Korban Meninggal akibat Corona di AS Tembus 10.923 Jiwa
Selasa 07 April 2020, 10:28 WIB
Virus corona di Amerika Serikat.
Jakarta, berazamcom -- Jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat hingga Selasa (7/4) mencapai 10.923 jiwa. Berdasarkan data dari Johns Hopkins University, virus corona telah menginfeksi 368.079 di AS. Sedangkan pasien sembuh sebanyak 19.828 orang.
Sebanyak 29.887 kasus baru terdeteksi di AS dan 1.265 kematian pada hari Senin kemarin. AS menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia.
Seperti dilansir dari CNN, Covid-19 telah menyebar di 50 negara bagian, dan wilayah AS lainnya. Wyoming menjadi satu-satunya negara bagian yang belum melaporkan kematian akibat virus corona.
Sementara Kematian paling banyak dilaporkan di New York dengan 3.485 korban meninggal
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperkirakan dua pekan ke depan akan menjadi masa-masa yang berat melawan pandemi virus corona. Trump menyebut akan terjadi banyak kematian pada dua pekan ke depan.
"Ini mungkin akan menjadi minggu terberat pada minggu ini dan minggu depan, sayangnya akan ada banyak kematian," kata Trump di Gedung Putih, Sabtu (4/4).
Namun, Trump menyebut kematian bisa diminimalkan jika dilakukan langkah mitigasi dan pencegahan.
Sebagai langkah pencegahan, Trump meminta seluruh warganya untuk tetap berada di rumah dan menerapkan jaga jarak. Sebanyak 1.000 tambahan personel medis militer juga akan dikirimkan ke New York yang menjadi episentrum virus corona di AS.
Hingga saat ini virus corona telah menginfeksi 1.347.676 orang di lebih dari 200 negara. Dari jumlah itu, 74.744 orang meninggal dunia, dan 277.331 dinyatakan sembuh.
Spanyol menjadi negara dengan kasus terbanyak kedua setelah AS dengan 136.675 kasus, 13.341 meninggal, dan 40.437 pasien sembuh.
Sementara angka kematian tertinggi terdapat di Italia dengan 16.523 korban meninggal. Saat ini Italia memiliki 132.547 kasus Covid-19, dan 22.837 orang sembuh.
Sebanyak 29.887 kasus baru terdeteksi di AS dan 1.265 kematian pada hari Senin kemarin. AS menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di dunia.
Seperti dilansir dari CNN, Covid-19 telah menyebar di 50 negara bagian, dan wilayah AS lainnya. Wyoming menjadi satu-satunya negara bagian yang belum melaporkan kematian akibat virus corona.
Sementara Kematian paling banyak dilaporkan di New York dengan 3.485 korban meninggal
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperkirakan dua pekan ke depan akan menjadi masa-masa yang berat melawan pandemi virus corona. Trump menyebut akan terjadi banyak kematian pada dua pekan ke depan.
"Ini mungkin akan menjadi minggu terberat pada minggu ini dan minggu depan, sayangnya akan ada banyak kematian," kata Trump di Gedung Putih, Sabtu (4/4).
Namun, Trump menyebut kematian bisa diminimalkan jika dilakukan langkah mitigasi dan pencegahan.
Sebagai langkah pencegahan, Trump meminta seluruh warganya untuk tetap berada di rumah dan menerapkan jaga jarak. Sebanyak 1.000 tambahan personel medis militer juga akan dikirimkan ke New York yang menjadi episentrum virus corona di AS.
Hingga saat ini virus corona telah menginfeksi 1.347.676 orang di lebih dari 200 negara. Dari jumlah itu, 74.744 orang meninggal dunia, dan 277.331 dinyatakan sembuh.
Spanyol menjadi negara dengan kasus terbanyak kedua setelah AS dengan 136.675 kasus, 13.341 meninggal, dan 40.437 pasien sembuh.
Sementara angka kematian tertinggi terdapat di Italia dengan 16.523 korban meninggal. Saat ini Italia memiliki 132.547 kasus Covid-19, dan 22.837 orang sembuh.
Sejumlah negara telah melaporkan penurunan angka kematian dan kasus baru infeksi corona pada Senin kemarin, antara lain Italia, Jerman, Korea Selatan, dan Iran.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Sabtu 11 Mei 2024, 20:25 WIB
APTISI Riau Hadiri Halal bi Halal dan RPP III APTISI Pusat
Sabtu 11 Mei 2024, 18:18 WIB
IPMPB Minta Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau Segera Buat LPJ Mega Creation Fest
Sabtu 11 Mei 2024, 14:25 WIB
Di Halal bi Halal Sahabat Edy Natar, Refly Harun Ingatkan Masyarakat Jangan Terjebak dengan Politik ''Gentong Babi''
Sabtu 11 Mei 2024, 07:31 WIB
Cegah Penyalahgunaan, PJS Sulut Ingatkan Pemerintah Kelola Dana Pers Secara Transparan
Sabtu 11 Mei 2024, 07:27 WIB
Deklarasi RBBA Dukung Edy Natar sebagai Balon Gubernur Riau: Refly Harun Mengubah Haluan Politik dengan Penuh Semangat
Jumat 10 Mei 2024, 12:56 WIB
Edy Natar Nasution Resmi Mendaftar Sebagai Bakal Calon Gubernur Riau, Ajak Ustadz Sofyan Siroj sebagai Tandemnya
Kamis 09 Mei 2024, 21:10 WIB
Kejayaan dan Kontroversi: Kepemimpinan Anti-Kritik Rektor Universitas Riau?
Kamis 09 Mei 2024, 08:03 WIB
Pil Pahit Pensiunan Guru di RSUD Raden Mattaher Jambi
Rabu 08 Mei 2024, 23:58 WIB
Hadiri Halal bi Halal IKA-UNRI, Bupati Kasmarni Terima Penghargaan Alumni Berprestasi Bidang Politik
Rabu 08 Mei 2024, 13:34 WIB
TMMD ke 120 Kodim 0301 PBR Resmi Dibuka, Masykur Tarmizi: Mari Kita Bangun Taraf Ekonomi Masyarakat di TMMD