3 Tokoh yang Dinilai Layak Dampingi Prabowo di Pilpres 2019
Rabu 28 Maret 2018, 11:28 WIB
prabowo subianto
JAKARTA, berazamcom -- Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta, Ubaidillah Badrun, menyampaikan posisi cawapres Prabowo akan menjadi perhatian publik. Maka akan ada semacam efek kejut, karena hingga saat ini belum jelas siapa yang akan dipilih Prabowo untuk mendampinginya.
Ia menilai faktor integritas, faktor pengalaman, faktor kapasitas, faktor basis sosial dan faktor kecocokan nampaknya akan menjadi pertimbangan utama Prabowo memilih cawapresnya. Dengan lima pertimbangan tersebut dan karena Prabowo representasi nasionalis dan militer, kemungkinan besar Prabowo akan memilih cawapres non-militer.
"Prabowo akan memilih cawapres dari non-militer, tokoh berpengalaman, profesional, cukup muda dan berbasis masa Islam," ujar Ubaidillah, Rabu (28/3).
Dengan kriteria tersebut nampaknya Prabowo akan memilih yang mendekati kriteria yang tepat untuk berpasangan dengannya. Pertama Ahmad Heryawan yang merupakan tokoh yang sukses menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.
Prestasinya tidak diragukan karena mampu memimpin Jawa Barat dengan segudang Prestasi. Hingga 2017 terdapat 250 prestasi provinsi Jawa Barat.
"Banyak penghargaan utama diperoleh provinsi Jawa Barat seperti pemerintah provinsi berkinerja terbaik secara nasional dua tahun berturut-turut (2016-2017) pada puncak peringatan Hari Otonomi Daerahke XXI tahun 2017 pada 25 April 2017," tambahnya.
Kandidat kedua, adalah Anies Baswedan. Dia adalah tokoh muda mantan Mendikbud dan saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia juga memiliki segudang prestasi. Di antara prestasi Anies Baswedan yang paling menonjol saat menjadi Mendikbud adalah langkahnya menghapus UN sebagai satu-satunya syarat kelulusan bagi siswa kelas 9 dan kelas 12.
"Menggantikan peraturan bahwa syarat kelulusan para siswa kelas 9 dan 12 adalah 60 persen nilai mata pelajaran siswa dari semester 4-semester 6 ditambah dengan 40 persen nilai UN siswa (Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015)," jelasnya.
Kemudian Anies juga tokoh dengan segudang prestasi lainnya di antaranya pada tahun 2013, Anies Baswedan mendapatkan Anugerah Integritas Nasional dari Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 2008 Majalah Foreign Policy memasukkan Anies Baswedan dalam 100 Intelektual Publik Dunia. Anies merupakan satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar hasil rilis majalah tersebut.
"Dalam daftar itu, nama Anies sejajar dengan tokoh dunia seperti Noam Chomsky (tokoh perdamaian), para penerima nobel seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen. Dengan segudang prestasi, Anies layak menjadi cawapres Prabowo Subianto," ungkap Ubaidillah.
Kemudian untuk yang ketiga adalah Syafii Antonio. Tokoh ketiga yang jarang disebut sebut tetapi masuk radar Prabowo adalah Syafi'i Antonio alias Nio Cwan Chung. Tokoh muslim beretnis Tionghoa ini adalah pemikir muslim dunia dibidang ekonomi.
Prestasinya juga segudang. Alumni program doktor Micro Finance dari Melbourne University tahun 2004 ini juga mendapat sejumlah penghargaan penting. Di antaranya adalah Anticorruption & Good Governance Award dari Kementrian Aparatur Negara pada 2007.
Arab Asia Finance Recognition Award dari Arab Asia Finance Forum pada 2008. Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia pada 2009. Saat ini Syafii Antonio menduduki posisi sebagai Komite Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Shariah Advisory Council Bank Sentral Malaysia, serta Global Shariah Board al- Mawarid Dubai.
"Syafii Antonio juga duduk sebagai Advisor/Dewan Pengawas di Bank Syariah Mandiri dan sejumlah bank konvensional besar lainya. Kapasitasnya yang ahli dibidang ekonomi sangat dibutuhkan Prabowo dalam menjawab dan mengatasi problem ekonomi Indonesia dimasa depan," paparnya.
Ubaidillah menyimpulkan ketiga tokoh tersebut secara kapasitas layak mendampingi Prabowo untuk menghadapi kontestasi politik nasional 2019 mendatang dan ketiganya secara sosiologis politik memiliki potensi daya ungkit mendongkrak elektabilitas.
"Jika potensi daya ungkit tersebut mampu dimana dengan baik maka pasangan Prabowo berpotensi besar mengalahkan Jokowi pada pemilu 2019 mendatang," tutup analis Sosial Politik UNJ tersebut.*
[]bazm-13
sumber:republika.co.id
Ia menilai faktor integritas, faktor pengalaman, faktor kapasitas, faktor basis sosial dan faktor kecocokan nampaknya akan menjadi pertimbangan utama Prabowo memilih cawapresnya. Dengan lima pertimbangan tersebut dan karena Prabowo representasi nasionalis dan militer, kemungkinan besar Prabowo akan memilih cawapres non-militer.
"Prabowo akan memilih cawapres dari non-militer, tokoh berpengalaman, profesional, cukup muda dan berbasis masa Islam," ujar Ubaidillah, Rabu (28/3).
Dengan kriteria tersebut nampaknya Prabowo akan memilih yang mendekati kriteria yang tepat untuk berpasangan dengannya. Pertama Ahmad Heryawan yang merupakan tokoh yang sukses menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.
Prestasinya tidak diragukan karena mampu memimpin Jawa Barat dengan segudang Prestasi. Hingga 2017 terdapat 250 prestasi provinsi Jawa Barat.
"Banyak penghargaan utama diperoleh provinsi Jawa Barat seperti pemerintah provinsi berkinerja terbaik secara nasional dua tahun berturut-turut (2016-2017) pada puncak peringatan Hari Otonomi Daerahke XXI tahun 2017 pada 25 April 2017," tambahnya.
Kandidat kedua, adalah Anies Baswedan. Dia adalah tokoh muda mantan Mendikbud dan saat ini menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia juga memiliki segudang prestasi. Di antara prestasi Anies Baswedan yang paling menonjol saat menjadi Mendikbud adalah langkahnya menghapus UN sebagai satu-satunya syarat kelulusan bagi siswa kelas 9 dan kelas 12.
"Menggantikan peraturan bahwa syarat kelulusan para siswa kelas 9 dan 12 adalah 60 persen nilai mata pelajaran siswa dari semester 4-semester 6 ditambah dengan 40 persen nilai UN siswa (Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015)," jelasnya.
Kemudian Anies juga tokoh dengan segudang prestasi lainnya di antaranya pada tahun 2013, Anies Baswedan mendapatkan Anugerah Integritas Nasional dari Komunitas Pengusaha Antisuap (Kupas) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Beberapa tahun sebelumnya, pada tahun 2008 Majalah Foreign Policy memasukkan Anies Baswedan dalam 100 Intelektual Publik Dunia. Anies merupakan satu-satunya orang Indonesia yang masuk pada daftar hasil rilis majalah tersebut.
"Dalam daftar itu, nama Anies sejajar dengan tokoh dunia seperti Noam Chomsky (tokoh perdamaian), para penerima nobel seperti Shirin Ebadi, Al Gore, Muhammad Yunus, dan Amartya Sen. Dengan segudang prestasi, Anies layak menjadi cawapres Prabowo Subianto," ungkap Ubaidillah.
Kemudian untuk yang ketiga adalah Syafii Antonio. Tokoh ketiga yang jarang disebut sebut tetapi masuk radar Prabowo adalah Syafi'i Antonio alias Nio Cwan Chung. Tokoh muslim beretnis Tionghoa ini adalah pemikir muslim dunia dibidang ekonomi.
Prestasinya juga segudang. Alumni program doktor Micro Finance dari Melbourne University tahun 2004 ini juga mendapat sejumlah penghargaan penting. Di antaranya adalah Anticorruption & Good Governance Award dari Kementrian Aparatur Negara pada 2007.
Arab Asia Finance Recognition Award dari Arab Asia Finance Forum pada 2008. Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia pada 2009. Saat ini Syafii Antonio menduduki posisi sebagai Komite Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Shariah Advisory Council Bank Sentral Malaysia, serta Global Shariah Board al- Mawarid Dubai.
"Syafii Antonio juga duduk sebagai Advisor/Dewan Pengawas di Bank Syariah Mandiri dan sejumlah bank konvensional besar lainya. Kapasitasnya yang ahli dibidang ekonomi sangat dibutuhkan Prabowo dalam menjawab dan mengatasi problem ekonomi Indonesia dimasa depan," paparnya.
Ubaidillah menyimpulkan ketiga tokoh tersebut secara kapasitas layak mendampingi Prabowo untuk menghadapi kontestasi politik nasional 2019 mendatang dan ketiganya secara sosiologis politik memiliki potensi daya ungkit mendongkrak elektabilitas.
"Jika potensi daya ungkit tersebut mampu dimana dengan baik maka pasangan Prabowo berpotensi besar mengalahkan Jokowi pada pemilu 2019 mendatang," tutup analis Sosial Politik UNJ tersebut.*
[]bazm-13
sumber:republika.co.id
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Senin 19 Agustus 2024
Pilkada Serentak, Momentum Mahasiswa Laksanakan Tugas Sebagai Agen Perubahan
Kamis 25 Juli 2024
Sukses, Seminar Antarabangsa ke-12 “EHMAP” Kerjasama Unri-UKM Malaysia Bahas 60 Paper
Selasa 23 Juli 2024
Tekor Berkepanjangan, Majalah GATRA Akhirnya Tutup !
Selasa 23 Juli 2024
FKPRM dan PPMR Keluarkan Pernyataan Sikap, Tolak Pembalonan Nasir
Berita Terkini
Kamis 03 Oktober 2024, 19:53 WIB
Matangkan Persiapan Seminar Nasional, Ketua Panitia Robert Hendrico: Ini Agenda Besar Kita Harus Kerja Ekstra!
Kamis 03 Oktober 2024, 17:02 WIB
Rektor Unri: Tujuh Gedung Baru Kampus Segera Digunakan, Jalan Kampus Segera Mulus
Kamis 03 Oktober 2024, 10:20 WIB
Pemprov Riau Buka Pendaftaran PPPK, Ada 6.360 Formasi Dibutuhkan
Kamis 03 Oktober 2024, 09:59 WIB
Peringatan Dini BMKG: Waspada Hujan dan Angin Kencang di Riau pada Kamis, 3 Oktober 2024
Kamis 03 Oktober 2024, 09:54 WIB
Jika Terpilih Kembali Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Janji Prioritaskan Pembangunan Rokan Hilir
Kamis 03 Oktober 2024, 09:44 WIB
Pemko Pekanbaru Lakukan Simulasi Makan Siang Bergizi di SDN 185 dan SMPN 49
Kamis 03 Oktober 2024, 09:33 WIB
Agung Nugroho dan Markarius Anwar Siapkan Dana Rp 100 Juta untuk Setiap RW di Pekanbaru
Kamis 03 Oktober 2024, 09:24 WIB
Ratusan Titik Reklame di Pekanbaru Tidak Berizin, Pemko akan Lakukan Penertiban
Rabu 02 Oktober 2024, 21:39 WIB
Warga Okura Utang Budi, Dukung Penuh Pasangan P4TEN dalam Kampanye Dialogis Keempat
Rabu 02 Oktober 2024, 12:32 WIB
Abdul Wahid -SF Hariyanto Berpotensi Menang di Dumai, Efek Ajakan Paisal