Sepenggal Kisah Relawan Muda, Menjemput Bantuan APD bagi Tenaga Kesehatan
Jumat 08 Mei 2020, 11:34 WIB
Para relawan misi kemanusiaan itu antara lain Fembiarta Binar Putra (29), Yosea Kurnianto (30), dan Sari Rezki Antika (27)
Pelalawan, berazamcom – Menyadari pentingnya peran tenaga kesehatan dalam menangani corona virus disease (Covid-19) grup Raja Garuda Emas (RGE) dan Tanoto Foundation mengirimkan tiga relawannya menjemput bantuan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan di Indonesia.
Para relawan misi kemanusiaan itu antara lain Fembiarta Binar Putra (29), Yosea Kurnianto (30), dan Sari Rezki Antika (27). Mereka adalah generasi milenial yang memiliki keberanian dan tekad kuat untuk berkontribusi lebih jauh dalam penanganan Covid-19.
Mereka terbang selama enam jam, Senin (13/4) dini hari dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pudong International Airport di Shanghai dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER yang disewa Tanoto Foundation. Mereka membawa misi khusus untuk menjemput bantuan APD bagi tenaga kesehatan di Indonesia. Bantuan tersebut berupa 1 juta masker, 1 juta sarung tangan, 100 ribu baju pelindung dan 3 ribu kacamata pelindung.
Fembiarta Binar Putra, Senior Associate Corporate Communications APRIL Indonesia mengaku tertantang sekaligus bangga ketika menerima tawaran tersebut. Tak pernah terpikirkan sedikitpun dalam benaknya untuk menjalani misi ini.
“Hari Rabu (8/4) jam 5 sore, waktu itu saya dipanggil oleh Direktur Utama RAPP, Pak Sihol dan Pak Agung selaku Direktur Corporate Affairs, beliau menawarkan saya sebuah misi untuk terbang ke Shanghai menjemput barang donasi dari Tanoto Foundation,” ungkap Fembi ketika dihubungi Kamis (7/5) di Jakarta.
Tak butuh waktu lama, Fembi yang saat ini juga tengah menyelesaikan studi master Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia, pun langsung menangkap peluang tersebut.
“Saya bersedia Pak”, jawabnya tanpa berpikir panjang.
Dengan persiapan kurang dari empat hari, mantan Duta Bahasa Provinsi Riau ini segera berkemas.
Sementara itu, selain mematuhi imbauan #dirumahaja, Yosea Kurnianto mengaku kegelisahannya terjawab saat dirinya menerima telepon dari Global CEO Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo.
“Saya ditelepon oleh Pak Satrijo, menawarkan saya menjadi relawan, saya jawab, baik pak, saya bersedia. Apalagi saya memiliki resiko minimal, karena tinggal sendiri di Jakarta dengan kondisi kesehatan yang fit,” ujar Yosea yang bekerja sebagai Program Manager for Civil Service Leadership Development (CLSD) Tanoto Foundation.
Selama perjalanan mereka sempat melakukan tur di dalam pesawat. Lebih dari 300 kursi penumpang terlihat kosong dibalut plastik untuk membawa muatan ketika pulang nanti.
Sesampainya di Bandara Pudong, Shanghai, mereka diberi instruksi untuk mengenakan APD lengkap sesuai standar keselamatan. Selama kurang lebih tiga jam bantuan APD diangkut ke pesawat. Demi alasan keselamatan, seluruh penumpang dilarang keluar dari badan pesawat.
Hari Senin (13/4) sore, sekitar pukul 16.30 WIB para relawan akhirnya mendarat dengan selamat di Jakarta. Mereka langsung menuju posko Kementerian Kesehatan di terminal 3 untuk karantina kesehatan.
“Kami diperiksa dan di-rapid test Covid-19 melalui pengambilan darah. Syukurlah, hasil tes kami negatif. Namun, kami tetap harus karantina mandiri selama 14 hari ke depan,” tambahnya.
Bagi Fembi, Yosea, dan Sari, perjalanan tersebut mungkin hanya 2 kali 6 jam, ditambah sekitar 3,5 jam proses pemuatan barang di bandara Shanghai. Namun, mereka mendapatkan pelajaran yang sangat bermanfaat untuk seumur hidup.
Para relawan misi kemanusiaan itu antara lain Fembiarta Binar Putra (29), Yosea Kurnianto (30), dan Sari Rezki Antika (27). Mereka adalah generasi milenial yang memiliki keberanian dan tekad kuat untuk berkontribusi lebih jauh dalam penanganan Covid-19.
Mereka terbang selama enam jam, Senin (13/4) dini hari dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pudong International Airport di Shanghai dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER yang disewa Tanoto Foundation. Mereka membawa misi khusus untuk menjemput bantuan APD bagi tenaga kesehatan di Indonesia. Bantuan tersebut berupa 1 juta masker, 1 juta sarung tangan, 100 ribu baju pelindung dan 3 ribu kacamata pelindung.
Fembiarta Binar Putra, Senior Associate Corporate Communications APRIL Indonesia mengaku tertantang sekaligus bangga ketika menerima tawaran tersebut. Tak pernah terpikirkan sedikitpun dalam benaknya untuk menjalani misi ini.
“Hari Rabu (8/4) jam 5 sore, waktu itu saya dipanggil oleh Direktur Utama RAPP, Pak Sihol dan Pak Agung selaku Direktur Corporate Affairs, beliau menawarkan saya sebuah misi untuk terbang ke Shanghai menjemput barang donasi dari Tanoto Foundation,” ungkap Fembi ketika dihubungi Kamis (7/5) di Jakarta.
Tak butuh waktu lama, Fembi yang saat ini juga tengah menyelesaikan studi master Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia, pun langsung menangkap peluang tersebut.
“Saya bersedia Pak”, jawabnya tanpa berpikir panjang.
Dengan persiapan kurang dari empat hari, mantan Duta Bahasa Provinsi Riau ini segera berkemas.
Sementara itu, selain mematuhi imbauan #dirumahaja, Yosea Kurnianto mengaku kegelisahannya terjawab saat dirinya menerima telepon dari Global CEO Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo.
“Saya ditelepon oleh Pak Satrijo, menawarkan saya menjadi relawan, saya jawab, baik pak, saya bersedia. Apalagi saya memiliki resiko minimal, karena tinggal sendiri di Jakarta dengan kondisi kesehatan yang fit,” ujar Yosea yang bekerja sebagai Program Manager for Civil Service Leadership Development (CLSD) Tanoto Foundation.
Selama perjalanan mereka sempat melakukan tur di dalam pesawat. Lebih dari 300 kursi penumpang terlihat kosong dibalut plastik untuk membawa muatan ketika pulang nanti.
Sesampainya di Bandara Pudong, Shanghai, mereka diberi instruksi untuk mengenakan APD lengkap sesuai standar keselamatan. Selama kurang lebih tiga jam bantuan APD diangkut ke pesawat. Demi alasan keselamatan, seluruh penumpang dilarang keluar dari badan pesawat.
Hari Senin (13/4) sore, sekitar pukul 16.30 WIB para relawan akhirnya mendarat dengan selamat di Jakarta. Mereka langsung menuju posko Kementerian Kesehatan di terminal 3 untuk karantina kesehatan.
“Kami diperiksa dan di-rapid test Covid-19 melalui pengambilan darah. Syukurlah, hasil tes kami negatif. Namun, kami tetap harus karantina mandiri selama 14 hari ke depan,” tambahnya.
Bagi Fembi, Yosea, dan Sari, perjalanan tersebut mungkin hanya 2 kali 6 jam, ditambah sekitar 3,5 jam proses pemuatan barang di bandara Shanghai. Namun, mereka mendapatkan pelajaran yang sangat bermanfaat untuk seumur hidup.
“Terima kasih Tanoto Foundation dan grup RGE atas kesempatannya, saya bangga dan mengerti arti kepemimpinan humanis, berperan di sisi kemanusiaan, dan senantiasa berbagai di segala keadaan,” pungkasnya.*
[]Rilis
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?
Rabu 15 Mei 2024, 15:08 WIB
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju Pilkada 2024
Rabu 15 Mei 2024, 13:21 WIB
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Rabu 15 Mei 2024, 12:15 WIB
Calon Pemimpin Riau Mendatang, Syamsuar Pastikan Maju Gubernur Riau
Rabu 15 Mei 2024, 12:11 WIB
JMSI Tolak RUU Penyiaran yang Bertentangan dengan UUD 1945 dan UU Pers
Rabu 15 Mei 2024, 10:20 WIB
Bangkitkan Semangat Gotong Royong, Jumat Ini Pemko Gelar Gerakan Cinta Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 10:02 WIB
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Rabu 15 Mei 2024, 09:36 WIB
Ketua KNPI Ronal Akhyar Dukung Mendagri Tunjuk Hambali Manurung Jadi PJ Walikota Pekanbaru
Rabu 15 Mei 2024, 09:19 WIB
Universitas Pertamina Gencarkan Internasionalisasi Pendidikan, Supaya Lulusan Lebih Kompetitif