Andi Rachman, dari Saudagar Jadi Gubernur
Kamis 04 Mei 2017, 09:11 WIB
PEKANBARU - Arsyadjuliandi Rachman, hari ini, Rabu, 25 Mei 2016, secara resmi akan dilantik sebagai Gubernur Riau hingga 2019 mendatang menggantikan Annas Maamun yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap alih fungsi lahan, oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta.
Andi Rachman, panggilan akrab Arsyadjuliandi Rachman tersebut? Bagi orangtua-orangtua kita yang berumur di atas 50 tahun dan telah tinggal di Pekanbaru sejak tahun 1970-an, tak asing mendengar nama Rachman Kawek, pengusaha asal Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat ini.
Pemilik usaha transportasi PO Bus Sinar Riau ini serta usaha lainnya tersebut, merupakan ayah kandung dari Andi Rachman. Ia lahir dari seorang ayah berlatar saudagar, H Abdul Rachman Syafei dan ibu Hj Asma Hasan. Walau berayah berasal dari Sumatera Barat, Andi bersaudara lebih banyak lahir dan besar di Riau. Politisi Partai Golkar tersebut, lahir di Pekanbaru, 8 Juli 1960.
Usai menamatkan SD, Andi Rachman melanjutkan sekolahnya ke SMPN 4 Bukittinggi, Sumatera Barat. Pendidikan menengah atasnya juga dilalui di kota yang terkenal denganh hawa sejuk tersebut, SMAN 1 Bukittinggi.
Sayangnya, Andi tak menamatkan di sekolah tersebut, ia malah pindah ke SMAN 3 di Kota Pelajar, Yogyakarta. Ia lalu melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Meme Perjalanan Andi Rachman
Usai menjadi sarjana, Andi kemudian melanjutkan pendidikannya dengan fokus ke manajemen bisnis dan meraih gelar MBA di Oklahoma City University, Amerika Serikat. Informasinya, di sinilah ia menemukan jodohnya dengan seorang gadis berdarah Tionghoa Singkawang, Kalimantan Barat, Sisilita Bong.
Usai menamatkan S2-nya, Andi kemudian pulang ke tanah air dan meneruskan usaha orangtuanya, Rachman Kawek, di bisnis minyak bumi dan gas. Di bawah payung holding Group, Riau Muda, Andi menguasai bisnis transportasi, SPBU, pertambangan, dan perkebunan.
Tak aneh, jika saat pengumuman harta kekayaannya saat Pemilihan Guberur Riau, 2013 silam, Andi Rachman, merupakan kandidat terkaya dibandingkan calon lainnya, Rp 132.274.896.573.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha ini, melapangkan jalan Andi untuk menduduki jabatan sebagai pucuk organisasi. Mulai dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau, Ketua Hiswana Migas Riau, dan jabatan lainnya sebagai Wakil Ketua Kadin Indonesia pada 2009.
Andi tak hanya berkiprah di bisnis, panggilan politik tak mampu ia bendung dan tahan. Kemudian, ia masuk ke dunia politik dengan menjadi Bendahara DPD I Partai Golkar Riau 2003-2008. Di periode ini, Andi juga menjadi anggota DPRD Riau.
Dari sinilah, ia kemudian menapakkan kakinya di level nasional dengan manjadi anggota DPR RI Periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Riau. Termasuk, saat Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Riau, 2009, Andi mengisi posisi sebagai Sekretaris Bapilu Sumatera.
Semasa menjabat sebagai anggota DPR-RI, ia di komisi membidangi energi dan sumber daya mineral, Komisi VII. Di komisi ini, Ketua Komisi, Sutan Bhatoegana, tersandung kasus korupsi dengan menerima cek dari Menteri ESDM. Isu tak sedapnya, ada uang sekitar 2.500 Dolar AS, diterima oleh masing-masing anggota Komisi VII.
Plt Gubernur Riau
"Seingat saya pimpinan komisi terdiri dari empat orang, di bawahnya anggota, terus di bawahnya sekretaris. Saya ingat pimpinan komisi itu nominalnya 7.500 Dolar AS, anggota 2.500 Dolar AS, Sekretariat 2.500 dolar AS. Setelah itu, diminta agar dimasukkan ke amplop Pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)," ungkap staf Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrisno, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, 21 Mei 2015 silam.
Pada tahun 2013, Andi kemudian mencoba peruntungan maju dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) berpasangan dengan sesama kader Golkar, Bupati Rokan Hilir, Annas Maamun. Pasangan ini akhirnya memenangkan pemilihan dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Periode 2014-2019, pada 19 Februari 2014 oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. (roc)
Andi Rachman, panggilan akrab Arsyadjuliandi Rachman tersebut? Bagi orangtua-orangtua kita yang berumur di atas 50 tahun dan telah tinggal di Pekanbaru sejak tahun 1970-an, tak asing mendengar nama Rachman Kawek, pengusaha asal Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat ini.
Pemilik usaha transportasi PO Bus Sinar Riau ini serta usaha lainnya tersebut, merupakan ayah kandung dari Andi Rachman. Ia lahir dari seorang ayah berlatar saudagar, H Abdul Rachman Syafei dan ibu Hj Asma Hasan. Walau berayah berasal dari Sumatera Barat, Andi bersaudara lebih banyak lahir dan besar di Riau. Politisi Partai Golkar tersebut, lahir di Pekanbaru, 8 Juli 1960.
Usai menamatkan SD, Andi Rachman melanjutkan sekolahnya ke SMPN 4 Bukittinggi, Sumatera Barat. Pendidikan menengah atasnya juga dilalui di kota yang terkenal denganh hawa sejuk tersebut, SMAN 1 Bukittinggi.
Sayangnya, Andi tak menamatkan di sekolah tersebut, ia malah pindah ke SMAN 3 di Kota Pelajar, Yogyakarta. Ia lalu melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Meme Perjalanan Andi Rachman
Usai menjadi sarjana, Andi kemudian melanjutkan pendidikannya dengan fokus ke manajemen bisnis dan meraih gelar MBA di Oklahoma City University, Amerika Serikat. Informasinya, di sinilah ia menemukan jodohnya dengan seorang gadis berdarah Tionghoa Singkawang, Kalimantan Barat, Sisilita Bong.
Usai menamatkan S2-nya, Andi kemudian pulang ke tanah air dan meneruskan usaha orangtuanya, Rachman Kawek, di bisnis minyak bumi dan gas. Di bawah payung holding Group, Riau Muda, Andi menguasai bisnis transportasi, SPBU, pertambangan, dan perkebunan.
Tak aneh, jika saat pengumuman harta kekayaannya saat Pemilihan Guberur Riau, 2013 silam, Andi Rachman, merupakan kandidat terkaya dibandingkan calon lainnya, Rp 132.274.896.573.
Dengan latar belakang sebagai pengusaha ini, melapangkan jalan Andi untuk menduduki jabatan sebagai pucuk organisasi. Mulai dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Riau, Ketua Hiswana Migas Riau, dan jabatan lainnya sebagai Wakil Ketua Kadin Indonesia pada 2009.
Andi tak hanya berkiprah di bisnis, panggilan politik tak mampu ia bendung dan tahan. Kemudian, ia masuk ke dunia politik dengan menjadi Bendahara DPD I Partai Golkar Riau 2003-2008. Di periode ini, Andi juga menjadi anggota DPRD Riau.
Dari sinilah, ia kemudian menapakkan kakinya di level nasional dengan manjadi anggota DPR RI Periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Riau. Termasuk, saat Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Riau, 2009, Andi mengisi posisi sebagai Sekretaris Bapilu Sumatera.
Semasa menjabat sebagai anggota DPR-RI, ia di komisi membidangi energi dan sumber daya mineral, Komisi VII. Di komisi ini, Ketua Komisi, Sutan Bhatoegana, tersandung kasus korupsi dengan menerima cek dari Menteri ESDM. Isu tak sedapnya, ada uang sekitar 2.500 Dolar AS, diterima oleh masing-masing anggota Komisi VII.
Plt Gubernur Riau
"Seingat saya pimpinan komisi terdiri dari empat orang, di bawahnya anggota, terus di bawahnya sekretaris. Saya ingat pimpinan komisi itu nominalnya 7.500 Dolar AS, anggota 2.500 Dolar AS, Sekretariat 2.500 dolar AS. Setelah itu, diminta agar dimasukkan ke amplop Pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)," ungkap staf Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrisno, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, 21 Mei 2015 silam.
Pada tahun 2013, Andi kemudian mencoba peruntungan maju dalam Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) berpasangan dengan sesama kader Golkar, Bupati Rokan Hilir, Annas Maamun. Pasangan ini akhirnya memenangkan pemilihan dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Periode 2014-2019, pada 19 Februari 2014 oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. (roc)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Indeks
Minggu 14 April 2019, 21:36 WIB
Solehudin, Dari Guru Honorer Hingga Menjadi Wakil Rakyat di DPRD Kuansing
Minggu 17 Maret 2019, 07:43 WIB
Dua Periode Menjabat Anggota DPRD Kuansing, Sekarang Musliadi Menuju Kursi Provinsi, Ini Biografinya
Jumat 01 Maret 2019, 08:53 WIB
Mengenal lebih dekat sosok SANUSI
Kamis 04 Mei 2017, 09:11 WIB
Andi Rachman, dari Saudagar Jadi Gubernur
Kamis 27 April 2017, 15:18 WIB
Dewi Hadi Menuju Puncak ‘Mercy’
Kamis 27 April 2017, 14:56 WIB
‘Filosofi Jarum Ongah Fikri’
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Minggu 28 April 2024, 20:59 WIB
Klaim Amerika Serikat: Temukan Bukti China Intervensi Pilpres 2024?
Minggu 28 April 2024, 11:05 WIB
APTISI Riau Bahas Proker 2024 Dalam Upaya Kontribusi Pada Pendidikan Tinggi di Riau
Minggu 28 April 2024, 08:10 WIB
Permainan Politik Edy Natar Nasution dan Sinyal Dukungan Partai
Jumat 26 April 2024, 21:04 WIB
CERI Pertanyakan Hakim Tipikor Jakarta Yang Tidak Menghadirkan Nicke dan Dwi Sucipto Dalam Sidang Kasus Pengadaan LNG Pertamina Dengan Corpus Criti Liquefaction
Jumat 26 April 2024, 20:51 WIB
Edy Natar Bergerak Cepat, Jalin Silaturahmi dengan Parpol
Jumat 26 April 2024, 18:14 WIB
RDP PPDB, DR. Karmila Sari: Komisi V DPRD Riau Rekomendasi Penilaian Langsung Oleh Siswa
Jumat 26 April 2024, 18:08 WIB
Kabar Duka, Bupati Indragiri Hilir 2 Periode, Indra Mukhlis Adnan Meninggal Dunia
Jumat 26 April 2024, 18:02 WIB
Kolaborasi yang Apik STY dengan Pemain, Hantarkan Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23 2024
Jumat 26 April 2024, 10:59 WIB
Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI
Kamis 25 April 2024, 15:40 WIB
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI