Pekanbaru, Berazam--Begitu turun dari mobilnya di Jalan Pangeran Hidayat, Calon Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, disambut tujuh 7 pemain musik Tambuih, khas musik Pariaman, dari group musik Bengkel Seni Budaya. Selanjutnya, berjalan kaki sekitar 200 meter menelusuri gang, Syamsuar diarak menuju ke lapangan Badminton depan Masjid Al Ikrar atau lebih dikenal Surau Jariang, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Kota Pekanbaru, Pekanbaru, untuk menggelar kampanye dialogis, Selasa (27/3/2018) malam. Sepanjang jalan di gang, teriakan Syamsuar dari warga menggema saling bersahutan. “Hidup Pak Syamsuar, nomor 1 menang,” teriak warga yang sebagian besar dari kaum wanita. Sesampai di kursi yang sudah dipersiapkan panitia, tujuh pemusik tabuih itu menunjukan kebolehan mereka dalam permainan alat musik yang dipukul itu. Tak sekedar bermain musik, mereka juga tampak melakulan gerakan dalam berbagai pormasi. Usai atraksi seni, tokoh masyarakat setempat, Haji Suarni, dalam sambutanya mengaku sangat berbangga hati karena Pak Syamsuar mau menjengut warga di sini. “Bak kata orang, kalau bapak mau dikenal orang, kami mohon kepada bapak memperhatikan warga di sini, terutama fasilitas rumah ibadah,” ucap Suarni. Suarni juga mengaku, ibarat Salat, maka warga di sini sudah berniat untuk memenangkan Pak Syamsuar dalam Pilkada Riau ini. “Insya Allah, Pak Syamsuar menang,” katanya. Dalam orasi politiknya, Syamsuar juga menyebutkan rasa bangganya kepada masyarakat yang begitu antusias menyambut dan mendukung dirinya. “Malam ini cukup meriah dan ramai, terima kasih atas kesiapan panitia dari Parpol Koalisi dan masyarakat setempat,” kata Syamsuar. Mengawali orasi politiknya, Syamsuar menyebutkan, setelah dia keliling Riau termasuk di Pekanbaru, keluhan warga yang dia terima hampir sama, terutama masalah pedagang dan jalan. “Insya Allah persoalan masyarakat pedagang ini, jika saya menjadi Gubernur Riau kita bantu Pemerintah Kota Pekanbaru, baik itu penyelesaian bangunan pasar hingga ke pinjaman modal bagi pedagang kecil dengan suku bungga di bawah 5 persen,” ucap Syamsuar. Dihadapan ratusan masyarakat, Syamsuar menyebutkan, bahwa dia sudah membuat konsep pelayanan kesehatan gratis dan Perda pendidikan 12 tahun. “Saya dulu termasuk sulit untuk memperoleh pendidikan, karenanya cukup saya saja yang sulit mendapat pendidikan. Anak-anak kita jangan, mereka harus mendapat pendidikan yang layak,” ungkap Syamsuar. “Tujuan saya maju dalam Pilkada Riau ini, bagaimana ekonomi dan pendidikan masyarakat Riau maju. Hal ini adalah kewajiban yang harus dilakukan seorang pemimpin,” sambung Syamsuar. Pekanbaru sebagai wajah Riau dan barometer bagi daerah lainnya yang ada di Riau ini, kata Syamsuar, harus disolek dengan berbagai perubahan yang akan dilakukan, terutama jalan-jalan kota dibangun dan diperbaiki hingga menjadi mulus. Di sesi tanya jawab, Amak Lambuak yang sehari-hari sebagai pedagang di Pasar Sukaramai mengatakan, bahwa banyak pemuda yang mengangggur, tolong beri mereka pekerjaan. Sementara itu, Raimudin Can, warga lainnya meminta kepada Syamsuar agar menyelesaikan persoalan klasik warga bila hujan deras kebanjiran, terutama wilayah warga yang dekat dengan rumah ibadah, masjid. Menjawab pertanyaan warga tersebut, terkait masalah kerja Syamsuar punya program pelatihan wirausaha dan pelatihan tenaga kerja. Sehingga nantinya masyarakat bisa bekerja mandiri maupun nantinya bekerja pada salah satu tempat usaha. Selain itu, kita juga berupaya mengundang investor untuk menanamkan modalnya di Riau ini. “Menangani masalah banjir ini, jika melihat kondisi keuangan daerah pada saat ini rasanya Kota Pekanbaru kesulitan menyelesaikannya. Untuk itu, jika saya dipercaya sebagai Gubernur Riau, Insya Allah masalah ini kita bantu. Saya tidak mau berjanji yang tak masuk akal, sebab janji ini nantinya harus dipertanggung jawabkan kepada Allah,” ucap Syamsuar. Diakhir kampanye dialogis calon nomor urut 1 ini, dihiasi foto bersama dengan musik pengantar lagu, ‘Kemesraan.” /b>