Emak-emak ‘Kampung Lele’ Antusias Ikuti Pelatihan Medsos untuk Promosi
Senin 01 Juli 2019, 07:47 WIB
Emak emak desa Hangtuah Kampar tampak antusias mengikuti pelatihan penggunaan Medsos untuk promosi olahan ikan
KAMPAR, BERAZAM- Sekitar 40 orang emak-emak kaum Hawa di ‘kampung lele’ Desa Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, Riau, terlihat antusias mengikuti pelatihan Optimalisasi Pemanfaatan Medsos untuk Promosi Olahan Ikan.
Pelatihan itu berlangsung dua pekan, ditaja Tim Kukerta Terintegrasi Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (Unri), pada 14-30 Juni pekan lalu.
Para peserta pelatihan adalah para pengolah ikan dan pembuat kerajinan di Desa Hangtuah. Desa itu dikenal sebagai ‘kampung lele’ karena menghasilkan banyak ikan air tawar (khususnya lele), serta produk olahan ikan seperti kerupuk, bakso dan sebagainya.
Namun kesulitan mempromosikan produk-produk tersebut ke pasaran, sehingga Unri membekali mereka dengan ilmu pemasaran menggunakan media sosial (Medsos).
Instruktur mereka adalah empat dosen, yang didukung oleh 10 mahasiswa, melalui program kuliah kerja nyata (Kukerta) Terintegrasi dengan Pengabdian kepada Masyarakat.
Menurut salah satu dosen instruktur, Ir Eni Yulinda MP, Minggu (30/6), materi yang diberikan dalam pelatihan itu adalah teknik membuat foto dan video sederhana produk olahan ikan untuk iklan/ promosi di Medsos.
Selanjutnya teknik mendesain blog promosi di internet, membuat akun Instagram dan Facebook, sekaligus mengisinya dengan materi produk yang akan dipromosikan.
Antusiasme peserta sudah terlihat sejak pelatihan ini dibuka Kepala Desa Ajin Purwanto, Senin dua pekan lalu. Ketika itu sekitar 60 orang hadir, mulai dari perangkat desa, para kepala dusun, dan peserta sendiri yang berjumlah 40 orang.
Hasil pantauan media ini, para peserta datang dari berbagai dusun, bahkan ada yang menggendong anaknya. “Saya sangat tertarik dengan pelatihan ini, makanya semua sesi latihan yang jumlahnya 14 kali, saya ikuti. Karena nggak ada yang menjaga di rumah, terpaksa anak ini saya bawa,” kata seorang peserta.
Semangat berapi-api peserta juga terlihat ketika kelompok mereka tampil ke depan menyampaikan yel-yel kelompok masing-masing. “Perkenalkan, kami dari kelompok kepala lele. Mburrrr,” kata mereka serentak sambil menggoyang-goyangkan kepala sambil mengeluarkan udara dari mulut, Mburr…. layaknya membuang air dari mulut saat kita berenang.
Lain lagi pengalaman Ny Kartini, peserta lainnya. Karena sudah tidak muda lagi, saat praktek, dia agak kesulitan memainkan fitur-fitur di ponselnya. Khususnya ketika mengoperasikan aplikasi-aplikasi yang terhubung dengan internet.
Di rumah, dia terpaksa memanggil cucu, untuk membantu mengajarinya cara mengnggah gambar ke Medsos. “Eh, sini, sini, bantu Mbok dulu,” katanya mengulangi kalimat ketika dia minta bantuan cucunya tadi.
Menurut dua instruktur mahasiswa, Fujha Sri Aknelia dan Paramitha Sihombing, bahkan ada diantara emak-emak peserta palatihan itu, yang datang sendiri ke Posko tempat mereka menginap di desa itu, untuk minta tambahan jam belajar. “Pada pertemuan kemarin saya nggak datang, jadi ketinggalan pelajaran. Tolong ajarkan lagi,” kata emak-emak itu sebagaimana ditirukan Fujha.
Menurut peserta lainnya, Eny Puji Rahayu, ini termasuk pelatihan yang paling ramai pesertanya yang pernah diadakan di desa ini. Bahkan meskipun berlangsung dua pekan, peserta tak pernah berkurang.
“Dulu pernah ada pelatihan di sini, dimana instrukturnya datang dari Jakarta, dan materinya bagus, pesertanya hanya 10 orang. Susah mengumpulkan orang,” kenang Eny.
Hal itu dibenarkan Khairul Bakri, salah satu instruktur mahasiswa. “Ya, kami menggunakan trik tersendiri. Para peserta kami bagi tiga kelompok, dan kreativitas membuat konten promosi di Medsos kami perlombakan sepanjang hari pelatihan. Kami siapkan doorprize dan hadiah sederhana. Sehingga mereka bersemangat dan antusias setiap saat,” katanya.*
bazm2
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 15 Mei 2024
Edy Natar Nasution Kembali Berkomitmen Politik, Kembalikan Formulir Pendaftaran ke PAN Riau
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Berita Terkini
Minggu 19 Mei 2024, 11:42 WIB
3 Tahun Kepemimpinan Rektor: Sportivitas Persaudaraan Menuju UIN Suska Terbilang dan Gemilang
Sabtu 18 Mei 2024, 19:28 WIB
Ketua DPC PJS Kota Palembang Soroti Pembangunan Terminal Batubara Kramasan
Sabtu 18 Mei 2024, 18:10 WIB
Pernyataan Wan Abu Bakar Berpotensi Primordialisme, Tokoh Riau Edy Natar Nasution Angkat Bicara
Jumat 17 Mei 2024, 22:20 WIB
Dinkes Siak dan Apkesmi Gelar Webinar, Perkenalkan Program ILP
Jumat 17 Mei 2024, 10:57 WIB
Mahasiswa Hukum UIR Raih Best Speaker di Kontes Duta Wisata Riau 2024
Jumat 17 Mei 2024, 10:53 WIB
UIR Terima Bantuan Dana Pendidikan Sebesar Rp 70 Juta dari Bank Syariah Indonesia
Jumat 17 Mei 2024, 10:48 WIB
Viral! Beredar video Harimau Mati Tertabrak Mobil di Tol Permai, Ternyata Begini Faktanya
Jumat 17 Mei 2024, 10:41 WIB
Kisah Kontroversial Pemanggilan Pejabat Eselon 2 di Pemprov Riau: dari Spekulasi hingga Tersangka
Kamis 16 Mei 2024, 13:18 WIB
Tuhan Sedang Menyapa Kita
Kamis 16 Mei 2024, 07:57 WIB
Konsistensi Syamsuar Dipertanyakan: Dulu Tidak Maju, Sekarang Maju, Harris pun Merasa Tertipu?