PT SPR Gaet Investor Filipina Garap Bisnis Air Bersih Siap Minum dengan Investasi Rp 1,6 Triliun
Jumat 29 November 2019, 08:54 WIB
PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) melakukan terobosan baru dengan melebarkan sayap bisnis yang sebelumnya hanya di sektor migas, kini mulai merambah ke sektor non migas.
Pekanbaru, Berazam-PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) melakukan terobosan baru dengan melebarkan sayap bisnis yang sebelumnya hanya di sektor migas, kini mulai merambah ke sektor non migas.
Ada kabar gembira untuk masyarakat kota Pekanbaru dan Kampar. Sebuah lompatan bisnis sistem penyediaan air minum (SPAM) segera akan terwujudkan, persisnya tahun 2021 mendatang. Tidak saja bersih dan higienis, air PAM tersebut dapat langsung diminum dari kran-kran di rumah warga.
Komisaris PT SPR H. Azhar Syaban kepada berazam dan matapers mengatakan trobosan baru core bisnis ini merupakan inovasi PT SPR untuk menjawab ekspektasi publik Riau yang barangkali selama ini berpikiran miring terhadap kinerja perusahaan BUMD Pemprov Riau itu.
"Inilah saatnya kita atau kami kami yang ada di SPR menunjukkan kerja keras agar kedepan BUMD yang dibangun pemerintah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Riau," kata Azhar yang akrab dipanggil Wak Atan ini.
Dijelaskannya, awal tahun 2020, proyek SPAM senilai Rp1,6 triliun itu akan dibangun perusahaan konsorsium Indonesia-Filipina, PPMV (PT PP Infrastruktur, Maynilad Water Services Inc dan PT Varsha Zamindo Lestari).
Hal hal yang terkait dengan skema investasi ini telah dibahas,, tinggal menandatangani perjanjian atau kontrak dengan pihak investor. Adapun skema dan lama kontrak adalah dengan pola BOT (build operete transfer) selama 30 tahun.
"Insya Allah, kalau tidak ada halangan, kita akan groundbreaking (peresmian peletakan batu pertama) pada tahun 2020," ujar Azhar.
PT SPR merupakan BUMD Pemprov Riau yang ditunjuk Gubernur Syamsuar sebagai penyelenggara SPAM untuk kawasan lintas Pekanbaru Selatan-Kampar tersebut. Dan beberapa waktu lalu PT SPR sudah menyerahkan dokumen pengerjaan proyek ini kepada konsorsium PVMV sebagai pemenang tender.
Dijelaskan Azhar, sumber air bersih SPAM ini diambil dari Sungai Kampar dari arah Kubang. Menggunakan teknologi canggih dalam proses penyedotan dan penjernihan air yang dibawa Maynilad Water Services Inc dari negeri Qorazon Aquino tersebut, selanjutnya air akan dialiri dengan pipa induk sepanjang 54 km dan pipa tersier (pipa pembagi) sepanjang 1.293 km ke kawasan selatan Pekanbaru dan Kampar.
"Jadi untuk menyalurkan air kita kerjasama dengan SPAM Kampar dan Pekanbaru. Mereka lah nanti yang membeli air siap minum ini kepada kita PT SPR," jelasnya.
Bila pembangunannya selesai, air bersih yang bisa langsung diminum warga dari kran itu akan dapat menjangkau 102.000 pelanggan (rumah) di Pekanbaru khususnya untuk Kecamatan Tampan, Marpoyan Damai dan Bukit Raya. Sedangkan untuk Kampar sebanyak 36.000 pelanggan, khusus untuk Kecamatan Tambang dan Siak Hulu. Adapun model bisnis investasi ini bukan G to G. Tapi B to B.
"Ini bisa disebut proyek B to B (business to business) pertama di Indonesia. Sepenuhnya proyek ini investasi asing dan tidak menggunakan anggaran negara maupun daerah," ungkap Azhar Syaban optimis.
Mantan Ketua KPU Rokan Hilir yang cukup merakyat ini, total nilai investasi Rp1,6 triliun yang akan digelontorkan Konsorsium PPMV meliputi pembiayaan pembangunan Instalasi Pengolahan Air kapasitas produksi 1.000 liter per detik. Juga beserta seluruh bangunan kelengkapannya, pembangunan pipa transmisi, pembangunan seluruh jaringan distribusi di area pelayanan, serta membantu kedua PDAM untuk peningkatan kinerja dengan adanya ‘twinning program’.
Tingkat Kebocoran 6 Persen
Azhar menjelaskan, keunggulan teknologi air bersih yang dibawa investor Filipina ini, mampu untuk memonitor dan menekan tingkat kebocoran paling tinggi 6 persen. Bandingkan dengan tingkat kebocoran pada sistem air ledeng yang dikelola PDAM Pekanbaru saat ini yang mencapai 63 persen.
Dengan teknologi SPAM terbaru yang diterapkan dalam proyek ini, kualitas air yang dihasilkan mencapai 96 persen sehingga air dapat diminum langsung dari kran di rumah-rumah konsumen atau pelanggan. "Ini kualitasnya sama dengan SPAM yang ada di Bogor, Jawa Barat. Bisa diminum langsung warga dari kran-kran di rumah mereka," terang Azhar.
Sebagai core bisnis baru SPR yang biasa bermain di eksplorasi migas, BUMD Pemprov Riau ini optimis nantinya bakal mampu menyetor tambahan deviden Rp400 juta di luar dari bagi hasil laba pengelolaan Blok Langgak.
"Kami optimis dari SPAM lintas Pekanbaru-Kampar ini akan dapat memberikan deviden lain di luar migas mulai tahun 2022 nanti," kata Azhar.
Ditambahkannya, untuk mengelola pengadaan air siap minum ini akan dibentuk perusahaan baru BUMD air. Jadi nanti nya terpisah dari SPR, namun tetap masih satu grup.
"Untuk BUMD air ini draft nya sudah kita serahkan kepada pak Gubernur. Dan Alhamdulillah beliau mengapresiasi positif semua langkah yang kita ambil ini," ujar Azhar.
Jika semua berjalan lancar sesuai dengan tahapan tahapan yang telah kita lakukan, ujar Azhar, pihaknya tetap kordinasi dengan pak Gubernur baik sebelum maupun setelah menandatangani perjanjian dengan investor.
"Karena biar bagaimanapun PT SPR ini adalah milik Pemprov Riau yang dibangun dengan uang rakyat. Tentu hasilnya harus dapat dinikmati oleh masyarakat Riau. Kami semua yang ada di SPR ini tentu ingin meninggalkan legacy bagi pemprov Riau dan masyarakat Riau sebelum masa tugas kami sebagai direksi maupun komisaris berakhir pada tahun 2020 mendatang, " tandas Azhar Sya'ban. **
bazm2
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
Rabu 15 Mei 2024, 13:21 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau