Presiden Resmikan APR, Tokoh Masyarakat Pelalawan Minta Tenaga Lokal Diperbanyak
Minggu 23 Februari 2020, 16:00 WIB

Pelalawan, berazamcom - Rasa kagum campur terkejut tampak keluar dari raut wajah orang nomor satu di Republik ini, sesaat sebelum meresmikan pabrik PT Asia Pacific Rayon di Komplek PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Jumat kemarin ( 21/2/2020).
Rasa kagum itu terpancar karena di suatu daerah di Riau, tepatnya di Kabupaten Pelalawan, terdapat pabrik yang memfasilitasi produksi rayon dan benang.
Tak hanya itu, adanya persemaian pembibitan dengan kapasitas 300 juta bibit, membuat kekaguman itu terasa sempurna. "Saya tanya, dimana di dunia yang memiliki persemaian sebesar yang ada di sini, di Kabupaten Pelalawan? Saya kaget terus terang dengan jumlah yang begitu besar," kata Presiden dalam sambutannya.
Fasilitas produksi tersebut dibangun dengan nilai investasi keseluruhan Rp15,5 triliun dan dapat memproduksi kurang lebih 240.000 ton serat rayon per tahunnya. Sementara untuk produksi benang sebagai bahan baku industri garmen, fasilitas tersebut mampu memproduksi sebanyak 10.000 ton per tahunnya. Ke depan, kapasitas produksi akan terus meningkat hingga mencapai 600.000 ton per tahun.
Karena itu, Kepala Negara mengaku senang dan sangat mengapresiasi investasi yang ditanamkan di Kabupaten Pelalawan, Riau, ini. Selain menyediakan peluang kerja dan kesempatan usaha bagi industri tekstil kecil dan menengah, investasi yang dilakukan tersebut akan menjadi pendorong ekonomi daerah dan nasional.
"Sekitar 77 persen tumbuhnya ekonomi itu sangat bergantung pada dunia usaha dan swasta. Oleh sebab itu, saya menyambut baik investasi yang telah dilakukan oleh Asia Pacific Rayon di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau," tuturnya.
Apalagi, di tengah kelesuan ekonomi global, negara-negara saat ini berlomba mendatangkan dan merealisasikan investasi. Negara-negara yang cepat, utamanya cepat berbenah untuk meningkatkan iklim investasi dan usaha, ialah negara yang pada akhirnya dapat memenangkan kompetisi tersebut.
"Sekarang ini semua negara saling berebut yang namanya investasi. Kenapa diributkan semua negara? Karena yang namanya peredaran uang di sebuah negara, akan semakin baik pertumbuhan ekonomi dan akan semakin baik kesejahteraan masyarakatnya," ucap Presiden.
Dalam pidatonya Presiden mengaku terkejut karena baru mengetahui APR yang merupakan perusahaan dari RGE tersebut memiliki teknologi untuk menghasilkan 200 juta bibit tanaman industri berupa akasia dan eukaliptus.
Presiden Jokowi juga mengagumi teknologi APR yang bisa mengolah serat kayu menjadi bahan tekstil jenis rayon. Ia merasa kemampuan itu harus diapresiasi oleh semua pihak. Menurutnya hal itu menunjukkan kalau Indonesia tidak kalah dengan negara-negara besar di dunia.
“Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya adanya di Eropa, hanya di Jerman, Skandinavia, di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, bukan di Jawa, tapi di Pelalawan Riau. Ini yang banyak tidak diangkat,” terang Jokowi.
Ia mengatakan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung iklim investasi karena banyak yang belum menyadari bahwa dunia usaha sangat besar menyokong perputaran uang dan juga roda ekonomi.
"Kalau hanya mengandalkan (dana) APBN/APBD hanya 23 persen. Itu yang banyak orang belum mengerti," katanya.
Karena itu, Jokowi meminta kepada Menteri Perindustrian untuk mendukung perkembangan industri garmen Indonesia agar bisa lebih mendunia.
"Saya titip ke Menteri Perindustrian, industri garmen kita jangan kalah sama Vietnam. Kita punya bahan baku sendiri sekarang dari sini (Pelalawan)," katanya.
Sementara itu, Direktur RGE, Anderson Tanoto, dalam pidatonya menyatakan pada 2019 APR sukses menuntaskan investasi senilai Rp 10,9 triliun untuk menghasilkan 240 ribu ton rayon.
"Investasi ini menghasilkan 1.200 lapangan kerja baru, menghasilkan devisa hingga 130 juta dolar AS per tahun. Dan ini juga mengurangi impor bahan baku tekstil hingga Rp 2 triliun tiap tahun," kata Anderson Tanoto.
Terpisah, salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan, Tengku Kashar, menyatakan apresiasinya atas peresmian PT APR yang diresmikan langsung Presiden Jokowi. Namun menurutnya, dirinya berharap dengan adanya peresmian pabrik ini akan makin banyak tenaga lokal yang bisa direkrut.
"Saya apresiasi dengan peresmian APR ini tapi saya berharap peresmian ini akan membuat banyak tenaga lokal yang dapat terserap di pabrik ini, apalagi Pak Jokowi juga dalam pidatonya yang saya baca di media menyinggung soal peluang kerja," katanya.
Dia menjelaskan bahwa perekrutan tenaga lokal ini bukan serta merta tenaga lokal direkrut tanpa melalui prosedur, tapi minimal tenaga lokal harus diutamakan juga. Di samping itu, peresmian pabrik APR ini juga harus diiringi dengan pembukaan lowongan kerja secara transparan agar para pemuda tempatan yang berada di daerah ini dapat mengetahui adanya lowongan yang dibutuhkan.
Rasa kagum itu terpancar karena di suatu daerah di Riau, tepatnya di Kabupaten Pelalawan, terdapat pabrik yang memfasilitasi produksi rayon dan benang.
Tak hanya itu, adanya persemaian pembibitan dengan kapasitas 300 juta bibit, membuat kekaguman itu terasa sempurna. "Saya tanya, dimana di dunia yang memiliki persemaian sebesar yang ada di sini, di Kabupaten Pelalawan? Saya kaget terus terang dengan jumlah yang begitu besar," kata Presiden dalam sambutannya.
Fasilitas produksi tersebut dibangun dengan nilai investasi keseluruhan Rp15,5 triliun dan dapat memproduksi kurang lebih 240.000 ton serat rayon per tahunnya. Sementara untuk produksi benang sebagai bahan baku industri garmen, fasilitas tersebut mampu memproduksi sebanyak 10.000 ton per tahunnya. Ke depan, kapasitas produksi akan terus meningkat hingga mencapai 600.000 ton per tahun.
Karena itu, Kepala Negara mengaku senang dan sangat mengapresiasi investasi yang ditanamkan di Kabupaten Pelalawan, Riau, ini. Selain menyediakan peluang kerja dan kesempatan usaha bagi industri tekstil kecil dan menengah, investasi yang dilakukan tersebut akan menjadi pendorong ekonomi daerah dan nasional.
"Sekitar 77 persen tumbuhnya ekonomi itu sangat bergantung pada dunia usaha dan swasta. Oleh sebab itu, saya menyambut baik investasi yang telah dilakukan oleh Asia Pacific Rayon di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau," tuturnya.
Apalagi, di tengah kelesuan ekonomi global, negara-negara saat ini berlomba mendatangkan dan merealisasikan investasi. Negara-negara yang cepat, utamanya cepat berbenah untuk meningkatkan iklim investasi dan usaha, ialah negara yang pada akhirnya dapat memenangkan kompetisi tersebut.
"Sekarang ini semua negara saling berebut yang namanya investasi. Kenapa diributkan semua negara? Karena yang namanya peredaran uang di sebuah negara, akan semakin baik pertumbuhan ekonomi dan akan semakin baik kesejahteraan masyarakatnya," ucap Presiden.
Dalam pidatonya Presiden mengaku terkejut karena baru mengetahui APR yang merupakan perusahaan dari RGE tersebut memiliki teknologi untuk menghasilkan 200 juta bibit tanaman industri berupa akasia dan eukaliptus.
Presiden Jokowi juga mengagumi teknologi APR yang bisa mengolah serat kayu menjadi bahan tekstil jenis rayon. Ia merasa kemampuan itu harus diapresiasi oleh semua pihak. Menurutnya hal itu menunjukkan kalau Indonesia tidak kalah dengan negara-negara besar di dunia.
“Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya adanya di Eropa, hanya di Jerman, Skandinavia, di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan, bukan di Jakarta, bukan di Jawa, tapi di Pelalawan Riau. Ini yang banyak tidak diangkat,” terang Jokowi.
Ia mengatakan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung iklim investasi karena banyak yang belum menyadari bahwa dunia usaha sangat besar menyokong perputaran uang dan juga roda ekonomi.
"Kalau hanya mengandalkan (dana) APBN/APBD hanya 23 persen. Itu yang banyak orang belum mengerti," katanya.
Karena itu, Jokowi meminta kepada Menteri Perindustrian untuk mendukung perkembangan industri garmen Indonesia agar bisa lebih mendunia.
"Saya titip ke Menteri Perindustrian, industri garmen kita jangan kalah sama Vietnam. Kita punya bahan baku sendiri sekarang dari sini (Pelalawan)," katanya.
Sementara itu, Direktur RGE, Anderson Tanoto, dalam pidatonya menyatakan pada 2019 APR sukses menuntaskan investasi senilai Rp 10,9 triliun untuk menghasilkan 240 ribu ton rayon.
"Investasi ini menghasilkan 1.200 lapangan kerja baru, menghasilkan devisa hingga 130 juta dolar AS per tahun. Dan ini juga mengurangi impor bahan baku tekstil hingga Rp 2 triliun tiap tahun," kata Anderson Tanoto.
Terpisah, salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan, Tengku Kashar, menyatakan apresiasinya atas peresmian PT APR yang diresmikan langsung Presiden Jokowi. Namun menurutnya, dirinya berharap dengan adanya peresmian pabrik ini akan makin banyak tenaga lokal yang bisa direkrut.
"Saya apresiasi dengan peresmian APR ini tapi saya berharap peresmian ini akan membuat banyak tenaga lokal yang dapat terserap di pabrik ini, apalagi Pak Jokowi juga dalam pidatonya yang saya baca di media menyinggung soal peluang kerja," katanya.
Dia menjelaskan bahwa perekrutan tenaga lokal ini bukan serta merta tenaga lokal direkrut tanpa melalui prosedur, tapi minimal tenaga lokal harus diutamakan juga. Di samping itu, peresmian pabrik APR ini juga harus diiringi dengan pembukaan lowongan kerja secara transparan agar para pemuda tempatan yang berada di daerah ini dapat mengetahui adanya lowongan yang dibutuhkan.
"Kami selaku pengurus MKP, pernah membicarakan hal ini dengan salah seorang Management RAPP, agar tenaga lokal bisa lebih direkrut lebih banyak di APR. Kami hanya berharap itu agar daerah ini tak hanya menjadi penonton saja," tukasnya.*
[]bazm-13
sumber: halloriau.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 13 Agustus 2025
Dosen Faperta UIR, Limetry Liana, Raih Gelar Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Berita Terkini
Rabu 13 Agustus 2025, 17:01 WIB
Sepak Terjang Rektor UIR, Pemimpin Muda Visioner Lanjutkan Visi UIR Unggul Berkelas Dunia
Rabu 13 Agustus 2025, 14:57 WIB
BAZNAS RI Empat Tahun Pertahankan Top Brand
Rabu 13 Agustus 2025, 14:47 WIB
Disdukcapil Pekanbaru Ingatkan Warga Waspadai Oknum Tawarkan Aktivasi IKD
Rabu 13 Agustus 2025, 13:56 WIB
Dosen Faperta UIR, Limetry Liana, Raih Gelar Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
Rabu 13 Agustus 2025, 13:19 WIB
Turun Signifikan, Hotspot di Riau Hanya Tersisa 2 Titik
Selasa 12 Agustus 2025, 17:35 WIB
Ketua Kwarda Riau Terpilih Bersama Dispora Tinjau Buper Pusdiklatda
Selasa 12 Agustus 2025, 17:16 WIB
Semarak HUT ke-80 RI, PJS Sibolga dan Polres Tapteng Bagikan Bendera Merah Putih
Selasa 12 Agustus 2025, 11:54 WIB
Masjid Paripurna Agung Arrahman Raih Penghargaan “Masjid Bersejarah Inovatif” di Jakarta
Selasa 12 Agustus 2025, 09:48 WIB
BMKG: Sebagian Wilayah Riau Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
Selasa 12 Agustus 2025, 09:36 WIB
Digelar Selama 4 Hari, Pekan Budaya Melayu Serumpun Sedot Lebih dari 60 Ribu Pengunjung