Sabtu, 18 Mei 2024

Breaking News

  • Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP   ●   
  • Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024   ●   
  • UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia   ●   
  • Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya   ●   
  • Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka   ●   
Sri Mulyani Soroti Bunga Utang untuk Penanganan Corona
Kamis 02 Juli 2020, 07:45 WIB
Ilustrasi

Pekanbaru, berazamcom - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti sejumlah lembaga pembiayaan atau kreditor multilateral yang memberikan utang dengan bunga tinggi kepada negara-negara berkembang di tengah pandemi covid-19.

Padahal, di tengah pandemi covid-19 pembiayaan melalui pinjaman luar negeri merupakan salah satu jalan yang bisa diambil untuk mengatasi kekurangan anggaran penanganan kesehatan maupun pemulihan ekonomi.

Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi virtual bertajuk Rebrithing The Global Economy to Deliver Sustainable Development yang diselenggarakan United Nation, Rabu (1/7).

"Walaupun situasi keuangan global ditandai dengan tingkat interest rate yang sangat rendah, kadang-kadang bahkan nol, tetapi bagi banyak negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, ketika mereka mengakses pembiayaan global ini mereka harus membayar sedemikian harga yang sangat tinggi," ujar Ani, panggilan akrabnya.

"Banyak negara berkembang harus menderita karena akses terbatas, serta harga yang sangat tinggi dan mereka tidak menghadapi pertumbuhan yang berada di bawah tingkat bunga yang harus mereka bayar," imbuhnya.

Menurut dia, keadaan ini menunjukkan masih ada diskriminasi terhadap negara-negara berkembang untuk bisa mengakses pembiayaan yang murah dari lembaga multilateral.

"Ini adalah diskriminasi, dan tidak menciptakan kesempatan yang sama bagi banyak negara untuk dapat mengejar ketinggalan, atau untuk mengatasi masalah terkait pandemik ini dengan cara modern yang disebut 'kualitas yang lebih baik"," sebut Ani.

Meski demikian, kata Ani, bukan berarti kreditor multilateral memberikan bunga tinggi kepada negara-negara berkembang. Ia mengatakan banyak pula lembaga yang mendukung negara-negara berkembang dengan utang murah untuk biaya social safety net covid-19.

Hanya saja karena jumlahnya terbatas, akhirnya banyak negara harus beralih ke alternatif pembiayaan lain mulai dari pasar modal, obligasi dan sebagainya.

"Dalam hal ini saya benar-benar ingin menyatakan penghargaan saya kepada beberapa lembaga multilateral yang merespons dengan menyediakan tidak hanya pembiayaan dan pencairan yang sangat cepat tetapi juga berfokus untuk mendukung negara-negara untuk dapat mengatasi masalah ini," pungkasnya.


[]Sumber: cnnindonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top