Korsel Tambah Panjang Daftar Negara yang Masuk Resesi
Kamis 23 Juli 2020, 13:42 WIB

Jakarta, berazamcom -- Korea Selatan resmi masuk ke jurang resesi setelah ekonominya minus dua kuartal berturut-turut. Ekonomi Negeri Ginseng itu minus 1,3 persen pada kuartal I 2020 dan kembali minus 3,3 persen pada kuartal II 2020.
Resesi ini terjadi di Korea Selatan untuk yang pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah anjloknya ekspor di negara tersebut akibat pandemi virus corona.
Realita yang terjadi di Korea Selatan menambah daftar panjang negara yang terjerembab ke jurang resesi. Sebelum Korea Selatan, ada Singapura yang baru saja mengalami resesi.
Diketahui, dalam ilmu ekonomi dijelaskan bahwa suatu negara disebut resesi apabila ekonomi minus dalam dua kuartal berturut-turut.
Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 0,7 persen. Lalu, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa anjlok 41,2 persen pada kuartal II 2020.
Jauh sebelum Korea Selatan dan Singapura, terdapat beberapa negara lain yang sudah masuk ke jurang resesi di tengah pandemi virus corona. Dihimpun dari berbagai sumber, beberapa negara yang sudah mengalami resesi adalah Prancis, Jerman, Jepang, dan Hong Kong.
Ekonomi Prancis pada kuartal IV 2019 tercatat minus 0,1 persen, lalu ekonomi negara tersebut semakin terkontraksi pada kuartal I 2020 menjadi minus 6 persen. Alhasil, Prancis mengalami resesi pada kuartal I 2020.
Lalu, ekonomi Jerman pada kuartal IV 2019 sebesar minus 0,1 persen dan kuartal I 2020 minus 2,2 persen. Sementara, ekonomi di Jerman pada kuartal IV 2019 sudah minus 1,9 persen tetapi kondisinya membaik pada kuartal I 2020 yang hanya minus 0,6 persen.
Kontraksi ekonomi juga terjadi di Hong Kong. Negara tersebut tercatat minus 3 persen pada kuartal IV 2019, lalu situasinya semakin parah pada kuartal I 2020 yang minus 8,9 persen.
Sementara itu, pemerintah Indonesia pesimistis situasi di dalam negeri akan baik-baik saja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 4,3 persen sampai 5 persen.
Jika proyeksi itu terealisasi dan berlanjut hingga kuartal III 2020, maka Indonesia juga akan menyusul Singapura, Korea Selatan, hingga Hong Kong ke jurang resesi.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tanah Air berada di kisaran minus 4 persen sampai minus 4,8 persen pada kuartal II 2020 karena virus corona. Hal ini seiring dengan peningkatan kasus virus corona yang masih tinggi di Indonesia.
Resesi ini terjadi di Korea Selatan untuk yang pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah anjloknya ekspor di negara tersebut akibat pandemi virus corona.
Realita yang terjadi di Korea Selatan menambah daftar panjang negara yang terjerembab ke jurang resesi. Sebelum Korea Selatan, ada Singapura yang baru saja mengalami resesi.
Diketahui, dalam ilmu ekonomi dijelaskan bahwa suatu negara disebut resesi apabila ekonomi minus dalam dua kuartal berturut-turut.
Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 0,7 persen. Lalu, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa anjlok 41,2 persen pada kuartal II 2020.
Jauh sebelum Korea Selatan dan Singapura, terdapat beberapa negara lain yang sudah masuk ke jurang resesi di tengah pandemi virus corona. Dihimpun dari berbagai sumber, beberapa negara yang sudah mengalami resesi adalah Prancis, Jerman, Jepang, dan Hong Kong.
Ekonomi Prancis pada kuartal IV 2019 tercatat minus 0,1 persen, lalu ekonomi negara tersebut semakin terkontraksi pada kuartal I 2020 menjadi minus 6 persen. Alhasil, Prancis mengalami resesi pada kuartal I 2020.
Lalu, ekonomi Jerman pada kuartal IV 2019 sebesar minus 0,1 persen dan kuartal I 2020 minus 2,2 persen. Sementara, ekonomi di Jerman pada kuartal IV 2019 sudah minus 1,9 persen tetapi kondisinya membaik pada kuartal I 2020 yang hanya minus 0,6 persen.
Kontraksi ekonomi juga terjadi di Hong Kong. Negara tersebut tercatat minus 3 persen pada kuartal IV 2019, lalu situasinya semakin parah pada kuartal I 2020 yang minus 8,9 persen.
Sementara itu, pemerintah Indonesia pesimistis situasi di dalam negeri akan baik-baik saja. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 4,3 persen sampai 5 persen.
Jika proyeksi itu terealisasi dan berlanjut hingga kuartal III 2020, maka Indonesia juga akan menyusul Singapura, Korea Selatan, hingga Hong Kong ke jurang resesi.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tanah Air berada di kisaran minus 4 persen sampai minus 4,8 persen pada kuartal II 2020 karena virus corona. Hal ini seiring dengan peningkatan kasus virus corona yang masih tinggi di Indonesia.
"Kalau melihat perkembangan covid-19 di Indonesia, belum terlihat puncak, masih meningkat dan per hari di atas 1.000 kasus terus untuk kasus baru," pungkas Destry.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 13 Agustus 2025
Dosen Faperta UIR, Limetry Liana, Raih Gelar Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Berita Terkini
Kamis 14 Agustus 2025, 12:56 WIB
Pemprov Riau Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah, Berharap Mampu Atasi Kemiskinan
Kamis 14 Agustus 2025, 12:19 WIB
Mobil Bermasalah? Spesialis Kabel Mobil Pekanbaru Punya Solusi Lengkap
Kamis 14 Agustus 2025, 11:19 WIB
Pemko Pekabaru akan Luncurkan Sejumlah Mobil Pelayanan Masyarakat di HUT RI Ke-80
Kamis 14 Agustus 2025, 11:16 WIB
Tahapan Penjaringan Rampung, Pemko Pastikan Seluruh Anak Putus Sekolah di Pekanbaru akan Kembali Bersekolah
Kamis 14 Agustus 2025, 11:11 WIB
BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah Riau Hari Ini
Kamis 14 Agustus 2025, 11:07 WIB
Gandeng Investor, Pemko Pekanbaru akan Sulap Tepian Sungai Siak Jadi Objek Wisata dan Kuliner
Kamis 14 Agustus 2025, 10:57 WIB
63 Kg Ganja Kering Disembunyikan di Atap Gedung PKM UIN Suska Riau
Kamis 14 Agustus 2025, 10:48 WIB
Wabup Rokan Hilir Apresiasi Kunjungan Inspektorat Kemensos RI Bahas Program Sekolah Rakyat
Rabu 13 Agustus 2025, 22:40 WIB
Wabup Rohil Jhony Charles Tutup Final KONI Cup 2025, TBS Raih Juara Pertama
Rabu 13 Agustus 2025, 17:01 WIB
Sepak Terjang Rektor UIR, Pemimpin Muda Visioner Lanjutkan Visi UIR Unggul Berkelas Dunia