Trump Tak Yakin Israel Ingin Berdamai dengan Palestina
Senin 12 Februari 2018, 16:35 WIB
Donald Trump
Washington DC, berazamcom - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak yakin jika Israel ingin berdamai dengan Palestina. Trump juga memperingatkan Israel soal aktivitas perluasan permukimannya yang kontroversial.
Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2018), Trump sebelumnya selalu mengecam Palestina yang dianggap tidak bersedia untuk berunding soal upaya perdamaian dengan Israel. Namun Trump tergolong jarang mengkritik langsung Israel.
Dalam wawancara terbaru dengan surat kabar Israel, Israel Hayom, Trump menekankan hubungan AS dan Israel saat ini 'hebat'. Perdamaian Israel dan Palestina, sebut Trump, akan membuatnya 'jauh lebih baik'.
"Kita akan melihat apa yang terjadi," ucap Trump dalam wawancara yang dirilis Minggu (11/2) waktu setempat.
"Sekarang, saya akan mengatakan Palestina tidak mengharapkan upaya perdamaian, mereka tidak mengharapkan upaya perdamaian," imbuhnya. "Dan saya tidak begitu yakin jika Israel tengah mengharapkan upaya perdamaian. Jadi kita akan melihat apa yang akan terjadi," ujar Trump.
Lebih lanjut, Trump melontarkan peringatan kepada Israel soal permukiman Yahudi yang memicu kontroversi. Hal ini sedikit berbeda dengan sikap pemerintahannya yang tidak kritis mengomentari perluasan permukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
"Permukiman menjadi sesuatu yang sangat memperumit dan selalu memperumit upaya perdamaian, jadi saya pikir Israel harus sangat berhati-hati dengan permukiman itu," ucap Trump mengingatkan Israel.
Trump selalu menyatakan niatnya membawa Israel dan Palestina kepada kesepakatan utama yang akan menyelesaikan konflik selama beberapa dekade terakhir. Namun dalam wawancara ini, Trump mempertanyakan apakah perundingan Israel-Palestina masih mungkin digelar saat ini.
"Jujur, saya tidak tahu apakah kita akan menjalani perundingan. Kita akan lihat apa yang terjadi, tapi saya pikir sungguh bodoh bagi Palestina dan saya juga berpikir sungguh bodoh bagi Israel jika mereka tidak mencapai kesepakatan," tegas Trump.
"Ini menjadi satu-satunya kesempatan kita dan ini mungkin tidak akan pernah terjadi lagi setelah ini," tandasnya. (dtc)
Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2018), Trump sebelumnya selalu mengecam Palestina yang dianggap tidak bersedia untuk berunding soal upaya perdamaian dengan Israel. Namun Trump tergolong jarang mengkritik langsung Israel.
Dalam wawancara terbaru dengan surat kabar Israel, Israel Hayom, Trump menekankan hubungan AS dan Israel saat ini 'hebat'. Perdamaian Israel dan Palestina, sebut Trump, akan membuatnya 'jauh lebih baik'.
"Kita akan melihat apa yang terjadi," ucap Trump dalam wawancara yang dirilis Minggu (11/2) waktu setempat.
"Sekarang, saya akan mengatakan Palestina tidak mengharapkan upaya perdamaian, mereka tidak mengharapkan upaya perdamaian," imbuhnya. "Dan saya tidak begitu yakin jika Israel tengah mengharapkan upaya perdamaian. Jadi kita akan melihat apa yang akan terjadi," ujar Trump.
Lebih lanjut, Trump melontarkan peringatan kepada Israel soal permukiman Yahudi yang memicu kontroversi. Hal ini sedikit berbeda dengan sikap pemerintahannya yang tidak kritis mengomentari perluasan permukiman Yahudi di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
"Permukiman menjadi sesuatu yang sangat memperumit dan selalu memperumit upaya perdamaian, jadi saya pikir Israel harus sangat berhati-hati dengan permukiman itu," ucap Trump mengingatkan Israel.
Trump selalu menyatakan niatnya membawa Israel dan Palestina kepada kesepakatan utama yang akan menyelesaikan konflik selama beberapa dekade terakhir. Namun dalam wawancara ini, Trump mempertanyakan apakah perundingan Israel-Palestina masih mungkin digelar saat ini.
"Jujur, saya tidak tahu apakah kita akan menjalani perundingan. Kita akan lihat apa yang terjadi, tapi saya pikir sungguh bodoh bagi Palestina dan saya juga berpikir sungguh bodoh bagi Israel jika mereka tidak mencapai kesepakatan," tegas Trump.
"Ini menjadi satu-satunya kesempatan kita dan ini mungkin tidak akan pernah terjadi lagi setelah ini," tandasnya. (dtc)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024