Putin: Rusia Lebih Sukses Tangani Virus Corona daripada AS
Senin 15 Juni 2020, 09:11 WIB

Moskow, berazamcom - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengklaim bahwa negaranya lebih sukses dalam menangani virus Corona (COVID-19) daripada Amerika Serikat (AS). Putin pun mengkritik kurangnya kepemimpinan yang kuat di AS saat menghadapi situasi pandemi Corona yang merajalela.
Seperti dilansir AFP, Senin (15/6/2020), klaim itu disampaikan Putin dalam wawancara dengan televisi nasional Rusia pada Minggu (14/6) waktu setempat. Dalam pernyataannya, Putin membandingkan situasi pandemi di Rusia dan AS.
"Kita keluar dari situasi virus Corona secara stabil dengan kehilangan (nyawa) yang minimal, Tuhan mengizinkan, di Amerika, itu tidak terjadi seperti itu," ucap Putin dalam wawancara tersebut.
Pada Minggu (14/6) waktu setempat, otoritas Rusia melaporkan 8.835 kasus baru, sehingga total kasus virus Corona di negara ini mencapai 528.964 kasus sejauh ini. Angka ini tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah AS dengan lebih dari 2 juta kasus dan Brasil dengan lebih dari 867 ribu kasus.
Beberapa wilayah di Rusia mulai mencabut pembatasan lockdown (penguncian) secara bertahap. Ibu kota Moskow telah membuka kembali pertokoan non-esensial dan salon-salon setempat.
Dalam wawancara itu, Putin juga menyebut bahwa pandemi Corona telah mengekspos 'krisis internal yang mendalam' di AS. Dia secara khusus mengkritik kurangnya kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi situasi pandemi Corona.
"Presiden (AS) mengatakan kita perlu melakukan ini dan itu, tapi gubernur di beberapa wilayah memberitahunya harus bertindak apa," ujarnya. "Saya pikir persoalannya adalah kepentingan kelompok, kepentingan partai ditempatkan lebih tinggi dari kepentingan seluruh masyarakat dan kepentingan rakyat," ujar Putin mengkritik AS.
Di Rusia, sebut Putin, pemerintah pusat dan regional bekerja 'sebagai satu tim' dan tidak melenceng dari kebijakan resmi. "Saya meragukan ada orang di pemerintahan (pusat) atau di daerah yang akan mengatakan 'kita tidak akan melakukan apa yang dikatakan pemerintah, apa yang dikatakan presiden, kita pikir ini salah'," tegas Putin soal strategi Rusia dalam menghadapi pandemi Corona.
Sejauh ini, Rusia melaporkan 6.948 kematian akibat Corona. Angka itu jauh lebih sedikit dari total kematian di AS yang sejauh ini dilaporkan mencapai 115.436 orang. Namun, para pengkritik meragukan total kematian di Rusia yang dianggap terlalu rendah jika dibandingkan banyaknya kasus.
Rusia kini mulai memberikan informasi lebih lengkap soal kematian-kematian akibat Corona, termasuk kasus-kasus di mana virus Corona tampak menjadi penyebab kematian namun tidak terdeteksi oleh tes, juga kasus di mana virus Corona terkonfirmasi namun tidak dianggap sebagai penyebab utama kematian.
Seperti dilansir AFP, Senin (15/6/2020), klaim itu disampaikan Putin dalam wawancara dengan televisi nasional Rusia pada Minggu (14/6) waktu setempat. Dalam pernyataannya, Putin membandingkan situasi pandemi di Rusia dan AS.
"Kita keluar dari situasi virus Corona secara stabil dengan kehilangan (nyawa) yang minimal, Tuhan mengizinkan, di Amerika, itu tidak terjadi seperti itu," ucap Putin dalam wawancara tersebut.
Pada Minggu (14/6) waktu setempat, otoritas Rusia melaporkan 8.835 kasus baru, sehingga total kasus virus Corona di negara ini mencapai 528.964 kasus sejauh ini. Angka ini tercatat sebagai total kasus Corona terbanyak ketiga di dunia, setelah AS dengan lebih dari 2 juta kasus dan Brasil dengan lebih dari 867 ribu kasus.
Beberapa wilayah di Rusia mulai mencabut pembatasan lockdown (penguncian) secara bertahap. Ibu kota Moskow telah membuka kembali pertokoan non-esensial dan salon-salon setempat.
Dalam wawancara itu, Putin juga menyebut bahwa pandemi Corona telah mengekspos 'krisis internal yang mendalam' di AS. Dia secara khusus mengkritik kurangnya kepemimpinan yang kuat dalam menghadapi situasi pandemi Corona.
"Presiden (AS) mengatakan kita perlu melakukan ini dan itu, tapi gubernur di beberapa wilayah memberitahunya harus bertindak apa," ujarnya. "Saya pikir persoalannya adalah kepentingan kelompok, kepentingan partai ditempatkan lebih tinggi dari kepentingan seluruh masyarakat dan kepentingan rakyat," ujar Putin mengkritik AS.
Di Rusia, sebut Putin, pemerintah pusat dan regional bekerja 'sebagai satu tim' dan tidak melenceng dari kebijakan resmi. "Saya meragukan ada orang di pemerintahan (pusat) atau di daerah yang akan mengatakan 'kita tidak akan melakukan apa yang dikatakan pemerintah, apa yang dikatakan presiden, kita pikir ini salah'," tegas Putin soal strategi Rusia dalam menghadapi pandemi Corona.
Sejauh ini, Rusia melaporkan 6.948 kematian akibat Corona. Angka itu jauh lebih sedikit dari total kematian di AS yang sejauh ini dilaporkan mencapai 115.436 orang. Namun, para pengkritik meragukan total kematian di Rusia yang dianggap terlalu rendah jika dibandingkan banyaknya kasus.
Rusia kini mulai memberikan informasi lebih lengkap soal kematian-kematian akibat Corona, termasuk kasus-kasus di mana virus Corona tampak menjadi penyebab kematian namun tidak terdeteksi oleh tes, juga kasus di mana virus Corona terkonfirmasi namun tidak dianggap sebagai penyebab utama kematian.
Dengan metode baru ini, pada Sabtu (13/6) waktu setempat, otoritas Rusia merilis angka resmi total kematian sepanjang April yakni 2.712 orang. Angka itu dua kali lipat lebih banyak dari data yang dilaporkan sebelumnya, yang mencapai 1.152 orang. Data baru ini menunjukkan bahwa angka kematian akibat virus Corona di Rusia mencapai 2,6 persen. Namun para pejabat Rusia menyebut angka kematian untuk Mei dan awal Juni diperkirakan jauh lebih tinggi.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Senin 19 Agustus 2024
Pilkada Serentak, Momentum Mahasiswa Laksanakan Tugas Sebagai Agen Perubahan
Berita Terkini
Selasa 12 Agustus 2025, 17:35 WIB
Ketua Kwarda Riau Terpilih Bersama Dispora Tinjau Buper Pusdiklatda
Selasa 12 Agustus 2025, 17:16 WIB
Semarak HUT ke-80 RI, PJS Sibolga dan Polres Tapteng Bagikan Bendera Merah Putih
Selasa 12 Agustus 2025, 11:54 WIB
Masjid Paripurna Agung Arrahman Raih Penghargaan “Masjid Bersejarah Inovatif” di Jakarta
Selasa 12 Agustus 2025, 09:48 WIB
BMKG: Sebagian Wilayah Riau Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
Selasa 12 Agustus 2025, 09:36 WIB
Digelar Selama 4 Hari, Pekan Budaya Melayu Serumpun Sedot Lebih dari 60 Ribu Pengunjung
Selasa 12 Agustus 2025, 08:52 WIB
Lantik 36 Pejabat Eselon III dan IV, Ini Pesan Tegas Walikota Agung Nugroho
Senin 11 Agustus 2025, 14:29 WIB
Gubri Abdul Wahid Kukuhkan Evenri Sihombing Sebagai Kepala BPKP Perwakilan Riau
Senin 11 Agustus 2025, 11:01 WIB
BMKG: Hujan Masih Berpotensi Mengguyur Sebagian Wilayah Riau Hari Ini
Senin 11 Agustus 2025, 10:49 WIB
Ini 15 Rekomendasi Hasil Musyawarah V Lembaga Adat Rumpun Melayu se-Sumatera
Senin 11 Agustus 2025, 10:10 WIB
Melayu Tetap Bersinar, Pekan Budaya Serumpun Riau 2025 Resmi Ditutup