Minggu, 10 Agustus 2025

Breaking News

  • Doa untuk Almarhumah Hj Basyariah Dipanjatkan Sebelum Laga Final Piala Ketua PSSI Rohil   ●   
  • Kasus Hondro Memanas, Massa Geruduk Polda Riau, Polisi Buka Suara   ●   
  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Secara Resmi Buka Pekan Budaya Melayu Serumpun   ●   
  • Apel Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68, Gubernur Abdul Wahid: Mari Jaga Marwah Melayu dan Majukan Daerah   ●   
  • PJS Berduka, Waka DPD PJS Babel Diduga Dibunuh, Jasad Dibuang ke Sumur Kebun   ●   
Donald Trump Sebut AS Keluar dari WHO, Apa Potensi Dampaknya?
Senin 01 Juni 2020, 09:22 WIB
Presiden Donald Trump
Jakarta, berazamcom - Presiden Donald Trump menyebut Amerika Serikat (AS) akan keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Alasannya karena WHO dinilai telah gagal menghadapi virus Corona COVID-19 dan terlalu 'membela' China.

"Karena mereka telah gagal untuk melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan WHO dan mengarahkan dana ke kebutuhan kesehatan global lain yang mendesak," tutur Trump beberapa hari lalu seperti dikutip dari CNN.

Tidak diketahui pasti kapan AS secara resmi keluar dari WHO. Namun, menurut perjanjian tahun 1984 antara WHO dan AS, bisa ada pemberitahuan lebih awal sekitar satu tahun.

Apa dampaknya bila suatu negara tak tergabung dengan WHO?

Ahli kesehatan masyarakat Jennifer Prah Ruger dari Yale University menjelaskan bahwa WHO punya tugas mengkoordinasikan upaya dan investasi solusi masalah kesehatan global. Artiinya negara yang tak tergabung di dalamnya bisa kesulitan mendapat manfaat advokasi kesehatan.

"Prospek perbaikan masalah kesehatan ini semakin ditingkatkan dengan transfer pengetahuan dan teknologi dari satu bagian dunia ke belahan dunia lain. Sebagai contoh saling berbagi pengalaman praktik terbaik, promosi kesehatan, strategi pencegahan, serta terapi medis," tulis Jennifer seperti dikutip dari Glob Health Gov, PubMed Central.

Keluarnya AS dari WHO disebut ahli dapat semakin menghambat upaya penanganan virus Corona secara global. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan diplomat Josep Borrell meminta AS mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Ketika dihadapkan dengan ancaman global, ini adalah waktu penting untuk peningkatan kerja sama mencari solusi. Tindakan yang bisa melemahkan upaya global harus dihindari," kata keduanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dan Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize juga menyayangkan keputusan AS.

Beberapa ahli menyebut keluarnya AS dari WHO dapat semakin memperlama pengembangan vaksin virus Corona.*

[]bazm-13
sumber: detik.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top