Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI   ●   
  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
  • Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau   ●   
Solehudin, Dari Guru Honorer Hingga Menjadi Wakil Rakyat di DPRD Kuansing
Minggu 14 April 2019, 21:36 WIB

Kuansing,berazamcom - Solehudin paham benar betapa sengsaranya hidup di daerah yang minim infrastruktur. Karena itu melalui perannya sebagai Anggota DPRD Kuantan Singingi, Solehudin berupaya mewujudkan infrastruktur yang layak bagi daerah-daerah yang dia wakili.

Kondisi daerah yang minim infrastruktur menjadi salah satu dasar Solehudin mencalonkan diri sebagai legislator di DPRD Kuansing.

"Visi misi saya di legislatif ini tak muluk-muluk, semoga bisa bermanfaat bagi orang lain dalam segala hal," kata Solahudin.

Politisi Gerindra ini mengisahkan tentang masa kecilnya sebagai anak transmigran di Desa Sukaraja Kecamatan Logas Tanah Darat,Kabupaten Kuantan Singingi.

"Waktu itu sarana dan prasarananya masih sangat memprihatinkan. Jalan ke desa minim. Jalan masih tanah dan berlumpur kalau hujan," kata Solehudin menggambarkan.

Lanjutnya, waktu itu Logas Tanah Darat masih masuk dalam wilayah Kecamatan Sentajo Raya. Kondisi serba terbatas ini lekat menemaninya selama dia mengenyam pendidikan dasar hingga menengah atas.

"Rumah berdinding papan dan tak berlistrik. Waktu itu belum ada listrik. Jadi kalau belajar pakai lampu teplok," terangnya.

Saking serba kekurangan, ia dan keluarganya sering makan "orek" atau dalam istilah Jawa tiwul. Orek adalah makanan yang terbuat dari ubi. Setelah ubi dikupas dan dibersihkan kemudian ubi dimasukkan ke dalam karung dan direndam dua hari dua malam.

Setelah itu, ubi dihancurkan lalu diayak kemudian hasil ayakan tersebut dijemur hingga kering. "Setelah kering baru dimasak dicampur dengan nasi. Dulunya, ada jatah sarden dan ikan asin," ceritanya.

Sejak berseragam merah putih hingga biru putih ia ditempa untuk hidup mandiri. Setiap pulang sekolah, ia selalu membantu orang tuanya menyadap karet.

"Waktu SMP, setelah menyadap karet, langsung ke sekolah yang jaraknya 3 Km dari rumah," katanya.

Lulus SMP, Solehudin kemudian melanjutkan ke MAN Talukkuantan. Selain sekolah ia juga menjaga kantor PJR yang letaknya di samping sekolah yang saat ini jadi asrama PK. "Menyadap karet tetap, tapi seminggu sekali. Untuk tambah uang jajan," katanya.

Di tengah himpitan ekonomi keluarga, Solehudin diminta komandan PJR waktu itu, yaitu almarhum Nazril untuk masuk polisi. Namun orang tua tak merestui. Alasannya, waktu itu tahun 1999 lagi ramai-ramainya GAM.

"Jadi setiap siswa Caba selesai pendidikan di kirim ke Aceh padahal saya sudah punya tabungan Rp3,7 juta. Makanya orang tua tak setuju," katanya.

Bercita-cita Menjadi Wartawan

Lantas Solehudin melanjutkan pendidikan tinggi ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim Pekanbaru mengambil jurusan Ilmu Jurnalistik Fakultas Dakwah.

Tak hanya kuliah, ia juga kerja sambilan di Mebel JEPARA jalan HR soebrantas pengetaman Selembayung Indah.

Setelah mengantongi ijazah sarjana, ia bekerja di Ritra Cargo di Pekanbaru jalan Tuanku Tambusai sebuah perusahaan ekspedisi eks patriot PT CPI.

Karena orang tuanya sakit, maka sebagai anak pertama dari dua bersaudara tidak bisa tidak harus pulang kampung. "Kerjanya motong karet dan mengajar di MTs Darul Ulum Sukaraja dan SMP 2 Logas Tanah darat lokal jauh," katanya.

Kiprahnya di desa cukup diakui. Buktinya, ia dipercaya sebagai ketua BPD Desa Sukaraja. Selain itu, kepeduliannya kepada dunia pendidikan dibuktikan dengan merintis Madrasah Diniyah Awaliyah di desanya. "Kala itu saya sebagai kepala MDA nya," katanya.

 
 

Tidak hanya itu, tahun 2005 ia juga merintis TK Pertiwi Bina Bakti Sukaraja dengan istrinya sebagai kepala sekolah. Satu tahun kemudian ia mencoba peruntungan mengikuti tes guru bantu provinsi. "Alhamdulillah lulus dan di SK kan di SMP 3 Logas Tanah Darat," tuturnya.

Baru tahun 2010 ia mendapat kriteria guru profesional untuk bidang studi bahasa Indonesia setelah lulus mengikuti sertifikasi guru. "Karena kehendak masyarakat dan tokoh agama, saya diminta untuk terjun ke politik waktu itu bulan April 2013," terangnya.

Pada saat itu, ia mengaku bimbang. Karena disatu sisi ia sudah masuk kategori II calon PNS dan di sisi lainnya ia didorong masyarakat untuk maju menjadi anggota legislatif. "Pilihan yang berat, mau memilih PNS atau legislatif," katanya.

 
 

Tahun 2014 lanjutnya, ia akhirnya memutuskan untuk ikut Pileg dari Partai Gerindra. Ternyata masyarakat menyatakan dukungannya sehingga ia terpilih untuk duduk di kursi DPRD melalui partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

"Alhamdulillah ternyata terpilih menjadi anggota DPRD Kuantan Singingi dari Dapil 3 yang terdiri dari Logas Tanah Darat , Pangean, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang, Inuman, dan Cerenti," ungkapnya.

Dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014, Solehudin pertama kali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Dikisahkan Solehudin, waktu itu dia bersama caleg-caleg lainnya menyadari akan susah bertarung dalam pemilu dengan modal yang minim.

Namun begitu dia lantas menyakini bahwa modal materi bukanlah segalanya dalam memenangkan pemilu. Karena ada juga caleg yang meskipun punya banyak modal, tetap saja gagal menjadi lagislator.

“Jadi waktu itu saya berdoa kepada Tuhan, semoga apa yang saya usahakan bisa dikabulkan,” ujarnya.

Ia pun memaksimalkan apa yang bisa dilakukannya dalam berkampanye. Dia melakukan sosialisasi dengan mendatangi komunitas-komunitas masyarakat.

Tak ada kegiatan pengerahan massa, semuanya dilakukan secara sederhana dan apa adanya. Bahkan selebihnya proses sosialisasi dilakukan Selamat melalui obrolan-obrolan di warung kopi.

“Kami meyakini bahwa tanpa campur tangan Tuhan, pasti susah meraih yang dicita-citakan. Waktu itu banyak yang tidak menyangka saya bisa menjadi anggota DPRD,” katanya.*Bazm - 8


Biodata singkat

Nama. : Solehudin SSos
Tempat/Tanggal Lahir : Pohonjean, Cilacap 21 Mei 1979
Isteri. : Siti Hasanah
Anak. : Muhammad Zein Sholeh
Muhammad Azam Sholeh
Alamat : Desa Sukaraja Rt01/RW 01 Kecamatan Logas Tanah Darat Kuansing
Pendidikan :-SDN 008 desa Sukaraja 1986-1993
-SMPN 3 Sentajo 1993-1996
-MAN Talukkuantan 1996-1999
-UIN Suska Pekanbaru 1999-2003

Organisasi :
-Wakil ketua cabang Persaudaraan Setia Hati Ternate (PSHT) 2016-2020
-Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia kuansing (IPSI)2017-2021
-Bendahara Umum Pengurus Cabang NU Kuansing 2015-2020
-Sekretaris DPC Partai GERINDRA.
-Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Kuansing




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Indeks


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top