Mutasi Corona yang 10 Kali Lebih Menular Ada di Malaysia
Selasa 18 Agustus 2020, 08:54 WIB

Jakarta, berazamcom -- Mutasi virus corona SARS-CoV-2 yang 10 kali lebih mudah menyebarkan Covid-19 ke manusia ditemukan di Malaysia. Mutasi virus yang lebih menular ini bernama D614G.
Mutasi virus corona SARS-CoV-2 turunan D614G pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan pada bulan Juli di Amerika Serikat dan Eropa. Virus yang lebih mudah menular ini kemungkinan menyebabkan vaksin yang tengah diuji saat ini tidak efektif menangkal virus varian ini.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, Minggu (16/8). Sehingga, Noor mengingatkan agar warga lebih waspada.
"Ditemukan virus yang 10 kali lebi mudah menular ke manusia dan mudah menyebar jika disebarkan oleh 'super spreader'," tuuturnya dalam pernyataan di laman Facebook.
Super spreader adalah orang yang terinfeksi virus corona namun tak memiliki gejala (carrier). Tapi, meski demikian ia bisa menularkan penyakit Covid-19 itu ke banyak orang lain.
Umumnya, carrier menularkan pada 2 hingga 3 orang lain. Tapi super spreader (penyebar super) bisa menularkan pada 11 hingga puluhan orang lain.
Virus ini dibawa oleh seorang pria yang baru dari India. Ia melanggar ketentuan karantina dan menginfeksi lebih dari 45 orang.
Ketika 45 kasus positif corona itu dirawat, ternyata dari uji sampel, 3 orang memiliki virus corona yang sudah bermutasi jadi lebih menular dengan varian D614G.
Sebelumnya, temuan WHO menyebut mutasi virus corona SARS-CoV-2 tidak akan membuat penyakit Covid-19 lebih parah dan menghambat pengembangan vaksin, seperti dilansir dari Times of India.
Namun, Dr Noor Hisham berpesan kepada masyarakat untuk terus menerapkan tindakan preventif dan pengendalian kesehatan masyarakat dengan mengambil tindakan termasuk menjaga jarak fisik, praktik kebersihan diri dan memakai masker wajah.
Mutasi ini ditemukan oleh Institut Riset Medis Malaysia. Lembaga itu menguji hasil isolasi dan tes kultur terhadap virus yang didapat pada tiga kasus dari cluster Sivagangga negara dan satu kasus dari cluster Ulu Tiram.
"Sejauh ini, kedua kluster ini ditemukan terkendali sebagai akibat dari tindakan kontrol kesehatan masyarakat yang cepat," kata Dr Noor Hisham. "Tes awal ini dan beberapa tes lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain, termasuk kasus indeks untuk dua cluster," seperti dikutip Channel News Asia.
Malaysia dilaporkan memiliki 25 kasus Covid-19 baru, Minggu (16/8). Sembilan kasus merupakan transmisi lokal dan 16 lainnya impor. Total terdapat 9.200 kasus di Malaysia dengan 216 masih aktif.
Selain Malaysia, virus ini juga ditemukan di Filipina. Di negara itu, strain virus jenis ini ditemukan pada salah satu sampel tes Covid-19 di Manila, seperti dilaporkan Bloomberg.
Mutasi virus corona SARS-CoV-2 turunan D614G pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan pada bulan Juli di Amerika Serikat dan Eropa. Virus yang lebih mudah menular ini kemungkinan menyebabkan vaksin yang tengah diuji saat ini tidak efektif menangkal virus varian ini.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, Minggu (16/8). Sehingga, Noor mengingatkan agar warga lebih waspada.
"Ditemukan virus yang 10 kali lebi mudah menular ke manusia dan mudah menyebar jika disebarkan oleh 'super spreader'," tuuturnya dalam pernyataan di laman Facebook.
Super spreader adalah orang yang terinfeksi virus corona namun tak memiliki gejala (carrier). Tapi, meski demikian ia bisa menularkan penyakit Covid-19 itu ke banyak orang lain.
Umumnya, carrier menularkan pada 2 hingga 3 orang lain. Tapi super spreader (penyebar super) bisa menularkan pada 11 hingga puluhan orang lain.
Virus ini dibawa oleh seorang pria yang baru dari India. Ia melanggar ketentuan karantina dan menginfeksi lebih dari 45 orang.
Ketika 45 kasus positif corona itu dirawat, ternyata dari uji sampel, 3 orang memiliki virus corona yang sudah bermutasi jadi lebih menular dengan varian D614G.
Sebelumnya, temuan WHO menyebut mutasi virus corona SARS-CoV-2 tidak akan membuat penyakit Covid-19 lebih parah dan menghambat pengembangan vaksin, seperti dilansir dari Times of India.
Namun, Dr Noor Hisham berpesan kepada masyarakat untuk terus menerapkan tindakan preventif dan pengendalian kesehatan masyarakat dengan mengambil tindakan termasuk menjaga jarak fisik, praktik kebersihan diri dan memakai masker wajah.
Mutasi ini ditemukan oleh Institut Riset Medis Malaysia. Lembaga itu menguji hasil isolasi dan tes kultur terhadap virus yang didapat pada tiga kasus dari cluster Sivagangga negara dan satu kasus dari cluster Ulu Tiram.
"Sejauh ini, kedua kluster ini ditemukan terkendali sebagai akibat dari tindakan kontrol kesehatan masyarakat yang cepat," kata Dr Noor Hisham. "Tes awal ini dan beberapa tes lanjutan sedang dilakukan untuk menguji beberapa kasus lain, termasuk kasus indeks untuk dua cluster," seperti dikutip Channel News Asia.
Malaysia dilaporkan memiliki 25 kasus Covid-19 baru, Minggu (16/8). Sembilan kasus merupakan transmisi lokal dan 16 lainnya impor. Total terdapat 9.200 kasus di Malaysia dengan 216 masih aktif.
Selain Malaysia, virus ini juga ditemukan di Filipina. Di negara itu, strain virus jenis ini ditemukan pada salah satu sampel tes Covid-19 di Manila, seperti dilaporkan Bloomberg.
Kasus yang dikonfirmasi di Filipina telah melonjak 76 persen dari akhir Juli menjadi total 164.474 pada Senin (17/8). Angka positif corona di Filipina menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, melampaui Indonesia sejak sepekan lalu.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: [email protected]
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Rabu 13 Agustus 2025
Dosen Faperta UIR, Limetry Liana, Raih Gelar Doktor dari IPB dengan Riset Sawit Rakyat
Jumat 18 Juli 2025
Ponpes Al-Muslimun Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz Angkatan ke-V dan Pekan Ta'aruf Santri Baru Tahun Pelajaran 2025/2026
Rabu 21 Mei 2025
Mengukir Jalan Menuju Puncak: Admiral dan Harapan Baru Universitas Islam Riau
Kamis 13 Maret 2025
PT RAPP dan JMSI Riau Gelar Buka Puasa Bersama, Perkuat Sinergi dengan Media
Sabtu 14 September 2024
Soliditas PPP Pekanbaru Ditegaskan untuk Menangkan Edy Nasution-Dastrayani Bibra
Jumat 13 September 2024
Deklarasi Pasangan PATEN di Pekanbaru: 20.000 Kupon Diperkirakan Habis Menjelang Sabtu
Jumat 13 September 2024
Tampilkan Lima Pakar Perikanan Asing, Seminar ISFM XIII FPK Unri Berlangsung Sukses
Selasa 10 September 2024
PATEN, Balon Walikota Edy Nasution Orang Pertama Hadir di Polresta Pekanbaru
Sabtu 07 September 2024
Dr Mexsaxai Indra SH MH: Forum Warek Akademik BKS-PTN Barat Bahas Percepatan Menuju World Class University
Jumat 30 Agustus 2024
Pasangan Edy Natar-Dastriani Bibra 'Berlayar' di Pilkada Pekanbaru Meski Ada Perubahan Dukungan
Berita Terkini
Kamis 14 Agustus 2025, 12:56 WIB
Pemprov Riau Dukung Program Nasional 3 Juta Rumah, Berharap Mampu Atasi Kemiskinan
Kamis 14 Agustus 2025, 12:19 WIB
Mobil Bermasalah? Spesialis Kabel Mobil Pekanbaru Punya Solusi Lengkap
Kamis 14 Agustus 2025, 11:19 WIB
Pemko Pekabaru akan Luncurkan Sejumlah Mobil Pelayanan Masyarakat di HUT RI Ke-80
Kamis 14 Agustus 2025, 11:16 WIB
Tahapan Penjaringan Rampung, Pemko Pastikan Seluruh Anak Putus Sekolah di Pekanbaru akan Kembali Bersekolah
Kamis 14 Agustus 2025, 11:11 WIB
BMKG: Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah Riau Hari Ini
Kamis 14 Agustus 2025, 11:07 WIB
Gandeng Investor, Pemko Pekanbaru akan Sulap Tepian Sungai Siak Jadi Objek Wisata dan Kuliner
Kamis 14 Agustus 2025, 10:57 WIB
63 Kg Ganja Kering Disembunyikan di Atap Gedung PKM UIN Suska Riau
Kamis 14 Agustus 2025, 10:48 WIB
Wabup Rokan Hilir Apresiasi Kunjungan Inspektorat Kemensos RI Bahas Program Sekolah Rakyat
Rabu 13 Agustus 2025, 22:40 WIB
Wabup Rohil Jhony Charles Tutup Final KONI Cup 2025, TBS Raih Juara Pertama
Rabu 13 Agustus 2025, 17:01 WIB
Sepak Terjang Rektor UIR, Pemimpin Muda Visioner Lanjutkan Visi UIR Unggul Berkelas Dunia