Pekanbaru, berazamcom - Walau Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar sudah menetapkan status siaga karhutla sejak Senin (15/2/2021) lalu melalui Peraturan Gubernur Riau Nomor 9 Tahun 2020. Namun nampaknya tak cukup membuat Riau zero karhutla.
Pasalnya sejak pagi tadi, Rabu (24/2/2021) kabut asap tipis mulai terlihat menyelimuti langit Kota Pekanbaru. Hal ini dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai terjadi di beberapa daerah di Riau.
Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, mengungkapkan sudah tercatat seluas 248,85 hektare lahan terbakar yang tersebar di 8 kabupaten dan kota di Riau.
"Lahan yang terbakar paling luas di Kabupaten Bengkalis, itu sudah mencapai 82 hektare," jelas Edwar, Rabu (24/2/2021).
Edwar menerangkan, selain itu juga ada lahan terbakar di Siak seluas 45 hektar, Kota Dumai 40 hektar, Indragiri Hilir 40 hektar, Pelalawan hektare Kepulauan Meranti 4 hektare, Indragiri Hulu hektare, dan Rokan Hilir hektare.
Dalam usaha memadamkan api, kata Edwar, tim gabungan yang terdiri dari anggota TNI, Polri, BPBD dan Manggala Agni telah dikirim ke lokasi karhutla.
Sebelumnya diketahui Presiden Joko Widodo telah memberi peringatan kepada seluruh Gubernur dan Perwira Tinggi TNI-Polri di daerah rawan karhutla termasuk Riau untuk mengendalikan karhutla agar tidak memburuk.
"Saya ingatkan, aturan main kita masih sama belum saya ubah. Kapolda, Kapolres, Danrem, Dandim, kalau terjadi di wilayah saudara-saudara kebakaran, membesar dan tidak tertangani dengan baik, saya copot (jabatannya)," tegas Presiden, Selasa (23/2/2021) kemarin.*
[]bazm-13
sumber: halloriau.com