Penyebaran Virus Corona Bikin Harga Minyak Dunia Susut
Jumat 06 Maret 2020, 07:22 WIB
Harga minyak mentah dunia susut karena wabah virus corona belum menunjukkan perlambatan peningkatan kasus.
Jakarta, berazamcom -- Harga minyak mentah dunia susut pada perdagangan Kamis (5/3). Harga minyak mentah turun karena wabah virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan, sehingga memicu kekhawatiran pelemahan ekonomi global.
Mengutip Antara, Jumat (6/4), minyak mentah berjangka Brent turun US$1,14 atau 2,2 persen ke posisi US$49,99 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah 88 sen atau 1,9 persen menjadi US$45,9 per barel.
Wabah virus corona telah meluas ke beberapa negara di luar China. Korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia mencapai 3.254 orang hingga Kamis (5/3). Sementara, infeksi virus corona secara global tercatat mencapai 95.124 orang.
Akibatnya, beberapa lembaga memangkas pertumbuhan permintaan minyak mentah pada tahun ini. Rystad Energy yang berbasis di Oslo, Norwegia, memperkirakan permintaan minyak global tumbuh sebesar 500 ribu barel per hari (bph), turun dari prediksi pada Februari lalu sebesar 820 ribu bph.
Sementara itu, sebuah sumber menuturkan OPEC telah sepakat untuk menambah potongan produksi minyak mentah sebesar 1,5 juta bph pada kuartal II 2020. Ini merupakan pemangkasan terdalam sejak krisis keuangan 2008.
Namun, kesepakatan itu menunggu keputusan Rusia. Untuk diketahui, OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, atau dikenal sebagai OPEC+ bertemu di Wina, Austria pada 5-6 Maret. Mereka membahas kelanjutan pemangkasan produksi akibat penyebaran virus corona. Kelompok itu telah memotong produksi hingga 2,1 juta bph.
Sejauh ini, lanjut sumber, Rusia mengindikasikan mereka akan mendukung perpanjangan pengurangan produksi. OPEC tengah berusaha membujuk Rusia untuk menambah pemangkasan produksi guna menopang harga. Rusia dikenal kerap memberikan kesepakatan pada menit terakhir.
"Negosiasi OPEC+ besok cenderung lebih kontroversial. Risiko pandemi telah meningkat pada minggu lalu, dan ini dapat membujuk Rusia untuk menyetujui pemotongan tambahan," kata Analis Capital Economics.
Analis meramal pasar minyak global mengalami kelebihan pasokan pada kuartal II 2020 karena permintaan merosot. Senada, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan pasar akan menghadapi surplus pasokan.
Mengutip Antara, Jumat (6/4), minyak mentah berjangka Brent turun US$1,14 atau 2,2 persen ke posisi US$49,99 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melemah 88 sen atau 1,9 persen menjadi US$45,9 per barel.
Wabah virus corona telah meluas ke beberapa negara di luar China. Korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia mencapai 3.254 orang hingga Kamis (5/3). Sementara, infeksi virus corona secara global tercatat mencapai 95.124 orang.
Akibatnya, beberapa lembaga memangkas pertumbuhan permintaan minyak mentah pada tahun ini. Rystad Energy yang berbasis di Oslo, Norwegia, memperkirakan permintaan minyak global tumbuh sebesar 500 ribu barel per hari (bph), turun dari prediksi pada Februari lalu sebesar 820 ribu bph.
Sementara itu, sebuah sumber menuturkan OPEC telah sepakat untuk menambah potongan produksi minyak mentah sebesar 1,5 juta bph pada kuartal II 2020. Ini merupakan pemangkasan terdalam sejak krisis keuangan 2008.
Namun, kesepakatan itu menunggu keputusan Rusia. Untuk diketahui, OPEC dan sekutunya, termasuk Rusia, atau dikenal sebagai OPEC+ bertemu di Wina, Austria pada 5-6 Maret. Mereka membahas kelanjutan pemangkasan produksi akibat penyebaran virus corona. Kelompok itu telah memotong produksi hingga 2,1 juta bph.
Sejauh ini, lanjut sumber, Rusia mengindikasikan mereka akan mendukung perpanjangan pengurangan produksi. OPEC tengah berusaha membujuk Rusia untuk menambah pemangkasan produksi guna menopang harga. Rusia dikenal kerap memberikan kesepakatan pada menit terakhir.
"Negosiasi OPEC+ besok cenderung lebih kontroversial. Risiko pandemi telah meningkat pada minggu lalu, dan ini dapat membujuk Rusia untuk menyetujui pemotongan tambahan," kata Analis Capital Economics.
Analis meramal pasar minyak global mengalami kelebihan pasokan pada kuartal II 2020 karena permintaan merosot. Senada, Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan pasar akan menghadapi surplus pasokan.
"OPEC dan non-OPEC perlu melakukan semua upaya untuk menyeimbangkan pasar," tandasnya.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
Rabu 15 Mei 2024, 13:21 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Rabu 15 Mei 2024, 12:15 WIB
Calon Pemimpin Riau Mendatang, Syamsuar Pastikan Maju Gubernur Riau