Sabtu, 11 Mei 2024

Breaking News

  • APTISI Riau Hadiri Halal bi Halal dan RPP III APTISI Pusat   ●   
  • IPMPB Minta Forum Mahasiswa Paguyuban se-Riau Segera Buat LPJ Mega Creation Fest   ●   
  • Di Halal bi Halal Sahabat Edy Natar, Refly Harun Ingatkan Masyarakat Jangan Terjebak dengan Politik ''Gentong Babi''   ●   
  • Cegah Penyalahgunaan, PJS Sulut Ingatkan Pemerintah Kelola Dana Pers Secara Transparan   ●   
  • Deklarasi RBBA Dukung Edy Natar sebagai Balon Gubernur Riau: Refly Harun Mengubah Haluan Politik dengan Penuh Semangat   ●   
Kematian Corona di Wuhan Melonjak Lagi, 1.290 Orang
Jumat 17 April 2020, 13:22 WIB
Ilustrasi pasien virus corona di China.
Jakarta, berazamcom -- Angka kematian pasien virus corona (Covid-19) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China melonjak drastis pada Jumat (17/4).

Jumlah kematian di kota itu naik hingga 50 persen secara tiba-tiba tak lama setelah kebijakan lockdown dicabut pada 8 April lalu.

Lonjakan itu terjadi setelah pemerintah Kota Wuhan melaporkan angka kematian baru sebanyak 1.290 pasien.

Penambahan tersebut mengubah total jumlah angka kematian menjadi 3.869 pasien di kota tempat virus corona pertama kali terdeteksi.

Lonjakan itu pun turut mengubah total angka kematian pasien corona di China secara nasional naik 39 persen menjadi 4.632 pasien. Angka itu diambil berdasarkan data yang baru dirilis pemerintah per Jumat pagi.

Lonjakan kematian di Wuhan itu dikabarkan terjadi setelah banyak kasus kematian "dilaporkan secara keliru" atau sama sekali terlewat dalam penghitungan data.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Epidemi Wuhan beralasan kasus-kasus yang terlewatkan itu disebabkan karena staf medis di kota itu kewalahan di awal penyebaran corona sehingga memicu "keterlambatan pelaporan".

Dilansir dari AFP, hal tersebut membuat keraguan publik meningkat terhadap transparansi pemerintah China dalam menangani dan melaporkan perkembangan penyebaran wabah corona di Negeri Tirai Bambu.

Sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat telah berulang kali melontarkan kecurigaan terkait ketidaktransparan pemerintahan Presiden Xi Jinping dalam melaporkan perkembangan virus corona.

AS dan beberapa negara lainnya seperti Prancis bahkan curiga China tidak jujur dalam melaporkan sumber penyebaran virus itu pertama kali.

AS dikabarkan tengah menyelidiki kemungkinan virus corona muncul dan menyebar dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Selama ini pemerintah China memang tidak pernah secara terbuka mengatakan dari mana asal virus serupa SARS itu.

Namun, China selalu mengatakan bahwa tempat penyebaran virus pertama kali terdapat dari sebuah pasar basah di Wuhan yang menjual binatang-binatang liar.

Virus corona yang diyakini menyebar pertama kali di China sejak Desember 2019 telah menginfeksi lebih dari 2,1 juta orang di 210 negara dan wilayah di dunia.

Amerika Serikatmenjadi negara dengan kasus dan kematian tertinggi karena corona di dunia yakni 678.144 pasien positif dan 34.641 meninggal

Sementara itu, China kini berada di peringkat tujuh dengan kasus corona terbanyak mencapai 82.367 kasus.*

[]bazm-13
sumber:CNN Indonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top