Rupiah Gagah ke Rp14.540 per Dolar AS Bersama Mata Uang Asia
Selasa 01 September 2020, 10:04 WIB
ilustrasi
Jakarta, berazamcom -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.540 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (1/9) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,87 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.562 per dolar AS.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,19 persen, dolar Taiwan menguat 0,22 persen, won Korea Selatan menguat 0,25 persen, dan yuan China menguat 0,22 persen.
Selanjutnya, ringgit Malaysia menguat 0,24 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen dan dolar Singapura menguat 0,18 persen.
Pelemahan hanya terjadi pada peso Filipina sebesar 0,12 persen dan rupee India sebesar 0,30 persen
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,16 persen dan dolar Australia melemah 0,27 persen. Sebaliknya, dolar Kanada menguat 0,19 persen dan franc Swiss melemah 0,17 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah masih mencoba menguat berbarengan dengan penguatan nilai tukar regional terhadap dolar AS.
Kemungkinan, menurutnya, hal ini terjadi karena pasar masih menanggapi positif kebijakan pelonggaran moneter bank sentral AS yang lebih lama dan mungkin lebih agresif.
"Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida, semalam dalam suatu acara virtual yang diselenggarakan Oleh the Peterson Institute for International Economics," ujarnya kepada wartawan.
Kebijakan pelonggaran moneter AS yang agresif juga bisa menekan dolar AS sekaligus memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Meski demikian di sisi lain potensi resesi dan penularan covid-19 yang terus meningkat bisa menahan penguatan tersebut.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,19 persen, dolar Taiwan menguat 0,22 persen, won Korea Selatan menguat 0,25 persen, dan yuan China menguat 0,22 persen.
Selanjutnya, ringgit Malaysia menguat 0,24 persen, baht Thailand menguat 0,13 persen dan dolar Singapura menguat 0,18 persen.
Pelemahan hanya terjadi pada peso Filipina sebesar 0,12 persen dan rupee India sebesar 0,30 persen
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,16 persen dan dolar Australia melemah 0,27 persen. Sebaliknya, dolar Kanada menguat 0,19 persen dan franc Swiss melemah 0,17 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar rupiah masih mencoba menguat berbarengan dengan penguatan nilai tukar regional terhadap dolar AS.
Kemungkinan, menurutnya, hal ini terjadi karena pasar masih menanggapi positif kebijakan pelonggaran moneter bank sentral AS yang lebih lama dan mungkin lebih agresif.
"Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida, semalam dalam suatu acara virtual yang diselenggarakan Oleh the Peterson Institute for International Economics," ujarnya kepada wartawan.
Kebijakan pelonggaran moneter AS yang agresif juga bisa menekan dolar AS sekaligus memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Meski demikian di sisi lain potensi resesi dan penularan covid-19 yang terus meningkat bisa menahan penguatan tersebut.
"Hari ini saya prediksi potensi penguatan rupiah di kisaran Rp14.450 sampai Rp14.650 per dolar AS," tandasnya.*
[]bazm-13
sumber: CNNIndonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Sabtu 04 Mei 2024, 10:40 WIB
Bupati Zukri Misran Ngopi Sore Bareng JMSI Riau, Disorot Kontribusi dalam Pemilu dan Fokus Pembangunan Pelalawan
Jumat 03 Mei 2024, 18:03 WIB
Dugaan Pencemaran Nama Baik Profesi, PJS Resmi Adukan Rum Pagau ke Polda Gorontalo
Jumat 03 Mei 2024, 15:11 WIB
PT BRKS Jalin Kerjasama dengan Dinas PMD Bengkalis Terkait Pelaksanaan Siskeudes-Link
Jumat 03 Mei 2024, 14:48 WIB
UIR Masuk Dalam 10 Kampus Islam Terbaik Versi Edurank, Wakil Rektor Bidang Akademik : UIR Akan Terus Tingkatkan Mutu Kampus
Jumat 03 Mei 2024, 11:17 WIB
Hari ini Gebyar BBI BBWI dan Carnival Lancang Kuning Mulai Digelar di Pekanbaru
Jumat 03 Mei 2024, 11:09 WIB
Sah! KPU Pekanbaru Tetapkan 50 Calon Anggota DPRD Terpilih Hasil Pemilu 2024, Berikut Nama-namanya
Jumat 03 Mei 2024, 11:00 WIB
Luar Biasa! Maruarar Sirait Pendukung Jokowi: 10 Tahun Tak Jadi Menteri Tetap Loyalis Sejati
Jumat 03 Mei 2024, 10:55 WIB
Dibalik Mundurnya Tutuka Dirjen Migas yang Diduga Tak Tahan dengan Kuatnya Tekanan Kiri -kanan
Jumat 03 Mei 2024, 10:51 WIB
Menjadikan Riau Lebih Baik Bersama Edy Natar Nasution
Kamis 02 Mei 2024, 14:24 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Serahkan Berkas Pendaftaran ke PDI-P: Menyambut Visi Misi untuk Masa Depan yang Lebih Baik