Salat Berjemaah Belum Dilarang, Bupati Meranti Minta Warga Tetap Jaga Pola Hidup Sehat
Rabu 15 April 2020, 09:46 WIB
Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi,
Meranti, berazamcom - Di tengah wabah Covid-19, di Kepulauan Meranti salat berjemaah di Musala dan Masjid belum ada pelarangan. Namun demikian, warga diminta untuk senantiasa memperhatikan faktor keselamatan.
Sebagaimana yang disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, akibat wabah virus corona, beberapa kota besar di Indonesia telah menutup masjid dan tempat ibadah lainnya. Hal ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 agar situasi kembali aman seperti sedia kala.
Namun, khusus di Kepulauan Meranti, Irwan menegaskan, belum ada pelarangan untuk melakukan salat berjemaah sebagaimana dilakukan beberapa kota besar lainnya. Sebab, hingga Jumat siang itu, Meranti belum berstatus tanggap darurat CoviD-19 belum ada warga Meranti positif terinfeksi virus corona (hasil positif dari uji lab).
"Beberapa kota, Masjid telah ditutup, kita mungkin belum sampai seekstrim itu, karena status daerah kita baru sampai ke siaga darurat," kata Irwan.
Meski demikian, Irwan minta warga tak terlena. Warga diimbau agar senantiasa menjalani pola hidup sehat dan menjaga faktor keselamatan. Terutama saat melaksanakan salat berjamaah baik di mushalla maupun masjid.
"Seandaianya bapak ibu masih ingin melaksanakan salat berjemaah di masjid, saya mengimbau agar memperhatikan faktor keselamatan. Saya minta menggunakan masker, kemudian menjaga jarak, untuk tidak terlalu rapat," kata Irwan.
Selain itu, Irwan juga minta kepada pengurus masjid atau tempat ibadah agar senantiasa menyediakan sabun pencuci tangan. Dengan usaha maksimal dan sama-sama berdoa, Irwan berharap wabah CoviD-19 yang membuat warga menjadi resah ini segera berakhir.
Firman, salah seorang pemuda yang ditemui usai melaksanakan salat di salah satu Masjid di Dorak mengaku memang ada rasa was-was ketika berkumpul di dalam masjid. Namun, ia tetap melaksanakan kewajiban tersebut dengan melakukan beberapa antisipasi seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri, dan mencuci tangan saat sampai di masjid.
"Sejak banyak berita corona ini, memang dah macam tertanam di alam bawah sadar kita. Ada saja keraguan yang kita rasakan," ujar Pir.
Di sisi lain Firman mengatakan, saat ia Salat mengenakan masker, ia merasa jemaah lain seakan-akan enggan berada di sampingnya. Padahal, aku Firman, saat itu ia sama sekali tidak sakit dan hanya mengikuti anjuran pemerintah untuk senantiasa pakai masker ketika keluar rumah.
"Semoga saja anggapan saya itu salah. Tapi, memang terasa seakan-akan yang di samping saya tadi enggan terlalu dekat di barisan (shaf)," cerita Firman.
Untuk itu, Firman juga berharap pihak terkait agar terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker ketika keluar rumah. Imbauan itu harus disampaikan juga bahwa, yang pakai masker belum tentu sakit.
Sebagaimana yang disampaikan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi, akibat wabah virus corona, beberapa kota besar di Indonesia telah menutup masjid dan tempat ibadah lainnya. Hal ini dilakukan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 agar situasi kembali aman seperti sedia kala.
Namun, khusus di Kepulauan Meranti, Irwan menegaskan, belum ada pelarangan untuk melakukan salat berjemaah sebagaimana dilakukan beberapa kota besar lainnya. Sebab, hingga Jumat siang itu, Meranti belum berstatus tanggap darurat CoviD-19 belum ada warga Meranti positif terinfeksi virus corona (hasil positif dari uji lab).
"Beberapa kota, Masjid telah ditutup, kita mungkin belum sampai seekstrim itu, karena status daerah kita baru sampai ke siaga darurat," kata Irwan.
Meski demikian, Irwan minta warga tak terlena. Warga diimbau agar senantiasa menjalani pola hidup sehat dan menjaga faktor keselamatan. Terutama saat melaksanakan salat berjamaah baik di mushalla maupun masjid.
"Seandaianya bapak ibu masih ingin melaksanakan salat berjemaah di masjid, saya mengimbau agar memperhatikan faktor keselamatan. Saya minta menggunakan masker, kemudian menjaga jarak, untuk tidak terlalu rapat," kata Irwan.
Selain itu, Irwan juga minta kepada pengurus masjid atau tempat ibadah agar senantiasa menyediakan sabun pencuci tangan. Dengan usaha maksimal dan sama-sama berdoa, Irwan berharap wabah CoviD-19 yang membuat warga menjadi resah ini segera berakhir.
Firman, salah seorang pemuda yang ditemui usai melaksanakan salat di salah satu Masjid di Dorak mengaku memang ada rasa was-was ketika berkumpul di dalam masjid. Namun, ia tetap melaksanakan kewajiban tersebut dengan melakukan beberapa antisipasi seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri, dan mencuci tangan saat sampai di masjid.
"Sejak banyak berita corona ini, memang dah macam tertanam di alam bawah sadar kita. Ada saja keraguan yang kita rasakan," ujar Pir.
Di sisi lain Firman mengatakan, saat ia Salat mengenakan masker, ia merasa jemaah lain seakan-akan enggan berada di sampingnya. Padahal, aku Firman, saat itu ia sama sekali tidak sakit dan hanya mengikuti anjuran pemerintah untuk senantiasa pakai masker ketika keluar rumah.
"Semoga saja anggapan saya itu salah. Tapi, memang terasa seakan-akan yang di samping saya tadi enggan terlalu dekat di barisan (shaf)," cerita Firman.
Untuk itu, Firman juga berharap pihak terkait agar terus memberikan imbauan kepada masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker ketika keluar rumah. Imbauan itu harus disampaikan juga bahwa, yang pakai masker belum tentu sakit.
"Awalnya kan ada pernyataan bapak bupati, yang pakai masker yang sakit saja, kalau sehat tak perlu pakai masker. Mungkin itu lah yang buat warga lain menganggap kalau ada jamaah pakai masker, dalam keadaan sakit. Padahal belum tentu demikian, saya sama sekali tak sakit," kata Firman lagi.*
[]bazm-13
sumber: cakaplah.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka