Dalam sebuah pernyataan di akun X resminya, Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum (Waketum) Gelora, mengajak masyarakat untuk bijaksana dalam memilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Fahri juga mengajak masyarakat agar secara aklamasi memilih pasangan Prabowo-Gibran.
Sebagai awal, Fahri menyebut adanya kesalahan konsep dalam visi-misi yang ditawarkan kepada masyarakat. Dia berpendapat bahwa rakyat tidak mungkin memilih sesuatu yang sudah salah konsep sejak awal dan kesalahan ini terus dipertahankan hingga sekarang.
Fahri juga menyoroti perubahan atau oposisi yang ditawarkan oleh salah satu pihak, namun menurutnya tetap ada pihak yang masih menjadi penguasa. Fahri menyebut ini sebagai kontradiksi yang aneh dan tidak dapat diterima oleh rakyat.
Selanjutnya, Fahri mengkritik pihak yang pada awalnya memuji dan berencana untuk melanjutkan program pemerintah, namun saat ini malah mengomel dan mengkritik. Fahri menyatakan bahwa hal ini membingungkan dan membuat calon presiden tersebut bingung dengan arah yang akan diambil.
Dari penilaian Fahri, masyarakat akan memilih pasangan Prabowo-Gibran. Fahri berpendapat bahwa calon-calon lain memiliki konsep yang membingungkan sehingga rakyat akan memilih pasangan tersebut karena memiliki argumen yang kuat. Fahri berpendapat bahwa rakyat perlu kepastian untuk masa depan mereka.
Fahri juga mengajak masyarakat untuk memilih Prabowo-Gibran secara aklamasi dan mengingatkan untuk tidak mempertaruhkan masa depan. Dia meminta semua pihak untuk bersatu dalam mencapai cita-cita Indonesia emas.
Namun, opini ini dinilai berlebihan dan dapat membentuk opini yang salah. Pernyataan Fahri menggiring opini masyarakat dengan mempromosikan secara berlebihan pasangan Prabowo-Gibran sebagai satu-satunya pilihan yang rasional. Pendapat Fahri dapat menyesatkan masyarakat dengan mengabaikan berbagai pandangan dan argumen lain yang mungkin juga memiliki nilai yang kuat.
Akibatnya, pandangan ini dapat membentuk polarisasi dalam masyarakat dan mengabaikan keberagaman pendapat. Disarankan agar dalam menjalankan proses pemilihan, masyarakat harus tetap terbuka untuk mempertimbangkan berbagai faktor, argumen, dan visi-misi dari semua calon yang ada.
Fahri Hamzah yang dulu dikenal vocal dan kerap mengkritisi Pemerintah kini berbalik 360 derajat. Entah apa yang merasuki pikiran eks politisi PKS ini sehingga dia begitu over confidence dan kelihatan menggebu-gebu mengajak masyarakat aklamasi memilh Paslon nomor urut 2.
Apakah Fahri tidak tahu ada dalam ajaran Islam dimana seorang Nabi mengatakan "Bagi siapa yang menggebu-gebu meraih kekuasaan jangan pilih dia"? Pertanyaan ini mestinya dapat menjadi pijakan bagi semua orang agar tidak berlebihan dan terlalu berambisi dengan kekuasaan.
Sebagai politikus alangkah eloknya sebelum membuat pernyataan tidak menghalalkan segala daya dan upaya. Ingat ingat jugalah apa yang disampaikan Nabi itu. Agar rakyat tidak tersesat dalam menentukan preferensi politiknya dalam Pilpres mendatang.
Bearing in mind that this is an opinion, it is important for individuals to critically evaluate different perspectives and make informed decisions when choosing a leader for the country.
(Dalam menyadari bahwa ini adalah sebuah opini, penting bagi individu untuk secara kritis mengevaluasi sudut pandang yang berbeda dan membuat keputusan yang terinformasi ketika memilih seorang pemimpin untuk negara).Walahualam!
Penulis Wartawan Senior Pemred bersimpai.com/WPU berazamcom/Ketua Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Riau
