Ribuan Orang Berkumpul di Washington DC Mengecam Rasisme
Sabtu 29 Agustus 2020, 09:24 WIB
Aksi warga mengecam ketidakadilan rasial di AS
Washington DC, berazamcom - Ribuan orang berkumpul di Washington DC, Amerika Serikat (AS), pada Jumat (28/8) untuk memperingati gerakan hak sipil tahun 1963 saat tokoh hak sipil Martin Luther King Jr menyampaikan pidato bersejarah 'I Have a Dream'. Peringatan kali ini diwarnai oleh seruan mengecam praktik rasisme yang masih marak di AS.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Sabtu (29/8/2020), keluarga para korban penembakan brutal di AS yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato di Lincoln Memorial. Salah satunya adalah ayah Jacob Blake, pria kulit hitam yang ditembak berkali-kali oleh polisi di Kenosha, Wisconsin.
Ditegaskan oleh ayah Blake, yang bernama Jacob Blake Sr, bahwa saat ini ada dua sistem peradilan yang diterapkan di AS.
"Ada dua sistem peradilan di Amerika Serikat. Ada sistem putih dan ada sistem hitam -- sistem hitam tidak bekerja dengan baik," cetus ayah Blake saat berbicara di depan massa yang memenuhi Lincoln Memorial di Washington DC.
"Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian!" tegasnya.
Saudara laki-laki George Floyd, pria kulit hitam yang tewas dicekik oleh lutut polisi kulit putih di Minnesota, juga ikut memberikan pidatonya. Philonise Floyd sempat tak kuasa menahan emosi saat dia menyampaikan pernyataannya di hadapan massa.
"Saya harap George ada di sini untuk melihat ini," ucap Philonise.
Selain keluarga Blake dan Floyd, hadir juga keluarga dari warga kulit hitam lainnya yang menjadi korban penembakan brutal, seperti keluarga Breonna Taylor, Rayshard Brooks, Ahmaud Arbery, Trayvon Martin dan Eric Garner. Arbery dan Martin sama-sama tewas di tangan pria kulit putih yang mengejar mereka dengan senjata api dan baru ditangkap setelah ada unjuk rasa publik.
Meskipun pandemi virus Corona (COVID-19) masih merajalela di AS, banyak warga yang merasa tergerak untuk ikut hadir dalam gerakan sipil untuk melawan kebrutalan polisi dan aksi kekerasan atau main hakim sendiri yang kebanyakan diwarnai oleh motif rasisme.
Penyelenggara aksi ini tetap memberlakukan protokol Corona, dengan mereka yang hadir harus diperiksa suhu tubuhnya dan diimbau untuk mematuhi aturan social distancing dan tetap memakai masker sepanjang acara. Meskipun pada praktiknya, menjaga jarak sulit dilakukan di tengah kerumunan banyak orang.
Pihak penyelenggara menjelaskan bahwa tujuan dari acara peringatan ini adalah menunjukkan seberapa mendesaknya reformasi kepolisian, pengecaman kekerasan rasialisme dan untuk menuntut perlindungan hak pemilih menjelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) November mendatang.
Aksi massa pada Jumat (28/8) ini tercatat sebagai pertemuan terbesar di Washington sejak pandemi Corona muncul. Aksi-aksi serupa digelar di wilayah-wilayah lainnya, seperti South Carolina, Florida, Nevada, Utah dan Colorado.
Warga sempat melakukan long-march dari Lincoln Memorial menuju ke Martin Luther King Memorial. Para aktivis dan politikus, termasuk calon Wakil Presiden (cawapres) AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, ikut memberikan pidatonya via video-conference. Joe Biden, calon Presiden (capres) AS dari Partai Demokrat, atau pasangan Harris, juga menyatakan dukungan untuk acara ini via akun Twitternya.
Seperti dilansir Reuters dan Associated Press, Sabtu (29/8/2020), keluarga para korban penembakan brutal di AS yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pidato di Lincoln Memorial. Salah satunya adalah ayah Jacob Blake, pria kulit hitam yang ditembak berkali-kali oleh polisi di Kenosha, Wisconsin.
Ditegaskan oleh ayah Blake, yang bernama Jacob Blake Sr, bahwa saat ini ada dua sistem peradilan yang diterapkan di AS.
"Ada dua sistem peradilan di Amerika Serikat. Ada sistem putih dan ada sistem hitam -- sistem hitam tidak bekerja dengan baik," cetus ayah Blake saat berbicara di depan massa yang memenuhi Lincoln Memorial di Washington DC.
"Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian!" tegasnya.
Saudara laki-laki George Floyd, pria kulit hitam yang tewas dicekik oleh lutut polisi kulit putih di Minnesota, juga ikut memberikan pidatonya. Philonise Floyd sempat tak kuasa menahan emosi saat dia menyampaikan pernyataannya di hadapan massa.
"Saya harap George ada di sini untuk melihat ini," ucap Philonise.
Selain keluarga Blake dan Floyd, hadir juga keluarga dari warga kulit hitam lainnya yang menjadi korban penembakan brutal, seperti keluarga Breonna Taylor, Rayshard Brooks, Ahmaud Arbery, Trayvon Martin dan Eric Garner. Arbery dan Martin sama-sama tewas di tangan pria kulit putih yang mengejar mereka dengan senjata api dan baru ditangkap setelah ada unjuk rasa publik.
Meskipun pandemi virus Corona (COVID-19) masih merajalela di AS, banyak warga yang merasa tergerak untuk ikut hadir dalam gerakan sipil untuk melawan kebrutalan polisi dan aksi kekerasan atau main hakim sendiri yang kebanyakan diwarnai oleh motif rasisme.
Penyelenggara aksi ini tetap memberlakukan protokol Corona, dengan mereka yang hadir harus diperiksa suhu tubuhnya dan diimbau untuk mematuhi aturan social distancing dan tetap memakai masker sepanjang acara. Meskipun pada praktiknya, menjaga jarak sulit dilakukan di tengah kerumunan banyak orang.
Pihak penyelenggara menjelaskan bahwa tujuan dari acara peringatan ini adalah menunjukkan seberapa mendesaknya reformasi kepolisian, pengecaman kekerasan rasialisme dan untuk menuntut perlindungan hak pemilih menjelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres) November mendatang.
Aksi massa pada Jumat (28/8) ini tercatat sebagai pertemuan terbesar di Washington sejak pandemi Corona muncul. Aksi-aksi serupa digelar di wilayah-wilayah lainnya, seperti South Carolina, Florida, Nevada, Utah dan Colorado.
Warga sempat melakukan long-march dari Lincoln Memorial menuju ke Martin Luther King Memorial. Para aktivis dan politikus, termasuk calon Wakil Presiden (cawapres) AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, ikut memberikan pidatonya via video-conference. Joe Biden, calon Presiden (capres) AS dari Partai Demokrat, atau pasangan Harris, juga menyatakan dukungan untuk acara ini via akun Twitternya.
Presiden AS, Donald Trump, tidak mengomentari acara ini. Namun Komisi Nasional Partai Republik turut memperingati gerakan hak sipil tahun 1963 dengan menyoroti rekam jejak Trump sebagai 'pejuang bagi komunitas warga kulit hitam'.*
[]bazm-13
sumber: detik.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Senin 29 April 2024, 14:46 WIB
Diduga Berkonspirasi Mengamankan Mafia Pailit, CERI Laporkan Oknum Jaksa Kejati Jatim ke Jaksa Agung
Senin 29 April 2024, 13:46 WIB
Bang HT, Calon Bupati Pelalawan 2024: Memasuki Arena Pilkada dengan Semangat Tinggi
Senin 29 April 2024, 13:39 WIB
NasDem Akan Tentukan Kader Internal Terbaik untuk Pilkada Serentak Riau
Senin 29 April 2024, 11:10 WIB
Gelar Nobar dengan OPD Pemprov Riau, Pj Gubri Optimis Timnas Indonesia Vs Uzbekistan Menang 2:0
Senin 29 April 2024, 10:39 WIB
Pj Gubri Ingatkan Pejabat Administator Pemprov Riau Terus Belajar
Senin 29 April 2024, 10:35 WIB
BPBD Pekanbaru: Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Hingga Akhir Bulan Ini
Senin 29 April 2024, 10:31 WIB
Optimalkan PPDB 2024, Disdik Pekanbaru Gandeng Tiga OPD
Senin 29 April 2024, 10:22 WIB
Malam Ini, Indonesia vs Uzbekistan: Ayo Garuda Terbanglah Lebih Tinggi!
Senin 29 April 2024, 09:36 WIB
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri
Senin 29 April 2024, 09:31 WIB
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ XLII Provinsi Riau