Kamis, 3 Oktober 2024

Breaking News

  • Matangkan Persiapan Seminar Nasional, Ketua Panitia Robert Hendrico: Ini Agenda Besar Kita Harus Kerja Ekstra!   ●   
  • Rektor Unri: Tujuh Gedung Baru Kampus Segera Digunakan, Jalan Kampus Segera Mulus   ●   
  • Pemprov Riau Buka Pendaftaran PPPK, Ada 6.360 Formasi Dibutuhkan   ●   
  • Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan dan Angin Kencang di Riau pada Kamis, 3 Oktober 2024   ●   
  • Jika Terpilih Kembali Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Janji Prioritaskan Pembangunan Rokan Hilir   ●   
Oknum Polisi Polda Riau Dilaporkan ke Propam karena Diduga Halangi Tugas Wartawan, Ketua PJS Riau Buka Suara
Minggu 11 Agustus 2024, 08:40 WIB

Pelalawan, berazamcom - Iren Davidson, seorang wartawan Media Aktual sekaligus Bendahara Pro Jurnalis Media Siber (PJS) Kabupaten Pelalawan, resmi melaporkan insiden yang dialaminya ke Propam Polda Riau pada Jumat, 26 Juli 2024.

Kepada awak media, Iren Davidson menyatakan bahwa laporan tersebut dilakukan karena merasa tugasnya sebagai wartawan dihambat dan dihalangi oleh salah satu penyidik Polda Riau, berinisial Kompol AR. S.H.

"Terkait upaya pelarangan terhadap tugas jurnalistik yang sedang saya lakukan, hari ini telah resmi saya laporkan ke Propam Polda Riau," ujar Iren Davidson.

Kronologi

Pada hari Kamis, 25 Juli 2024, saya sedang meliput kasus sengketa tanah yang terjadi di Jalan Lingkar RT 07 RW 08 Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Pelalawan.

Saat itu, penyidik dari Polda Riau, Kompol Ade Rukmayadi, S.H., melarang saya dan berkata, "Kamu siapa? Jangan diliput atau divideo, biar kami saja yang meliputnya. Jangan kamu potret dan liput, ini tugas kami," ujar Iren Davidson menirukan ucapan Kompol Ade Rukmayadi.

"Selain itu, tindakan oknum polisi tersebut juga bersifat intimidatif. Oknum polisi tersebut melarang jurnalis untuk mengambil gambar atau merekam di area lahan yang bersengketa dengan nada yang cukup arogan. Hal ini menimbulkan rasa takut dan khawatir bagi jurnalis dalam menjalankan tugasnya," ucap Iren Davidson.

Upaya pelarangan terhadap wartawan yang diduga dilakukan oleh penyidik Polda Riau tersebut juga mendapat tanggapan dari Ketua Pro Jurnalis Media Siber (PJS) Riau, Yanto Budiman Situmeang.

"Jika dugaan pelarangan itu benar terjadi, saya sangat menyayangkan. Sesuai aturan, mengusir atau menghalangi wartawan saat melaksanakan tugas jurnalistik bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers). Pasal 18 ayat (1) UU Pers menyebutkan bahwa menghalangi wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistik dapat dipidana dengan 2 tahun penjara atau denda paling banyak Rp500 juta.

"Obstruction of investigative reporting atau merintangi wartawan dalam menjalankan tugas tidak dibenarkan oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Selain itu, jika dugaan pelarangan itu terbukti, maka oknum polisi tersebut patut diduga melanggar UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

"Saya meminta Kapolda Riau untuk memberi perhatian khusus terhadap laporan kasus dugaan pelarangan wartawan meliput kasus tersebut," tegas Yanto Budiman Situmeang.

 

 


Editor : Boy Surya Hamta




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top