Abbas: Persetan Uangmu Trump!
Senin 15 Januari 2018, 13:37 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (ketiga dari kiri) saat berbicara dalam
pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina di Ramallah, Ahad
(14/1).
RAMALLAH, berazamcom -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan pesimisme terkait masa depan mediasi Palestina-Israel. Dia menyebut Amerika Serikat dan Israel telah menghabisi prinsip-prinsip Perjanjian Damai Oslo 1993.
Abbas juga mengecam keras Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan mencabut bantuan bagi pengungsi Palestina melalui UNRWA. "Persetan dengan uangmu!" seru Abbas dalam pidato pembukaan pertemuan dua hari Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), seperti dikutip New York Times, Senin (15/1).
Pemimpin Palestina itu tampak kesal lantaran sikap mendua AS. Trump menjanjikan keberlanjutan negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel. Namun, orang nomor satu di AS ini malah mengklaim status Yerusalem bagi ibu kota Israel.
"Kami tidak akan menerima Amerika Serikat sebagai mediator (perdamaian) lantaran apa-apa yang telah mereka (rezim Trump) lakukan kepada kami. Orang tidak seharusnya jatuh di lubang yang sama," lanjut dia.
"Kita sekarang berada di saat-saat yang menentukan dalam sejarah. Jika kita kehilangan Yerusalem, apa yang akan kita lakukan? Menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota (Palestina)? Inilah yang mereka (AS) tawarkan kepada kita sekarang: Abu Dis," kata Abbas.
Perjanjian Damai Oslo merupakan momentum yang bersejarah yang di dalamnya AS diakui berperan. Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Bill Clinton, bertindak sebagai mediator damai antara pemimpin Palestina, Yasser Arafat, dan PM Israel Yitzhak Rabin.
Deklarasi tersebut disepakati Mahmoud Abbas dan Shimon Peres dengan penekanan pada solusi dua-negara. Artinya, Palestina dan Israel diakui masing-masing sebagai negara yang berdaulat.
Kini, menurut Abbas, yang perlu dilakukan Palestina adalah persatuan. Di hadapan ratusan anggota PLO, dia menegaskan pentingnya pembicaraan lanjutan kepada Hamas, yang kini menguasai Jalur Gaza.(rol)
Abbas juga mengecam keras Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan mencabut bantuan bagi pengungsi Palestina melalui UNRWA. "Persetan dengan uangmu!" seru Abbas dalam pidato pembukaan pertemuan dua hari Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), seperti dikutip New York Times, Senin (15/1).
Pemimpin Palestina itu tampak kesal lantaran sikap mendua AS. Trump menjanjikan keberlanjutan negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel. Namun, orang nomor satu di AS ini malah mengklaim status Yerusalem bagi ibu kota Israel.
"Kami tidak akan menerima Amerika Serikat sebagai mediator (perdamaian) lantaran apa-apa yang telah mereka (rezim Trump) lakukan kepada kami. Orang tidak seharusnya jatuh di lubang yang sama," lanjut dia.
"Kita sekarang berada di saat-saat yang menentukan dalam sejarah. Jika kita kehilangan Yerusalem, apa yang akan kita lakukan? Menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota (Palestina)? Inilah yang mereka (AS) tawarkan kepada kita sekarang: Abu Dis," kata Abbas.
Perjanjian Damai Oslo merupakan momentum yang bersejarah yang di dalamnya AS diakui berperan. Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Bill Clinton, bertindak sebagai mediator damai antara pemimpin Palestina, Yasser Arafat, dan PM Israel Yitzhak Rabin.
Deklarasi tersebut disepakati Mahmoud Abbas dan Shimon Peres dengan penekanan pada solusi dua-negara. Artinya, Palestina dan Israel diakui masing-masing sebagai negara yang berdaulat.
Kini, menurut Abbas, yang perlu dilakukan Palestina adalah persatuan. Di hadapan ratusan anggota PLO, dia menegaskan pentingnya pembicaraan lanjutan kepada Hamas, yang kini menguasai Jalur Gaza.(rol)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Kamis 25 April 2024, 10:54 WIB
Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang
Kamis 25 April 2024, 10:47 WIB
Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau
Kamis 25 April 2024, 10:19 WIB
MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri
Rabu 24 April 2024, 16:02 WIB
Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau
Rabu 24 April 2024, 14:15 WIB
Mantap! Mantan Gubernur Riau Serius Bertarung dalam Pilgubri 2024
Rabu 24 April 2024, 13:17 WIB
KPU Resmi Menetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
Rabu 24 April 2024, 13:05 WIB
Serius Maju di Kontestasi Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
Rabu 24 April 2024, 12:56 WIB
Dibuka Wapres Ma'ruf Amin, PJ Gubernur Riau Hadiri Rakornas Penaggulangan Bencana 2024
Rabu 24 April 2024, 10:11 WIB
Bambang Widjojanto: Dissenting Opinion di MK Buat Legitimasi Pilpres Bisa Dipersoalkan
Rabu 24 April 2024, 10:04 WIB
Hari Ini KPU RI Gelar Pleno Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih