Pekanbaru, berazamcom - Siapa yang akan menjadi Pj Bupati Kampar hingga kini belum jelas. Namun, isu-isu miring bermunculan jelang ditetapkannya pengisi kursi bupati tersebut. Salah satunya tudingan negatif sejumlah pihak terhadap calon Pj. Bupati Kampar, DR Kamsol.

Menyikapi persoalan tersebut, Kamsol yang kini masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Riau menegaskan, tetap patuh dan loyal atas perintah pimpinan.

"Saya mendengar isu heboh saat ini yang katanya saya sebagai Pj Bupati Kampar. Padahal saya sendiri belum tahu soal itu," ucap Kamsol, Rabu (18/5/22).

"Sekali lagi saya tegaskan, kalau soal itu saya tak tahu prosesnya. Tak mungkin lah saya mengusulkan diri saya sendiri," imbuhnya.

Kalau pun namanya disebut-sebut masuk,  Kamsol mengatakan semua itu kebijakan pemerintah. Dan sebagai abdi negara (ASN), dirinya akan tunduk, patuh dan loyal atas perintah pimpinan.

"Jika memang saya yang ditunjuk, berarti pimpinan sudah punya pertimbangan sendiri. Saya siap saja menjalankan tugas. Kita lihat ajalah nanti hasilnya," ucapnya.

Kamsol mengatakan, bahwa penujukan Pj Bupati Kampar ini bukan kontestan politik. Ini adalah transisi untuk mengisi pemerintahan supaya jangan berhenti dan roda pemerintahan tetap berjalan.

Bantah Tudingan

Terkait tudingan korupsi yang dialamatkan padanya saat menjabat Sekdakab Meranti, yakni terkait biaya makan dan minum, dikatakan Kamsol sudah selesai dan tidak ada persoalan.

"Memang saya pernah bekerja di Meranti 1,5 tahun. Adapun yang diisukan itu adalah soal biaya makan dan minum. Sebagai Sekda saya berkoordinasi dengan pak Bupati untuk melakukan audit. Memang ditemukan sedikit masalah. Dan masalah itu sudah selesai dengan Inspektorat. Jadi sebagai Sekda saya bertanggungjawab terhadap segala kegiatan," ujarnya.

Kamsol juga menepis isu negatif lainnya seperti radikalisme yang juga dialamatkan padanya. Kamsol mengatakan bahwa justru dirinya bersama intel Korem dan Kapolres ikut memantau.

Begitu juga dengan isu manuver politik, Kamsol menegaskan bahwa sebagai ASN sejati tidak terlibat sedikitpun dalam hal politik.

Di masa transisi sekarang, kata Kamsol, dirinya hanya menjalankan pemerintahan saja, tidak pro kesana kemari, tidak ada kepentingan politik sedikitpun.

"Kalau kita berkawan dengan orang politik, bukan berarti kita terlibat dalam politik praktis. Kenapa, sebab tugas pemerintahan menjalankan kebijakan-kebijakan di bidang politik. Karena hasil kebijakan pemerintahan ini hasil kesepakatan legislatif dan eksekutif. Jadi kesepakatan itu yang kita jalankan bersama," tukasnya.

Menurutnya peran politik dalam pembangunan dimaksudkan agar bisa menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang ditargetkan.

"Misalnya, target menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, meningkatkan Index pembangunan manusia, dan ekonomi bisa meningkat," ujarnya.(*)