Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara   ●   
  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
  • UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia   ●   
  • Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya   ●   
Penyebaran Corona Masih Tinggi, Rupiah Keok ke Rp14.220
Jumat 26 Juni 2020, 17:26 WIB
ilustrasi

Jakarta, berazamcom -- Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.220 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (26/6) sore. Posisi tersebut melemah 0,32 persen dibandingkan perdagangan Kamis (25/6) sore di level Rp14.175 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.239 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.231 per dolar AS.

Pergerakan rupiah berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia. Terpantau yen Jepang menguat 0,27 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,24 persen, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, peso Filipina menguat 0,33 persen, dan rupee India menguat 0,03 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga tercatat cukup berotot di hadapan dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,10 persen, dolar Australia menguat 0,01 persen dan franc Swiss menguat 0,14 persen. Hanya dolar Kanada yang terpantau masih mengalami pelemahan 0,09 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah sore ini dipicu oleh kekhawatiran pasar atas masih tingginya angka persebaran virus corona. Di sisi lain Indonesia juga perekonomian Indonesia yang belum stabil akibat dampak pandemi membuat rupiah rentan dengan sentimen-sentimen eksternal.

"Rupanya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan penyebaran virus covid mendorong pelaku pasar mencari dollar AS sebagai aset aman," ucap Ariston kepada wartawan.

Sinyal penguatan dolar juga terlihat dari tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun yang hari ini melemah ke kisaran 0,67 persen atau turun 2,6 persen. "Ini menunjukkan demand terhadap obligasi AS meningkat," tuturnya.*

[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top