Gempa berkekuatan 7,1 Skala Richter mengguncang Meksiko kemarin pukul 13.15 waktu setempat. Akibat kejadian itu, 149 orang tewas tertimpa reruntuhan sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka. Jumlah tersebut masih bisa bertambah mengingat tim penyelamat masih mencari korban lain di antara puing-puing bangunan. Sementara itu, 27 bangunan di Meksiko City dilaporkan roboh dan beberapa fasilitas publik seperti bandara, jembatan penyeberangan, dilaporkan mengalami kerusakan signifikan. Menanggapi peristiwa nahas tersebut, KBRI Meksiko City segera melakukan tindakan untuk menghubungi warga negara Indonesia yang diketahui menetap di kota tersebut. Sejauh ini, KBRI memastikan belum ada informasi mengenai WNI menjadi korban akibat gempa tersebut. "Belum ada laporan WNI yang menjadi korban," demikian keterangan resmi diterima merdeka dari KBRI Meksiko City, Rabu (20/9). KBRI menjelaskan saat ini sudah dibuka tempat penampungan dan dan dapur umum bagi para WNI yang memerlukan tempat sementara. Sebab, ada beberapa orang yang rumahnya terkena dampak gempa. "Beberapa staf KBRI telah mengungsi ke KBRI karena rumah mereka dilaporkan mengalami kerusakan cukup serius," tambah keterangan tersebut. Presiden Enrique Pena Nieto telah menyatakan keadaan darurat nasional, dengan menghidupkan Plan MX, dengan demikian seluruh institusi terkait di Meksiko digerakkan untuk bereaksi terhadap bencana. Seperti diketahui, saat ini ada 282 orang WNI di Meksiko di mana 142 di antaranya menetap di Meksiko City, lima orang di Puebla, dan satu orang lainnya di Morelos. KBRI Meksiko City sudah mengeluarkan tempat pengaduan usai kejadian dan juga membuat hotline di nomor 55 6298 5506. Editor : Yuen