Sering Turun ke Masyarakat, Bupati Catur: Bukan untuk Pencitraan, Ini Bentuk Tanggungjawab Saya
Rabu 15 Juli 2020, 07:57 WIB
Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto
Salo, berazamcom - Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto bercerita panjang dan menjelaskan soal aktivitasnya yang sering turun ke desa-desa dan menemui masyarakat sekaligus menyerahkan bantuan untuk masyarakat.
Saat melakukan silaturahmi di rumah kediaman Datuk Pandak di Desa Ganting, Kecamatan Salo, Selasa (14/7/2020) Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto yang bergelar Datuk Rajo Batuah itu menegaskan bahwa ia turun ke desa-desa bukan sekedar hanya membagi-bagi beras, membagi bantuan langsung tunai (BLT) dan ini dilakukan bukan untuk pencitraan.
"Saya turun itu bukan pencitraan. Saya masih bupati aktif kok. Malah ini tanggung jawab saya sebagai bupati bisa menyentuh tingkat grass root, masyarakat wong cilik," tegas Catur.
Dengan turun langsung ke masyarakat ia langsung tahu kondisi yang dialami masyarakat. "Macam tadi, ada mak-mak yang punya anak enam orang masih kecil-kecil, perempuan. Bapaknya lima tahun lalu meninggal dunia," terang Catur.
Selain itu, banyak hal yang dijumpai ketika turun dan masyarakat butuh perhatian dan kasih sayang. "Tak mungkin mereka semuanya ada kesempatan menemui saya di kantor. Banyak anak yatim yang hilang kasih sayang dari seorang ayah. Ayahnya kaya diwariskan bisa. Tapi yang perlu itu kasih sayang. Maka kenapa anak yatim dimuliakan, dikasihi," ulas Catur.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dua periode ini juga mengaku bahwa menjadi bupati bukan berarti untuk gagah-gagahan dan duduk di kantor dan mobil mewah. Ia merasa bersyukur bisa turun ke desa. "Ini kewajiban dan amanah yang harus saya jalankan sebagai kepala daerahkah, bupatikah atau seorang pemimpin," imbuhnya.
Untuk melakukan kegiatan turun ke masyarakat butuh waktu dan harus mau capek. "Mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masyarakat Kampar dan mudah-mudahan masyarakat bisa berkomunikasi dengan seorang bupati atau pemimpinnya," ulasnya.
Apa yang dilakukannya ini diharapkan mendekatkan hubungan antara bupati dengan rakyat.
"Semoga rakyat bisa dokek dengan bupatinya. Tak ada jurang pemisah Mak-mak, bapak-bapak bisa bercengkerama dengan saya," kata Catur yang sebagian bicara dalam bahasa Ocu.
Lebih lanjut Catur mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan sampai ke desa peduli dengan rakyatnya. "Jangan biarkan rakyat Kampar tidur dalam kelaparan. Ini tugas bersama camat kades, kadus, tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, kalau mau berlomba, berlombalah untuk kebaikan," kata Catur.
"Dunia ini semu, hanya tititipan. Yang pasti itu adalah kita pasti akan mati," tutur Catur.
"Apa yang mau dibanggakan. Cuma saya manusia yang serba terbatas. Maka kita butuh kebersamaan, gotong royong dan saling bantu membantu," pungkasnya*
Saat melakukan silaturahmi di rumah kediaman Datuk Pandak di Desa Ganting, Kecamatan Salo, Selasa (14/7/2020) Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto yang bergelar Datuk Rajo Batuah itu menegaskan bahwa ia turun ke desa-desa bukan sekedar hanya membagi-bagi beras, membagi bantuan langsung tunai (BLT) dan ini dilakukan bukan untuk pencitraan.
"Saya turun itu bukan pencitraan. Saya masih bupati aktif kok. Malah ini tanggung jawab saya sebagai bupati bisa menyentuh tingkat grass root, masyarakat wong cilik," tegas Catur.
Dengan turun langsung ke masyarakat ia langsung tahu kondisi yang dialami masyarakat. "Macam tadi, ada mak-mak yang punya anak enam orang masih kecil-kecil, perempuan. Bapaknya lima tahun lalu meninggal dunia," terang Catur.
Selain itu, banyak hal yang dijumpai ketika turun dan masyarakat butuh perhatian dan kasih sayang. "Tak mungkin mereka semuanya ada kesempatan menemui saya di kantor. Banyak anak yatim yang hilang kasih sayang dari seorang ayah. Ayahnya kaya diwariskan bisa. Tapi yang perlu itu kasih sayang. Maka kenapa anak yatim dimuliakan, dikasihi," ulas Catur.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dua periode ini juga mengaku bahwa menjadi bupati bukan berarti untuk gagah-gagahan dan duduk di kantor dan mobil mewah. Ia merasa bersyukur bisa turun ke desa. "Ini kewajiban dan amanah yang harus saya jalankan sebagai kepala daerahkah, bupatikah atau seorang pemimpin," imbuhnya.
Untuk melakukan kegiatan turun ke masyarakat butuh waktu dan harus mau capek. "Mudah-mudahan bisa jadi obat bagi masyarakat Kampar dan mudah-mudahan masyarakat bisa berkomunikasi dengan seorang bupati atau pemimpinnya," ulasnya.
Apa yang dilakukannya ini diharapkan mendekatkan hubungan antara bupati dengan rakyat.
"Semoga rakyat bisa dokek dengan bupatinya. Tak ada jurang pemisah Mak-mak, bapak-bapak bisa bercengkerama dengan saya," kata Catur yang sebagian bicara dalam bahasa Ocu.
Lebih lanjut Catur mengingatkan seluruh jajaran pemerintahan sampai ke desa peduli dengan rakyatnya. "Jangan biarkan rakyat Kampar tidur dalam kelaparan. Ini tugas bersama camat kades, kadus, tokoh masyarakat, alim ulama, cerdik pandai, kalau mau berlomba, berlombalah untuk kebaikan," kata Catur.
Catur juga menyebutkan, apa yang bisa dilakukan untuk masyarakat bisa menjadi amal ibadah dan bekal dikemudian hari.
"Apa yang mau dibanggakan. Cuma saya manusia yang serba terbatas. Maka kita butuh kebersamaan, gotong royong dan saling bantu membantu," pungkasnya*
[]bazm-13
sumber: cakaplah.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 23:35 WIB
Silaturahmi dengan Masyarakat Lorong Pisang, Nazaruddin Nasir : Saya Maju karena Ingin Melihat Kampung Kita Maju
Minggu 19 Mei 2024, 16:51 WIB
PKKEI: Majelis Hakim Diharap Memahami dengan Benar Kasus LNG Terdakwa Karen Agustiawan Secara Utuh
Minggu 19 Mei 2024, 14:38 WIB
Ini Daftar Sahabat Pengadilan di Sidang Korupsi Mantan Dirut Karen Agustiawan
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya