Pernyataan Prabowo Subianto yang mengatakan "Ndas mu etik" saat ditanya tentang etik adalah sebuah pernyataan yang kontroversial. Sebagai seorang calon presiden, seharusnya ada harapan dan ekspektasi bahwa Prabowo akan menunjukkan tingkat tanggung jawab dan kepemimpinan yang tinggi dalam setiap pernyataan yang diucapkannya.
Sebagai seorang calon pemimpin, penting bagi Prabowo, seperti halnya calon presiden lainnya, untuk memperhatikan cara ia berbicara dan menyampaikan pendapatnya kepada publik. Pernyataan seperti "Ndas mu etik" tidak hanya kurang sopan, tetapi juga tidak progresif dalam membangun dialog yang sehat dalam politik.
Sebagai pemimpin, seseorang diharapkan untuk menghormati dan menghargai pendapat dan perasaan orang lain. Menggunakan bahasa yang kasar atau merendahkan orang lain tidak mencerminkan sikap yang diharapkan dari seorang calon presiden yang ingin memimpin dan mewakili seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai pemimpin negara, seorang calon presiden bertanggung jawab untuk memberikan contoh yang baik dan menjadi perwakilan dari nilai-nilai etika, integritas, dan penghormatan terhadap orang lain. Pilihan kata-kata yang kasar atau merendahkan dapat merusak citra seseorang sebagai seorang pemimpin yang bijak, tanggap, dan bertanggung jawab.
Penting bagi calon presiden atau siapapun yang berada dalam posisi kepemimpinan untuk menjaga dan mempromosikan standar etika dalam setiap aspek kehidupan mereka, termasuk dalam cara berkomunikasi dengan publik. Menghormati etika adalah penting untuk menciptakan persepsi yang positif dan kepercayaan dari rakyat yang akan dipimpinnya.
Penulis: Pemred bersimpai.com/WPU berazam.com/Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau.