WHO Minta Komitmen Jadikan Vaksin Covid-19 Barang Publik
Sabtu 13 Juni 2020, 15:33 WIB

Jakarta, berazamcom -- Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin virus corona harus tersedia sebagai barang publik lokal.
Ia menekankan semua orang harus mendapatkan akses yang sama untuk vaksin yang sedang dikembangkan para ahli tersebut.
"Kami telah berdiskusi dengan para pemegang kepentingan. Hal tersebut bisa terlaksana apabila vaksin yang nantinya berhasil ditemukan menjadi barang publik," kata Tedros.
Ia turut menegaskan menjadikan vaksin virus corona barang publik memerlukan komitmen politik. Saat ini, Tedros merasa sedikit lega karena banyak kepala negara yang sudah menyuarakan kesiapan menjadikan vaksin virus corona barang publik.
"Lebih banyak lagi pemimpin dunia yang bergabung dan kami benar-benar membutuhkan komitmen politik sebelum produk tersebut ditemukan." tutur Tedros dalam konferensi pers Jumat (12/6) di laman resmi WHO.
Hal tersebut disampaikan karena khawatir beberapa negara seperti Amerika Serikat yang bisa menimbun vaksin atau obat apapun untuk memerangi Covid-19. Sementara itu, negara-negara kecil dan miskin sama sekali tak mendapatkan akses perawatan yang memadai.
Seperti Brasil yang kini menjadi pusat penyebaran virus corona. Dalam beberapa bulan, Brasil sudah menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Brasil mencatat lebih dari 828 ribu kasus dengan 445 ribu orang pulih dan 41 ribu orang meninggal dunia. Dalam 24 jam terakhir Brasil mencatat 909 orang meninggal dunia akibat virus corona.
Ahli Darurat WHO Mike Ryan mengatakan sistem kesehatan Brasil saat ini berupaya bertahan memerangi virus corona meski beberapa unit perawatan intensif sudah tahap kritis.
Ia menekankan semua orang harus mendapatkan akses yang sama untuk vaksin yang sedang dikembangkan para ahli tersebut.
"Kami telah berdiskusi dengan para pemegang kepentingan. Hal tersebut bisa terlaksana apabila vaksin yang nantinya berhasil ditemukan menjadi barang publik," kata Tedros.
Ia turut menegaskan menjadikan vaksin virus corona barang publik memerlukan komitmen politik. Saat ini, Tedros merasa sedikit lega karena banyak kepala negara yang sudah menyuarakan kesiapan menjadikan vaksin virus corona barang publik.
"Lebih banyak lagi pemimpin dunia yang bergabung dan kami benar-benar membutuhkan komitmen politik sebelum produk tersebut ditemukan." tutur Tedros dalam konferensi pers Jumat (12/6) di laman resmi WHO.
Hal tersebut disampaikan karena khawatir beberapa negara seperti Amerika Serikat yang bisa menimbun vaksin atau obat apapun untuk memerangi Covid-19. Sementara itu, negara-negara kecil dan miskin sama sekali tak mendapatkan akses perawatan yang memadai.
Seperti Brasil yang kini menjadi pusat penyebaran virus corona. Dalam beberapa bulan, Brasil sudah menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Brasil mencatat lebih dari 828 ribu kasus dengan 445 ribu orang pulih dan 41 ribu orang meninggal dunia. Dalam 24 jam terakhir Brasil mencatat 909 orang meninggal dunia akibat virus corona.
Ahli Darurat WHO Mike Ryan mengatakan sistem kesehatan Brasil saat ini berupaya bertahan memerangi virus corona meski beberapa unit perawatan intensif sudah tahap kritis.
Sementara itu, Presiden Brasil Jair Bolsonaro masih berkeras Covid-19 sama seperti flu pada umumnya dan tak setuju dengan lockdown yang dinilai bisa mematikan perekonomian negara. *
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Senin 19 Agustus 2024
Pilkada Serentak, Momentum Mahasiswa Laksanakan Tugas Sebagai Agen Perubahan
Berita Terkini
Minggu 10 Agustus 2025, 20:45 WIB
Doa untuk Almarhumah Hj Basyariah Dipanjatkan Sebelum Laga Final Piala Ketua PSSI Rohil
Sabtu 09 Agustus 2025, 18:04 WIB
Kasus Hondro Memanas, Massa Geruduk Polda Riau, Polisi Buka Suara
Sabtu 09 Agustus 2025, 11:53 WIB
Apel Peringatan Hari Jadi Provinsi Riau ke-68, Gubernur Abdul Wahid: Mari Jaga Marwah Melayu dan Majukan Daerah
Sabtu 09 Agustus 2025, 09:10 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Secara Resmi Buka Pekan Budaya Melayu Serumpun
Jumat 08 Agustus 2025, 19:21 WIB
PJS Berduka, Waka DPD PJS Babel Diduga Dibunuh, Jasad Dibuang ke Sumur Kebun
Jumat 08 Agustus 2025, 10:06 WIB
Pasca Munas II, PJS Perkuat Konsolidasi Umumkan Kepengurusan Baru
Jumat 08 Agustus 2025, 10:02 WIB
Pemprov Riau Teken MoU Program Satu Data Dengan BPS RI
Jumat 08 Agustus 2025, 09:57 WIB
Malam Bujang Dara 2025, Ini Pesan Guri Abdul Wahid Kepada Anak Muda Riau
Jumat 08 Agustus 2025, 09:51 WIB
Sekolah Rakyat Menengah Atas Riau Siap Diresmikan 15 Agustus
Kamis 07 Agustus 2025, 17:16 WIB
Wakil Bupati Jhoni Charles Imbau Datuk/Datin dan Lurah Jaga Kebersihan serta Tingkatkan Pelayanan Kantor