Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI   ●   
  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
  • Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau   ●   
Dua Kepala Daerah Terinfeksi Covid Usai Vaksinasi
Senin 01 Februari 2021, 07:18 WIB

Jakarta, berazamcom -- Dua pemimpin daerah di Kota Depok (Jawa Barat) dan Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta) dikonfirmasi terpapar virus corona tak lama setelah mereka menerima suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 asal perusahaan China, Sinovac. Keduanya menjalani vaksinasi pada (14/1) lalu.

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna dinyatakan positif Covid-19 usai hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR)-nya keluar pada Sabtu (30/1). Berdasarkan temuan itu, Pradi lantas diboyong ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok untuk menjalani perawatan. Pradi diboyong ke sana karena sempat mengeluh demam setidaknya selama lima hari.

"Dengan ini disampaikan bahwa Bapak Wakil Wali Kota Depok benar terpapar Covid-19," kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kepada wartawan, Minggu (31/1).

Dadang menjelaskan, Pradi sempat menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama, tetapi tidak dengan dosis kedua yang sesuai jadwal dilaksanakan (28/1). Pradi saat itu tak lolos kriteria vaksinasi lantaran mengalami gejala demam.

Kendati demikian, Dadang menyebut hingga saat ini kondisi kesehatan Pradi stabil, meski ia harus dirawat inap di RSUD Kota Depok.

"Kondisi beliau saat ini Alhamdulillah dalam kondisi stabil," imbuh Dadang.

Sementara itu, Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo, dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil PCR keluar pada Kamis (21/1) lalu. Serupa Pradi, Purnomo pun telah menerima suntikan dosis pertama vaksin Sinovac.

Purnomo meyakini dirinya terpapar Covid-19 bukan dari vaksin yang telah diterimanya. Pernyataan itu ia sampaikan untuk meluruskan kabar yang menyebut jika infeksi virus corona yang dideritanya terkait dengan vaksin yang telah disuntikkan sepekan sebelumnya.

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Yang saya alami ini bukan termasuk KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi," tulis Purnomo dalam pernyataan resmi yang diterima wartawan, Kamis (21/1).

Usai dinyatakan positif Covid-19, Purnomo menjalani isolasi mandiri di rumah dinas bupati dan dalam kondisinya tetap sehat. Ia mengatakan akan tetap melaksanakan tugas pemerintahan secara daring sambil menghabiskan waktu isolasi mandiri.

Merespons kondisi yang terjadi pada Purnomo, Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menduga Purnomo menjalani vaksinasi di saat proses masuknya atau masa inkubasi Covid-19.

Nadia menjelaskan vaksin Sinovac yang disuntikkan kepada Purnomo berisi virus mati (inactivivated). Sehingga, katanya, itu hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.

"Jika melihat sequence waktunya, sangat mungkin pada saat bupati divaksin beliau dalam masa inkubasi, di mana sudah terpapar virus tapi belum bergejala," kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/1).

Direktur Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes ini pun mengatakan secara alamiah waktu antara paparan dan munculnya gejala atau load virus sedang tinggi adalah sekitar lima sampai enam hari.

Meskipun demikian, Nadia menegaskan kejadian yang menimpa Purnomo tetap dilaporkan sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Ia sekaligus menegaskan, sejak awal pemerintah sudah menekankan bahwa vaksinasi Covis-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan. Sebab sistem imun perlu waktu lewat paparan yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus.*

 

[]bazm-13

sumber: CNN Indonesia.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top