Rapat Anggaran Covid-19 Kepulauan Meranti Tertutup, Massa Mencurigai Ada Konspirasi
Senin 08 Juni 2020, 15:02 WIB
Selatpanjang, berazamcom - Rapat pembahasan kegiatan selama Covid-19 dan penggunaan anggaran Covid di masing-masing OPD di Kepulauan Meranti menimbulkan pertanyaan lantaran dilakukan tertutup.
Rapat lintas komisi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi PP yang berlangsung di ruang rapat DRPD Kepulauan Meranti, Senin (8/6/2020) pagi.
Keberadaan rapat tersebut dikritik Ketua Forum Aliansi LSM Meranti (FALMA), Ramlan Abdullah bersama massa lainnya yang menunggu di luar ruangan. Ramlan mengaku curiga kalau rapat tertutup antara wakil rakyat dengan pemerintah memiliki konspirasi.
Massa sempat ricuh dan memaksa masuk ke dalam ruangan, namun dihadang oleh petugas dari Satpol PP.
"Kenapa harus tertutup?, rapat anggaran Covid inikan menggunakan uang rakyat. Seharusnya rakyat juga layak mengetahuinya. Jika rapat ini dilakukan tertutup maka ini sudah menyalahi aturan dan kami menduga ada konspirasi," kata Ramlan.
Kata dia, baiknya rapat tersebut dilakukan terbuka, sehingga media bisa memberitahu kepada kalangan publik. Dengan dilakukan terbuka, lanjutnya, dapat menepis rasa curiga dari sejumlah pihak.
"Memang kita tahu di DPRD ada aturan,bisa dilaksanakan rapat dengan tertutup atau persetujuan dari peserta rapat. Tapi baiknya itu terbuka, agar tidak timbul kecurigaan. Kita duga ketua DPRD ini menggunakan kewenangan yang tidak pantas. Kita juga mendengar jika laporan pertangungjawaban itu dilakukan dilaporkan secara lisan, harusnya tertulis dan ini tidak benar," katanya.
Ramlan mengungkapkan, anggaran senilai Rp 36, 5 miliar yang diawalnya disepakati meningkat menjadi Rp 77,5 miliar itu sebaiknya pengunaan dananya dipublikasikan agar tidak menimbulkan dugaan adanya penyimpangan dan untuk segera dijelaskan dalam rapat bersama DPRD.
“Untuk mengantisipasi tindak pidana korupsi dana bencana nasional ini, sebaiknya Bupati sebagai ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 harus mempublikasikan agar publik tau apa saja yang sudah dibelanjakan, sehingga tidak menimbulkan dugaan adanya pengelembungan anggaran, kita sebagai perwakilan rakyat ingin tau dan mendengarkan berapa anggaran yang telah digunakan oleh pemerintah Kabupaten Meranti, dalam menangani wabah virus Corona atau Covid-19 ini" kata Ramlan.
Dikatakan Ramlan, dalam undangan yang disebarkan melalui WhatsApp, rapat tersebut bersifat terbuka, namun tiba-tiba saja rapat menjadi tertutup.
"Anehnya lagi mengapa rapat pembahasan anggaran penanganan covid ini dilakukan secara tertutup pada hal anggaran itu dari uang rakyat dan untuk rakyat, sudah sepantasnya rakyat mendengar secara langsung berapa anggaran yang telah digunakan. Sedangkan dalam surat undangan sudah dijelaskan rapat terbuka, ini tentang pembahasan uang rakyat bukan uang pribadi pemerintah," jelas Ramlan lagi.
Selain itu tokoh perjuangan pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti itu meminta kepada pemerintah untuk memberikan bantuan makanan layak konsumsi dan bergizi bagi masyarakat.
Rapat lintas komisi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi PP yang berlangsung di ruang rapat DRPD Kepulauan Meranti, Senin (8/6/2020) pagi.
Keberadaan rapat tersebut dikritik Ketua Forum Aliansi LSM Meranti (FALMA), Ramlan Abdullah bersama massa lainnya yang menunggu di luar ruangan. Ramlan mengaku curiga kalau rapat tertutup antara wakil rakyat dengan pemerintah memiliki konspirasi.
Massa sempat ricuh dan memaksa masuk ke dalam ruangan, namun dihadang oleh petugas dari Satpol PP.
"Kenapa harus tertutup?, rapat anggaran Covid inikan menggunakan uang rakyat. Seharusnya rakyat juga layak mengetahuinya. Jika rapat ini dilakukan tertutup maka ini sudah menyalahi aturan dan kami menduga ada konspirasi," kata Ramlan.
Kata dia, baiknya rapat tersebut dilakukan terbuka, sehingga media bisa memberitahu kepada kalangan publik. Dengan dilakukan terbuka, lanjutnya, dapat menepis rasa curiga dari sejumlah pihak.
"Memang kita tahu di DPRD ada aturan,bisa dilaksanakan rapat dengan tertutup atau persetujuan dari peserta rapat. Tapi baiknya itu terbuka, agar tidak timbul kecurigaan. Kita duga ketua DPRD ini menggunakan kewenangan yang tidak pantas. Kita juga mendengar jika laporan pertangungjawaban itu dilakukan dilaporkan secara lisan, harusnya tertulis dan ini tidak benar," katanya.
Ramlan mengungkapkan, anggaran senilai Rp 36, 5 miliar yang diawalnya disepakati meningkat menjadi Rp 77,5 miliar itu sebaiknya pengunaan dananya dipublikasikan agar tidak menimbulkan dugaan adanya penyimpangan dan untuk segera dijelaskan dalam rapat bersama DPRD.
“Untuk mengantisipasi tindak pidana korupsi dana bencana nasional ini, sebaiknya Bupati sebagai ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 harus mempublikasikan agar publik tau apa saja yang sudah dibelanjakan, sehingga tidak menimbulkan dugaan adanya pengelembungan anggaran, kita sebagai perwakilan rakyat ingin tau dan mendengarkan berapa anggaran yang telah digunakan oleh pemerintah Kabupaten Meranti, dalam menangani wabah virus Corona atau Covid-19 ini" kata Ramlan.
Dikatakan Ramlan, dalam undangan yang disebarkan melalui WhatsApp, rapat tersebut bersifat terbuka, namun tiba-tiba saja rapat menjadi tertutup.
"Anehnya lagi mengapa rapat pembahasan anggaran penanganan covid ini dilakukan secara tertutup pada hal anggaran itu dari uang rakyat dan untuk rakyat, sudah sepantasnya rakyat mendengar secara langsung berapa anggaran yang telah digunakan. Sedangkan dalam surat undangan sudah dijelaskan rapat terbuka, ini tentang pembahasan uang rakyat bukan uang pribadi pemerintah," jelas Ramlan lagi.
Selain itu tokoh perjuangan pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti itu meminta kepada pemerintah untuk memberikan bantuan makanan layak konsumsi dan bergizi bagi masyarakat.
"Dan kami meminta pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti memberikan bantuan kepada masyarakat yang layak dikonsumsi jangan terulang lagi kejadian yang kemarin. Dimana bantuan sembako Ikan Sarden ada ulat belatung. Dan Saya mengajak pihak Kepolisan, Kejaksaan, teman-teman media dan LSM, serta masyarakat harus bersatu mengawasi penyaluran dana Covid 19 ini,” pungkasnya. *
[]bazm-13
sumber: halloriau.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka