Tak Cuma Filipina, Xpander Tiba-tiba Mati Dikeluhkan di Vietnam
Senin 20 Mei 2019, 14:45 WIB
Mitsubishi Xpander yang diekspor.
Da Nang, berazamcom - Konsumen Mitsubishi Xpander di Filipina beberapa waktu lalu diberitakan mengeluh mesin mobilnya tiba-tiba mati saat melaju. Tak cuma di Filipina, konsumen Xpander buatan Indonesia di Vietnam juga mengeluhkan hal yang sama.
Seperti diketahui, Mitsubishi Xpander merupakan low MPV yang diproduksi di Indonesia. Mobil itu kemudian diekspor ke berbagai negara, di antaranya adalah Filipina dan Vietnam.
Di dua negara itu, Mitsubishi Xpander dikeluhkan mati tiba-tiba saat melaju. Baru-baru ini, seperti dilansir Zing.vn, keluhan itu diunggah di sebuah forum khusus Mitsubishi Xpander di Vietnam oleh pengguna di Da Nang, Vietnam.
Pemilik mobil mengatakan Mitsubishi Xpander mengalami error. Mobilnya baru menempuh 9.022 km.
Mitsubishi Vietnam mengatakan telah melaporkan situasi itu ke perusahaan induknya, Mitsubishi Motors Corporation, untuk inspeksi teknis dan evaluasi resmi.
"Fenomena yang terkait dengan bahan bakar yang terjadi pada Mitsubishi Xpander dapat terlihat perbedaan antara pasar Filipina dan Vietnam. Pelanggan mengalami masalah atau kekhawatiran. Tentang kualitas kendaraan kami, silakan bawa kendaraan ke diler resmi Mitsubishi untuk saran dan dukungan terbaik," saran Mitsubishi Vietnam dikutip Zing.vn.
Errornya suplai bahan bakar pada Mitsubishi Xpander di Filipina turut meningkatkan kekhawatiran pengguna mobil itu di Vietnam. Apalagi, Xpander di kedua negara itu disuplai dari pabrik yang sama, yaitu pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) selaku manufaktur di Indonesia.
Sebelumnya, di Filipina konsumen Xpander mengeluhkan mobilnya tiba-tiba mati saat melaju. Salah satu laporan yang lebih spesifik menyebutkan, Xpander mereka mati di kecepatan 60 km/jam saat dikendarai di jalan raya. Masalahnya adalah kesalahan pada sistem bahan bakar, khususnya fuel pump atau pompa bahan bakar.
Menanggapi keluhan itu, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro mengatakan Mitsubishi Motor Corps selaku prinsipal masih menginvestigasi. Menurut Irwan, Xpander di Indonesia belum ada kejadian seperti itu.
"Itu yang kita dengar seperti itu kita masih investigasi," tanggap Irwan saat ditemui dalam acara buka bersama di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (17/5 2019).
Pihak Mitsubishi pun masih mempelajari masalah tersebut karena komponen yang digunakan untuk produksi dalam negeri dan ekspor tidaklah berbeda jauh.
"Ekspor dari Indonesia, mobilnya dari Indonesia. Cuma itulah di Indonesia nggak ada kejadian itu, komponennya sama," ungkap Irwan.
Irwan menjamin pelayanan konsumennya dengan memastikan akan memberikan pertanggungjawaban. Namun pihak Mitsubishi masih menunggu kejelasannya masalahnya sebelum memberikan solusi yang tepat.
Seperti diketahui, Mitsubishi Xpander merupakan low MPV yang diproduksi di Indonesia. Mobil itu kemudian diekspor ke berbagai negara, di antaranya adalah Filipina dan Vietnam.
Di dua negara itu, Mitsubishi Xpander dikeluhkan mati tiba-tiba saat melaju. Baru-baru ini, seperti dilansir Zing.vn, keluhan itu diunggah di sebuah forum khusus Mitsubishi Xpander di Vietnam oleh pengguna di Da Nang, Vietnam.
Pemilik mobil mengatakan Mitsubishi Xpander mengalami error. Mobilnya baru menempuh 9.022 km.
Mitsubishi Vietnam mengatakan telah melaporkan situasi itu ke perusahaan induknya, Mitsubishi Motors Corporation, untuk inspeksi teknis dan evaluasi resmi.
"Fenomena yang terkait dengan bahan bakar yang terjadi pada Mitsubishi Xpander dapat terlihat perbedaan antara pasar Filipina dan Vietnam. Pelanggan mengalami masalah atau kekhawatiran. Tentang kualitas kendaraan kami, silakan bawa kendaraan ke diler resmi Mitsubishi untuk saran dan dukungan terbaik," saran Mitsubishi Vietnam dikutip Zing.vn.
Errornya suplai bahan bakar pada Mitsubishi Xpander di Filipina turut meningkatkan kekhawatiran pengguna mobil itu di Vietnam. Apalagi, Xpander di kedua negara itu disuplai dari pabrik yang sama, yaitu pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) selaku manufaktur di Indonesia.
Sebelumnya, di Filipina konsumen Xpander mengeluhkan mobilnya tiba-tiba mati saat melaju. Salah satu laporan yang lebih spesifik menyebutkan, Xpander mereka mati di kecepatan 60 km/jam saat dikendarai di jalan raya. Masalahnya adalah kesalahan pada sistem bahan bakar, khususnya fuel pump atau pompa bahan bakar.
Menanggapi keluhan itu, Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro mengatakan Mitsubishi Motor Corps selaku prinsipal masih menginvestigasi. Menurut Irwan, Xpander di Indonesia belum ada kejadian seperti itu.
"Itu yang kita dengar seperti itu kita masih investigasi," tanggap Irwan saat ditemui dalam acara buka bersama di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (17/5 2019).
Pihak Mitsubishi pun masih mempelajari masalah tersebut karena komponen yang digunakan untuk produksi dalam negeri dan ekspor tidaklah berbeda jauh.
"Ekspor dari Indonesia, mobilnya dari Indonesia. Cuma itulah di Indonesia nggak ada kejadian itu, komponennya sama," ungkap Irwan.
Irwan menjamin pelayanan konsumennya dengan memastikan akan memberikan pertanggungjawaban. Namun pihak Mitsubishi masih menunggu kejelasannya masalahnya sebelum memberikan solusi yang tepat.
"Intinya MMKSI juga ada servis campaign, recall campaign. Kita bertanggung jawab terhadap produk, kualitas, safety. Itu (recall) fine-fine aja dilakukan. Untuk customer tentu saja mereka akan happy selama itu tuntas. CS (customer service) juga bisa naik, yang penting masalahnya ketemu dulu lalu solusinya apa," tukas Irwan. *
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita