Kematian Corona di Wuhan Melonjak Lagi, 1.290 Orang
Jumat 17 April 2020, 13:22 WIB

Jakarta, berazamcom -- Angka kematian pasien virus corona (Covid-19) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China melonjak drastis pada Jumat (17/4).
Jumlah kematian di kota itu naik hingga 50 persen secara tiba-tiba tak lama setelah kebijakan lockdown dicabut pada 8 April lalu.
Lonjakan itu terjadi setelah pemerintah Kota Wuhan melaporkan angka kematian baru sebanyak 1.290 pasien.
Penambahan tersebut mengubah total jumlah angka kematian menjadi 3.869 pasien di kota tempat virus corona pertama kali terdeteksi.
Lonjakan itu pun turut mengubah total angka kematian pasien corona di China secara nasional naik 39 persen menjadi 4.632 pasien. Angka itu diambil berdasarkan data yang baru dirilis pemerintah per Jumat pagi.
Lonjakan kematian di Wuhan itu dikabarkan terjadi setelah banyak kasus kematian "dilaporkan secara keliru" atau sama sekali terlewat dalam penghitungan data.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan beralasan kasus-kasus yang terlewatkan itu disebabkan karena staf medis di kota itu kewalahan di awal penyebaran corona sehingga memicu "keterlambatan pelaporan".
Dilansir dari AFP, hal tersebut membuat keraguan publik meningkat terhadap transparansi pemerintah China dalam menangani dan melaporkan perkembangan penyebaran wabah corona di Negeri Tirai Bambu.
Sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat telah berulang kali melontarkan kecurigaan terkait ketidaktransparan pemerintahan Presiden Xi Jinping dalam melaporkan perkembangan virus corona.
AS dan beberapa negara lainnya seperti Prancis bahkan curiga China tidak jujur dalam melaporkan sumber penyebaran virus itu pertama kali.
AS dikabarkan tengah menyelidiki kemungkinan virus corona muncul dan menyebar dari sebuah laboratorium di Wuhan.
Selama ini pemerintah China memang tidak pernah secara terbuka mengatakan dari mana asal virus serupa SARS itu.
Namun, China selalu mengatakan bahwa tempat penyebaran virus pertama kali terdapat dari sebuah pasar basah di Wuhan yang menjual binatang-binatang liar.
Virus corona yang diyakini menyebar pertama kali di China sejak Desember 2019 telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang di 210 negara dan wilayah di dunia.
Amerika Serikatmenjadi negara dengan kasus dan kematian tertinggi karena corona di dunia yakni 678.144 pasien positif dan 34.641 meninggal
Jumlah kematian di kota itu naik hingga 50 persen secara tiba-tiba tak lama setelah kebijakan lockdown dicabut pada 8 April lalu.
Lonjakan itu terjadi setelah pemerintah Kota Wuhan melaporkan angka kematian baru sebanyak 1.290 pasien.
Penambahan tersebut mengubah total jumlah angka kematian menjadi 3.869 pasien di kota tempat virus corona pertama kali terdeteksi.
Lonjakan itu pun turut mengubah total angka kematian pasien corona di China secara nasional naik 39 persen menjadi 4.632 pasien. Angka itu diambil berdasarkan data yang baru dirilis pemerintah per Jumat pagi.
Lonjakan kematian di Wuhan itu dikabarkan terjadi setelah banyak kasus kematian "dilaporkan secara keliru" atau sama sekali terlewat dalam penghitungan data.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan beralasan kasus-kasus yang terlewatkan itu disebabkan karena staf medis di kota itu kewalahan di awal penyebaran corona sehingga memicu "keterlambatan pelaporan".
Dilansir dari AFP, hal tersebut membuat keraguan publik meningkat terhadap transparansi pemerintah China dalam menangani dan melaporkan perkembangan penyebaran wabah corona di Negeri Tirai Bambu.
Sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat telah berulang kali melontarkan kecurigaan terkait ketidaktransparan pemerintahan Presiden Xi Jinping dalam melaporkan perkembangan virus corona.
AS dan beberapa negara lainnya seperti Prancis bahkan curiga China tidak jujur dalam melaporkan sumber penyebaran virus itu pertama kali.
AS dikabarkan tengah menyelidiki kemungkinan virus corona muncul dan menyebar dari sebuah laboratorium di Wuhan.
Selama ini pemerintah China memang tidak pernah secara terbuka mengatakan dari mana asal virus serupa SARS itu.
Namun, China selalu mengatakan bahwa tempat penyebaran virus pertama kali terdapat dari sebuah pasar basah di Wuhan yang menjual binatang-binatang liar.
Virus corona yang diyakini menyebar pertama kali di China sejak Desember 2019 telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang di 210 negara dan wilayah di dunia.
Amerika Serikatmenjadi negara dengan kasus dan kematian tertinggi karena corona di dunia yakni 678.144 pasien positif dan 34.641 meninggal
Sementara itu, China kini berada di peringkat tujuh dengan kasus corona terbanyak mencapai 82.367 kasus.*
[]bazm-13
sumber:CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Senin 19 Agustus 2024
Pilkada Serentak, Momentum Mahasiswa Laksanakan Tugas Sebagai Agen Perubahan
Berita Terkini
Sabtu 09 Agustus 2025, 18:04 WIB
Kasus Hondro Memanas, Massa Geruduk Polda Riau, Polisi Buka Suara
Sabtu 09 Agustus 2025, 11:53 WIB
Apel Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68, Gubernur Abdul Wahid: Mari Jaga Marwah Melayu dan Majukan Daerah
Sabtu 09 Agustus 2025, 09:10 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Secara Resmi Buka Pekan Budaya Melayu Serumpun
Jumat 08 Agustus 2025, 19:21 WIB
PJS Berduka, Waka DPD PJS Babel Diduga Dibunuh, Jasad Dibuang ke Sumur Kebun
Jumat 08 Agustus 2025, 10:06 WIB
Pasca Munas II, PJS Perkuat Konsolidasi Umumkan Kepengurusan Baru
Jumat 08 Agustus 2025, 10:02 WIB
Pemprov Riau Teken MoU Program Satu Data Dengan BPS RI
Jumat 08 Agustus 2025, 09:57 WIB
Malam Bujang Dara 2025, Ini Pesan Guri Abdul Wahid Kepada Anak Muda Riau
Jumat 08 Agustus 2025, 09:51 WIB
Sekolah Rakyat Menengah Atas Riau Siap Diresmikan 15 Agustus
Kamis 07 Agustus 2025, 17:16 WIB
Wakil Bupati Jhoni Charles Imbau Datuk/Datin dan Lurah Jaga Kebersihan serta Tingkatkan Pelayanan Kantor
Kamis 07 Agustus 2025, 14:12 WIB
Pemprov Riau Terima Penghargaan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pelayanan Publik