barat (1 kasus).
Kasus-kasus tersebut diketahui berdasarkan pemeriksaan 2.696 spesimen.
Dengan bertambahnya kasus tersebut, total kasus positif Covid-19 di Sumbar mencapai 2.067 kasus. Kasus terbanyak terdapat di Padang, yakni 1.193 kasus. Selebihnya di Tanah Datar Agam (115 kasus), (104 kasus), Padang Pariaman (102 kasus), Bukittinggi (71 kasus).
Sementara, kata Jasman, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah 37 orang. Dengan demikian, sebanyak 1.194 orang sembuh di Sumbar atau 57,76 persen dari total kasus positif.
Ia juga mengumumkan bahwa pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah satu orang. Dengan demikian, jumlah pasien positif yang meninggal di Sumbar sebanyak 56 orang.
Sejauh ini jumlah spesimen yang sudah diperiksa di Sumbar sebanyak 115.133 spesimen, sedangkan jumlah orang yang telah mengikuti tes swab sebanyak 98.608 orang (jumlah penduduk Sumbar sekitar 5 juta jiwa). Adapun tingkat kepositifan (positivity rate) sebesar 2,10 persen.
Pada Kamis (27/8), Gugus Tugas Covid-19 Sumbar mengaku belum berencana untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang tak diperpanjang sejak 7 Juni. Meskipun, kasus terus bertambah.
"Wacana PSBB muncul mungkin karena penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir. Namun itu tidak akan diterapkan lagi," kata Jasman, dikutip dari Antara.
"PSBB punya dampak sangat besar. Masyarakat tidak produktif dan negara harus menanggung kebutuhan pokok kehidupan masyarakat selama PSBB. Dampak ekonomi, politis, psikologis, sangat besar karena itu tidak mungkin dilakukan kembali," katanya.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Kamis 28 Maret 2024, 23:22 WIB
CERI Pertanyakan Sikap Presiden Jokowi Soal Negosiasi 61 Persen Saham Freeport Alot
Kamis 28 Maret 2024, 17:59 WIB
Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat
Kamis 28 Maret 2024, 12:09 WIB
Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa
Kamis 28 Maret 2024, 11:46 WIB
Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa
Kamis 28 Maret 2024, 11:01 WIB
Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
Kamis 28 Maret 2024, 10:51 WIB
Pakar Hukum Denny Indrayana Prediksi MK Bakal Kabulkan Gugatan Pilpres Anies & Ganjar
Kamis 28 Maret 2024, 10:31 WIB
Sudah Empat Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Kamis 28 Maret 2024, 10:25 WIB
Buka Puasa Bersama IKA Faperta UIR, Selain Tausyiah, Ada Pesan dan Kesan Calon DPD RI Terpilih
Rabu 27 Maret 2024, 11:50 WIB
Perludem Sebut Gugatan Anies dan Ganjar Berpeluang Membalikkan Hasil Pilpres
Rabu 27 Maret 2024, 10:30 WIB
Mudik Lebaran, Ini Pesan Kapolda Riau Kepada Warga