Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
  • Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau   ●   
  • Mantap! Mantan Gubernur Riau Serius Bertarung dalam Pilgubri 2024   ●   
Abbas: Persetan Uangmu Trump!
Senin 15 Januari 2018, 13:37 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (ketiga dari kiri) saat berbicara dalam pertemuan Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina di Ramallah, Ahad (14/1).
RAMALLAH, berazamcom -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan pesimisme terkait masa depan mediasi Palestina-Israel. Dia menyebut Amerika Serikat dan Israel telah menghabisi prinsip-prinsip Perjanjian Damai Oslo 1993.

Abbas juga mengecam keras Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan mencabut bantuan bagi pengungsi Palestina melalui UNRWA. "Persetan dengan uangmu!" seru Abbas dalam pidato pembukaan pertemuan dua hari Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), seperti dikutip New York Times, Senin (15/1).

Pemimpin Palestina itu tampak kesal lantaran sikap mendua AS. Trump menjanjikan keberlanjutan negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel. Namun, orang nomor satu di AS ini malah mengklaim status Yerusalem bagi ibu kota Israel.

"Kami tidak akan menerima Amerika Serikat sebagai mediator (perdamaian) lantaran apa-apa yang telah mereka (rezim Trump) lakukan kepada kami. Orang tidak seharusnya jatuh di lubang yang sama," lanjut dia.

"Kita sekarang berada di saat-saat yang menentukan dalam sejarah. Jika kita kehilangan Yerusalem, apa yang akan kita lakukan? Menjadikan Abu Dis sebagai ibu kota (Palestina)? Inilah yang mereka (AS) tawarkan kepada kita sekarang: Abu Dis," kata Abbas.

Perjanjian Damai Oslo merupakan momentum yang bersejarah yang di dalamnya AS diakui berperan. Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu, Bill Clinton, bertindak sebagai mediator damai antara pemimpin Palestina, Yasser Arafat, dan PM Israel Yitzhak Rabin.

Deklarasi tersebut disepakati Mahmoud Abbas dan Shimon Peres dengan penekanan pada solusi dua-negara. Artinya, Palestina dan Israel diakui masing-masing sebagai negara yang berdaulat.

Kini, menurut Abbas, yang perlu dilakukan Palestina adalah persatuan. Di hadapan ratusan anggota PLO, dia menegaskan pentingnya pembicaraan lanjutan kepada Hamas, yang kini menguasai Jalur Gaza.(rol)



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top