Borong Barang karena Corona Justru Merugikan & Lahirkan Spekulan
Selasa 03 Maret 2020, 14:36 WIB

berazamcom- Gerai-gerai retail di Jakarta dan sekitarnya tiba-tiba diserbu konsumen Senin (2/3/2020) kemarin. Antrean mengular di depan kasir. Masyarakat membeli beras, mie instan, obat-obatan, bahkan sampai tisu gulung dengan jumlah banyak dalam satu kesempatan--atau panic buying.
Ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia.
Mereka adalah ibu (64 tahun) dan anak (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat. Kejadian serupa sebenarnya terjadi pula di banyak kota di berbagai negara yang terkena Corona, dari mulai Seoul, Bukares, Hawaii, hingga Auckland. Di Auckland, Selandia Baru, bahkan orang-orang sudah mengantre sejak pukul setengah 8 pagi.
Para pembeli khawatir jika Corona meluas, persediaan barang akan menipis. Karenanya, selagi bisa, mereka memborong semua yang dianggap berguna. Namun sebetulnya hal itu tidak perlu dilakukan di sini. Bukan hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh kota di Indonesia.
Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) memastikan lewat 200 retail dan 50 ribu gerai mereka, kebutuhan masyarakat aman dalam beberapa bulan ke depan.
Dilansir dari Tirto, Selasa (3/3/2020), Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah juga mengatakan mereka “telah berkoordinasi dengan asosiasi produsen dan distributor untuk memastikan persediaan guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat.”
Badan Urusan Logistik (Bulog), lembaga pangan di Indonesia yang mengurusi tata niaga beras, juga memastikan hal serupa.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan stok beras aman setidaknya sampai hari raya lebaran--akhir Mei. Bulog masih memiliki stok beras 1,7 juta ton per Februari 2020. “Bulog menjamin beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba,” ucap Budi dalam keterangan tertulis, Senin (2/3/2020).
Kenapa Jangan Panik
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyatakan mewaspadai Corona itu perlu, tapi panik berlebihan justru dapat merugikan. Akan ada pihak-pihak tertentu mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti pada kasus masker. Orang-orang mencari masker karena menganggap itu dapat menghalau Corona. Akhirnya harga melambung, penimbunan pun terjadi.
“Kepanikan memicu harga produk melambung tinggi,” ucap Tulus seperti dilansir dari Tirto, Selasa (3/3/2020).
Tulus juga meminta produsen menetapkan harga secara wajar. “Jangan ada lagi yang coba-coba memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga. Jangan mengeksploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan,” ucap Tulus.
Di sisi lain, pemerintah juga menurutnya perlu aktif menjaga stabilitas harga dan pasokan. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berpendapat serupa. Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menyatakan, “tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru yang tidak perlu terjadi, di saat sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi.”
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan produsen pun tak perlu khawatir kehabisan bahan baku karena efek Corona. Ia menegaskan kembali kalau sampai saat ini Kemendag hanya melarang importasi binatang hidup dari Cina. Untuk komoditas lain yang langka seperti bawang putih dan gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP), Suhanto mengatakan pasokan keduanya akan segera masuk ke Indonesia--diprediksi terealisasi sebelum Lebaran 2020.
“Kami juga telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) gula pasir dan bawang putih,” ucap Suhanto dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3/2020).
Seandainya ada gejolak harga, Suhanto menegaskan Kemendag akan menggerakkan BUMN dan pelaku usaha swasta melakukan operasi pasar.
Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah telah memantau dampak Corona pada sektor riil. Sebagai antisipasi, menurutnya sudah ada rencana untuk memberi kemudahan izin impor bahan baku.
Kemudahan ini akan diutamakan bagi 500 importir bereputasi baik sesuai data Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. “Kami bersama Menperin dan Mendag akan mengurangi sebanyak mungkin halangan untuk impor, termasuk bahan baku agar mempermudah reputable importir [berbisnis] tanpa lagi [mengurusi] perizinan,” ucap Sri Mulyani di kantornya, Senin (2/3/2020).
Sri Mulyani juga membuka peluang mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tambahan. “Oleh Menko Airlangga akan ditentukan paket apa di sektor riil untuk mendorong produksi supaya tidak terlalu besar terkena imbas,” pungkasnya. ***
[]sumber: tirto.id
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 13 Agustus 2025
Dosen Faperta UIR, Limetry Liana, Raih Gelar Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Berita Terkini
Jumat 15 Agustus 2025, 13:48 WIB
Per Juni 2025, Utang Luar Negeri RI Tembus Rp7.001 T
Jumat 15 Agustus 2025, 13:25 WIB
Sempena HUT RI KE 80, Gubri Abdul Wahid Serahkan Sagu Hati Kepada 347 Veteran dan Janda Veteran
Jumat 15 Agustus 2025, 10:56 WIB
Gubri Abdul Wahid Resmikan Sekolah Menengah Atas Rakyat
Jumat 15 Agustus 2025, 10:10 WIB
Bantu Perbaikan Gizi, Pemko Pekanbaru Mulai Sweeping Anak Stunting
Jumat 15 Agustus 2025, 10:05 WIB
NKRI Harga Mati, Gubri Abdul Wahid: Daerah Istimewa Riau Lebih Realistis
Kamis 14 Agustus 2025, 12:56 WIB
Pemprov Riau Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah, Berharap Mampu Atasi Kemiskinan
Kamis 14 Agustus 2025, 12:19 WIB
Mobil Bermasalah? Spesialis Kabel Mobil Pekanbaru Punya Solusi Lengkap
Kamis 14 Agustus 2025, 11:19 WIB
Pemko Pekabaru akan Luncurkan Sejumlah Mobil Pelayanan Masyarakat di HUT RI Ke-80
Kamis 14 Agustus 2025, 11:16 WIB
Tahapan Penjaringan Rampung, Pemko Pastikan Seluruh Anak Putus Sekolah di Pekanbaru akan Kembali Bersekolah
Kamis 14 Agustus 2025, 11:11 WIB
BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah Riau Hari Ini