Selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Riau, Syamsuar, banyak harapan telah terpancar dari masyarakat terhadap perubahan yang lebih baik. Namun, melihat perjalanan kinerja beliau selama masa jabatannya, tampaknya harapan tersebut masih jauh dari realitas yang terjadi di lapangan. Janji kampanye "Riau Lebih Baik" agaknya masih menjadi mimpi indah dan sebatas di atas meja.
Salah satu hal yang mencuat adalah lambannya penanganan isu lingkungan di Riau. Meskipun berulang kali muncul janji "Riau Hijau" untuk menangani masalah ini secara serius, kenyataannya menimbulkan pertanyaan apakah ada upaya sungguh-sungguh dalam penanganan masalah ini atau hanya sekadar retorika semata.
Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Banyak sekolah yang masih kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar yang berkualitas, sementara layanan kesehatan di beberapa daerah juga masih terbatas. Harapan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat Riau tampaknya belum terealisasi dengan baik.
Tak hanya itu, persoalan infrastruktur dan perekonomian juga masih menjadi pekerjaan rumah yang besar. Banyak infrastruktur penting yang belum terbangun atau ditingkatkan, sehingga dampaknya terasa pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ketergantungan pada sektor minyak dan gas pun belum mampu diimbangi dengan upaya diversifikasi ekonomi yang efektif.
Selain itu isu penanganan karhutla juga masih menjadi sorotan publik meskipun bencana buatan manusia atau korporasi itu tidak separah dibanding sebelumnya.
Tak heran jika ratusan mahasiswa UNRI melakukan unras (unjuk rasa) terkait evaluasi satu tahun terakhir kepemimpinan Gubernur Riau Syamsuar, Jumat (1/9/2023).
Dicuplik dari cakaplah.com, massa yang melakukan aksi demo diketahui mencapai kurang lebih 500 orang. Mereka tampak baru saja tiba di Kantor Gubernur Riau menggunakan ratusan sepeda motor dan bus.
Massa sempat melakukan orasi di pintu samping kantor Gubernur Riau, tepatnya di Jalan Cut Nyak Dien samping gedung Bank Riau Kepri Syariah.
Ada poin-poin penting yang menjadi orasi mereka yaitu Karhutla yang masih terjadi di Provinsi Riau, mereka menilai Syamsuar diam saja terhadap masalah tersebut.
Selain itu, mereka juga mengungkap masih banyak jalan rusak di Riau yang tidak diperbaiki oleh Syamsuar. Dan mereka juga menilai bahwa 5 tahun jabatan Syamsuar minim peningkatan dalam banyak hal.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur Syamsuar semakin nyata ketika melihat upaya-upaya komunikasi yang kurang terbuka dan responsif terhadap aspirasi rakyat. Keterlibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan pun masih belum optimal, mengingat masyarakat seringkali merasa bahwa suara mereka tidak didengar.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa kinerja Gubernur Riau, Syamsuar, dalam lima tahun masa jabatannya masih meninggalkan banyak keinginan dan harapan yang belum terpenuhi.
Perubahan yang dijanjikan belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, di masa yang akan datang, diharapkan ada upaya yang lebih konkret, transparan, dan berfokus pada kepentingan masyarakat untuk membawa perubahan yang lebih nyata bagi Provinsi Riau.
Penulis: Yanto Budiman
Pemred bersimpai.com-Wakil PU berazam.com