BNPB: TNI Rancang Program Water Container Boombing untuk Padamkan Karhutla
Selasa 10 Maret 2020, 08:11 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo dalam pertemuan bersama Forkopimda, Senin (9/3/2020) sore di Ruang Melati Kantor Gubri.
Pekanbaru, berazamacom - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ungkap bahwa TNI sekarang sedang merancang program pesawat yang menggunakan water container boombing (WCB) untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
WCB adalah pengeboman air ke titik Karhutla menggunakan bola-bola fiber, dari kabin pesawat.
"Untuk membantu pemadaman api di lahan yang terbakar, TNI sekarang sedang merancang suatu program pesawat yang menggunakan water container boombing guna membuat hujan buatan yang besar," ungkap Kepala BNPB Doni Monardo dalam pertemuan bersama Forkopimda, Senin (9/3/2020) sore di Ruang Melati Kantor Gubri.
Tetapi, sambung Doni, water container bombing ini memiliki resiko yang sangat tinggi, karena kalau sempat melemparkan bolanya tersebut ke tempat yang ada penduduk atau hewan di bawahnya, bisa membuat hancur semuanya dan berakibat fatal.
"Karena satu bola tersebut memiliki berat berkisar 120 kilogram. Untuk sebelumnya pesawat ini juga telah dilakukan uji coba di daerah Subang. Dan benar - benar harus diperhitungkan dan perhatikan dengan baik dulu keadaan di bawah saat melakukan pelemparan bolanya," jelas Doni.
Katanya, pesawat yang digunakan pelemparan bolanya akurat dan sangat presisi. Begitu di lempar, satu kali sorti (lempar) itu bisa mencapai 10 ton. "Yang penting dalam melakukan hal ini, harus dilakukan peringatan dulu terhadap masyarakat jikalau ada yang berada di bawahnya," terang Doni.
Di tambahkannya, walaupun dengan banyak peralatan dan langkah yang dilakukan, tetapi peralatan ini tidak akan maksimal jika untuk mematikan total api di lahan gambut yang memiliki kedalaman sekitar 7 meter.
WCB adalah pengeboman air ke titik Karhutla menggunakan bola-bola fiber, dari kabin pesawat.
"Untuk membantu pemadaman api di lahan yang terbakar, TNI sekarang sedang merancang suatu program pesawat yang menggunakan water container boombing guna membuat hujan buatan yang besar," ungkap Kepala BNPB Doni Monardo dalam pertemuan bersama Forkopimda, Senin (9/3/2020) sore di Ruang Melati Kantor Gubri.
Tetapi, sambung Doni, water container bombing ini memiliki resiko yang sangat tinggi, karena kalau sempat melemparkan bolanya tersebut ke tempat yang ada penduduk atau hewan di bawahnya, bisa membuat hancur semuanya dan berakibat fatal.
"Karena satu bola tersebut memiliki berat berkisar 120 kilogram. Untuk sebelumnya pesawat ini juga telah dilakukan uji coba di daerah Subang. Dan benar - benar harus diperhitungkan dan perhatikan dengan baik dulu keadaan di bawah saat melakukan pelemparan bolanya," jelas Doni.
Katanya, pesawat yang digunakan pelemparan bolanya akurat dan sangat presisi. Begitu di lempar, satu kali sorti (lempar) itu bisa mencapai 10 ton. "Yang penting dalam melakukan hal ini, harus dilakukan peringatan dulu terhadap masyarakat jikalau ada yang berada di bawahnya," terang Doni.
Di tambahkannya, walaupun dengan banyak peralatan dan langkah yang dilakukan, tetapi peralatan ini tidak akan maksimal jika untuk mematikan total api di lahan gambut yang memiliki kedalaman sekitar 7 meter.
"Sebab itu, inilah fungsi dari Satuan Tugas (Satgas) karhutla supaya dapat melakukan pengecekan terhadap gambut tersebut apakah sudah benar - benar mati, dan kalau belum ya dilakukan pemadaman kembali," tuturnya.*
[]bazm-13
sumber: hallloriau.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Jumat 10 Mei 2024, 12:56 WIB
Edy Natar Nasution Resmi Mendaftar Sebagai Bakal Calon Gubernur Riau, Ajak Ustadz Sofyan Siroj sebagai Tandemnya
Kamis 09 Mei 2024, 21:10 WIB
Kejayaan dan Kontroversi: Kepemimpinan Anti-Kritik Rektor Universitas Riau?
Kamis 09 Mei 2024, 08:03 WIB
Pil Pahit Pensiunan Guru di RSUD Raden Mattaher Jambi
Rabu 08 Mei 2024, 23:58 WIB
Hadiri Halal bi Halal IKA-UNRI, Bupati Kasmarni Terima Penghargaan Alumni Berprestasi Bidang Politik
Rabu 08 Mei 2024, 13:34 WIB
TMMD ke 120 Kodim 0301 PBR Resmi Dibuka, Masykur Tarmizi: Mari Kita Bangun Taraf Ekonomi Masyarakat di TMMD
Rabu 08 Mei 2024, 12:54 WIB
Alih Kelola , Tarif Parkir Pasar Tradisional di Pekanbaru Bakal Turun
Rabu 08 Mei 2024, 12:50 WIB
Pemko Pekanbaru Segera Salurkan Beras CPP Periode April-Mei 2024
Rabu 08 Mei 2024, 11:26 WIB
LKTJ Sawit 2024: Meski Tanpa Juara Satu, Gaungnya Serasa Wow Banget
Rabu 08 Mei 2024, 11:21 WIB
Investasi Pekanbaru Triwulan I Capai Rp 1,6 Triliun
Rabu 08 Mei 2024, 10:40 WIB
Tak Paham Maksud Toxic Luhut Panjaitan, JK: Yang Tak Boleh Masuk Pemerintahan Pelanggar UU