Ramadhan Nanti Pemkab Meranti Tetap Perbolehkan Warganya Sholat Tarawih di Masjid, Tapi Wajib Patuhi Aturan Ini
Jumat 17 April 2020, 09:32 WIB
Bupati Irwan, saat memimpin Rakor Antisipasi Penyebabaran Covid-19, di
Bulan Suci Ramadhan, bertempat di Aula Kantor Bupati Meranti, Kamis
(16/4/2020).
Meranti, berazamcom - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti tidak akan menutup masjid atau melarang warganya untuk menggelar Sholat Tarawih saat Ramadhon yang dimulai tanggal 24/04/2020 nanti dalam upaya mencegah peyebaran Virus Corona Covid-19, seperti yang diberlakukan di Jakarta atau wilayah lainnya yang masuk dalam Zona Merah, namun Pemkab. Meranti akan menerapkan sejumlah aturan yang wajib diikuti oleh warga masyarakat yang akan melaksanakan ibadah Tarawih di Masjid.
Untuk menetapkan aturan itu, Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si dan Wakil Bupati H. Said Hasyim, menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, Kepolisian Polres Meranti, Kejari Meranti, Tokoh Masyarakat/Ulama, serta OPD terkait.
Karena Pemda Meranti menyadari untuk menetapkan hal itu tidak bisa bekerja sendiri dan harus pula mengkaji berbagai masukan dari pihak-pihak terkait untuk menyatukan sudut pandang agar masyarakat Meranti dapat terlindungi dari penyebaran Virus Covid-19, namun pelaksanaan ibadah tetap dapat berjalan dan yang tak kalah penting tidak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
"Ya kita ingin badah tetao dapat dilaksanakan namun keselamatan umat tetap terjaga," ujar Bupati Irwan, saat memimpin Rakor Antisipasi Penyebabaran Covid-19, di Bulan Suci Ramadhan, bertempat di Aula Kantor Bupati Meranti, Kamis (16/4/2020).
Apa saja aturan yang wajib diikuti oleh warga dan pengurus masjid yang ingin menggelar Sholat Tarawih berjamaah di Masjid pada Bulan ramadhan nanti sesui kesepakatan Rakor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepulauan Meranti tetap memperbolehkan warga dan pengurus masjid untuk melaksanakan Ibadah Sholat Tarawih berjamaah di masjid dan Mushola dengan tetap mematuhi SOP pencegahan penyebaran Covid-19.
2. Bagi Mesjid dan mushola yang menggelar Sholat Tarawih berjamaah diminta untuk melaksanakan 8 Rakaat saja, bagi jemaah yang ingin lebih 8 rakaat diminta untuk menyambung dirumah masing-masing.
3. Saat pelaksanaan Sholat Tarawih Berjamaah seluruh jemaah harus menggunakan Masker jika tidak akan diamankan oleh petugas agar tidak membahayakan jemaah lainnya.
4. Tetap menjalankan Protap Physical dan Sosial Distancing.
5. Semua Sajadah harus dilipat dan kepada Jemaah disarankan untuk membawa sajadah dari rumah.
6. Pelaksanaan Ibadah Sholat Tarawih dan Tadarus di Masjid dibatasi maksimal pukul 22.00 Wib.
7. Bagi remaja yang berkerumun disekitar masjid akan dibubarkan.
8. Jika jemaah merasa tubuhnya tidak sehat diminta untuk tidak melaksanakan ibadah Tarawih di Masjid cukup dirumah saja agar tidak menularkan penyakit ke jemaah lainnya.
9. Agar informasi ini dapat tersampaikan secara masiv dan diketahui oleh jemaah dan khalayak ramai diminta kepada pengurus masjid untuk memasang spanduk terkait aturan ini.
Meskipun sebagian jemaah nantinya akan merasa berat melaksanakan aturan ini namun mau tak mau demi kepemtingan yang lebih besar aturan ini harus dilaksanakan. Seperti diakui oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman dalam rangka mencegah penyebaran Virus Covid-19 Polres Meranti akan menerapkan prosedur intervensi yakni pengamanan dengan ketegasan artinya bagi yang tidak mematuhi siap-siap terkena sanksi.
Dalam rapat tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr. Misri, untuk mendukung pelaksanaan ibadah sholat tarawih nanti pihaknya akan memberikan ribuan masker kain yang tahan hingga berkali-kali pakai kepada jemaah.
"Saat ini kami telah mengadakan ribuan masker kain untuk dipakai oleh jemaah ketika Sholat Tarawih nanti," aku Misri.
Sekedar informasi turut hadir dalam rapat itu Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, Ka. Kemenag Meranti Agustiar, Perwakilan Kejari Meranti, Pabung Bengkalis Mayor P. Girsang, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Legislator Meranti H. Khozim, Ketua MUI Meranti H. Mustafa, Kabag Kesra Meranti Hery Saputra SH, Kabag Hukum Sudandri SH, Kabag Kominfo Meranti Wan Fachriarmi, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi SH, Ketua KONI Meranti Hendrizal Bocang, Tokoh Masyarakat/Agama dan lainnya.*(rul)
Untuk menetapkan aturan itu, Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Meranti Drs. H. Irwan M.Si dan Wakil Bupati H. Said Hasyim, menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda, Kepolisian Polres Meranti, Kejari Meranti, Tokoh Masyarakat/Ulama, serta OPD terkait.
Karena Pemda Meranti menyadari untuk menetapkan hal itu tidak bisa bekerja sendiri dan harus pula mengkaji berbagai masukan dari pihak-pihak terkait untuk menyatukan sudut pandang agar masyarakat Meranti dapat terlindungi dari penyebaran Virus Covid-19, namun pelaksanaan ibadah tetap dapat berjalan dan yang tak kalah penting tidak menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
"Ya kita ingin badah tetao dapat dilaksanakan namun keselamatan umat tetap terjaga," ujar Bupati Irwan, saat memimpin Rakor Antisipasi Penyebabaran Covid-19, di Bulan Suci Ramadhan, bertempat di Aula Kantor Bupati Meranti, Kamis (16/4/2020).
Apa saja aturan yang wajib diikuti oleh warga dan pengurus masjid yang ingin menggelar Sholat Tarawih berjamaah di Masjid pada Bulan ramadhan nanti sesui kesepakatan Rakor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepulauan Meranti tetap memperbolehkan warga dan pengurus masjid untuk melaksanakan Ibadah Sholat Tarawih berjamaah di masjid dan Mushola dengan tetap mematuhi SOP pencegahan penyebaran Covid-19.
2. Bagi Mesjid dan mushola yang menggelar Sholat Tarawih berjamaah diminta untuk melaksanakan 8 Rakaat saja, bagi jemaah yang ingin lebih 8 rakaat diminta untuk menyambung dirumah masing-masing.
3. Saat pelaksanaan Sholat Tarawih Berjamaah seluruh jemaah harus menggunakan Masker jika tidak akan diamankan oleh petugas agar tidak membahayakan jemaah lainnya.
4. Tetap menjalankan Protap Physical dan Sosial Distancing.
5. Semua Sajadah harus dilipat dan kepada Jemaah disarankan untuk membawa sajadah dari rumah.
6. Pelaksanaan Ibadah Sholat Tarawih dan Tadarus di Masjid dibatasi maksimal pukul 22.00 Wib.
7. Bagi remaja yang berkerumun disekitar masjid akan dibubarkan.
8. Jika jemaah merasa tubuhnya tidak sehat diminta untuk tidak melaksanakan ibadah Tarawih di Masjid cukup dirumah saja agar tidak menularkan penyakit ke jemaah lainnya.
9. Agar informasi ini dapat tersampaikan secara masiv dan diketahui oleh jemaah dan khalayak ramai diminta kepada pengurus masjid untuk memasang spanduk terkait aturan ini.
Meskipun sebagian jemaah nantinya akan merasa berat melaksanakan aturan ini namun mau tak mau demi kepemtingan yang lebih besar aturan ini harus dilaksanakan. Seperti diakui oleh Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman dalam rangka mencegah penyebaran Virus Covid-19 Polres Meranti akan menerapkan prosedur intervensi yakni pengamanan dengan ketegasan artinya bagi yang tidak mematuhi siap-siap terkena sanksi.
Dalam rapat tersebut seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Meranti dr. Misri, untuk mendukung pelaksanaan ibadah sholat tarawih nanti pihaknya akan memberikan ribuan masker kain yang tahan hingga berkali-kali pakai kepada jemaah.
"Saat ini kami telah mengadakan ribuan masker kain untuk dipakai oleh jemaah ketika Sholat Tarawih nanti," aku Misri.
Sekedar informasi turut hadir dalam rapat itu Ketua DPRD Meranti Jack Ardiansyah, Kapolres Meranti AKBP. Taufik Lukman, Ka. Kemenag Meranti Agustiar, Perwakilan Kejari Meranti, Pabung Bengkalis Mayor P. Girsang, Asisten I Sekdakab. Meranti Syamsuddin SH MH, Legislator Meranti H. Khozim, Ketua MUI Meranti H. Mustafa, Kabag Kesra Meranti Hery Saputra SH, Kabag Hukum Sudandri SH, Kabag Kominfo Meranti Wan Fachriarmi, Kabag Humas dan Protokol Meranti Rudi MH, Camat Tebing Tinggi Rayan Pribadi SH, Ketua KONI Meranti Hendrizal Bocang, Tokoh Masyarakat/Agama dan lainnya.*(rul)
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka