Kim Jong Un Dikabarkan Kehabisan Uang
Sabtu 27 Januari 2018, 12:35 WIB
Presiden Korea Utara Kim Jong Un/foto:kompas.com
Berazam--Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan sudah hampir menghabiskan seluruh "dana simpanan" yang diwariskan ayahnya.
Sejumlah sumber China yang dekat dengan elite penguasa Pyongyang menyebut, dana yang ditinggalkan Kim Jong Il itu sebagian besar digunakan untuk melaukan uji coba senjata nuklir.
"Akibat pemborosan yang dilakukan Kim Jong Un, dana yang ditinggalkan sang ayah, sudah semakin menipis," ujar salah satu sumber kepada Radio Free Asia.
"Saat ini sulit sekali mengendalikan para eksekutif papan atas Korea Utara, yang amat licik," tambah sumber itu.
Sumber itu menambahkan, dirinya cukup mengenal dekat para pejabat dari Kantor No.39.
Kantor No.39 ini adalah sebuah organisasi rahasia yang bekerja di bawah Partai Pekerja Korea yang berkuasa untuk menyediakan anggaran bagi negara.
Anggaran yang disediakan organisasi ini berasal dari banyak kegiatan ilegal semisal pemalsuan uang, produksi obat terlarang, dan penipuan asuransi internasional.
Uang yang dihasilkan organisasi ini berkisat antara 500 juta hingga 1 miliar dolar AS.
"Saya mendengar adanya kekhawatiran kurangnya dana di Kantor No.39. Dan, para pejabat tinggi Korea Utara sudah mengetahui hal ini, jadi ini bukan rahasia lagi," ujar sang sumber.
Sumber itu menambahkan, empat dri enam uji coba senjata nuklir dan misil Korea Utara dari total 20 kali uji coba, dilakukan di masa pemerintahan Kim Jong Un.
"Kami berspekulasi bahwa Kim Jong Un menghabiskan banyak uang untuk uji coba misil dan nuklir ini," lanjut dia.
"Sebagian besar pembiayaan pengembangan senjata nuklir dan misil balistik berasal dari dana yang diwarisi Kim Jong Un."
Selain untuk percobaan senjata, Kim Jong Un juga menghabiskan uang itu untuk membiayai sejumlah proyek mercu suar seperti resor ski Masikryong di wilayah utara negeri itu.
Kondisi Korea Utara semakin sulit setelah Dewan Keamanan PBB menjatuhkan sanksi setelah negeri itu menggelar uji coba nuklirnya yang keenam.
DK PBB menjatuhkan sanksi dengan melarang seluruh negara di dunia menerima para pekerja asal Korea Utara dan mengharuskan semua pekerja Korea Utara pulang ke negaranya dalam waktu dua tahun.
Langkah terbaru PBB ini memberi pukulan berat bagi keuangan Pyongyang.
Menurut PBB, sejak September lalu sebanyak 100.000 warga Korut yang bekerja di luar negeri mengirimkan uang sebesar 500 juta dolar AS setiap tahun ke negaranya.**
Kompas.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024