Ubah Sistem, Presiden Libanon Usulkan Jadi Negara Sekuler
Senin 31 Agustus 2020, 07:46 WIB
Presiden Libanon Michel Aoun menyerukan perubahan sistem jadi negara sekuler akibat konflik sektarian yang terus terjadi.
Jakarta, berazamcom -- Presiden Libanon Michel Aoun menyebut pentingnya mengubah sistem di negaranya sebagai bagian dari agenda reformasi. Ia pun mengusulkan proklamasi negaranya sebagai negara sekuler serta dialog untuk amendemen konstitusi.
"Saya menyerukan proklamasi Libanon sebagai negara sekuler," kata Aoun, dalam pidato menyambut peringatan 100 tahun negara Libanon, dikutip dari AFP, Senin (31/8).
Diketahui, Libanon sempat diguncang ledakan besar di pelabuhan Beirut. Ini dipicu oleh tumpukan amonium nitrat dalam jumlah besar yang dibiarkan tersimpan bertahun-tahun di gudang di pelabuhan.
Insiden ini memaksa pemerintah mengundurkan diri pada 10 Agustus. Sejumlah negara, termasuk AS dan Prancis, pun mendesak perubahan politik di Libanon.
Aoun mengatakan sistem negara sekuler adalah satu-satunya cara "untuk melindungi dan melestarikan pluralisme" serta menciptakan persatuan yang nyata.
"Pemuda Libanon menyerukan perubahan, untuk mereka, dan untuk masa depan mereka," kata presiden berusia 85 tahun itu, yang sejak lama dituding tak mendengarkan kaum muda.
"Saya katakan, ya, waktunya telah tiba," kata dia, "Ada kebutuhan untuk mengembangkan, memodifikasi, mengubah sistem. Sebut saja sesuka Anda, tetapi Libanon pasti perlu menjalankan urusannya dengan cara baru".
Aoun mengaku akan menyerukan dialog termasuk dengan otoritas agama dan pemimpin politik untuk mencapai "formula yang diterima oleh semua orang dan yang akan diwujudkan dalam amandemen konstitusi yang layak".
Dia akan menerima perwakilan dari blok parlemen dan anggota parlemen independen pada Senin (31/8) untuk memulai konsultasi menuju penunjukan perdana menteri baru setelah pemerintah mengundurkan diri menyusul ledakan Beirut.
Diketahui, model pemerintahan Lebanon saat ini adalah persetujuan Taef tahun 1989 yang mengakhiri perang saudara 1975-1990. Sistem politiknya disebut sebagai konfesionalisme, yakni pembagian kekuasaan antara aliran-aliran agama yang berbeda.
Mereka mengakui 18 sekte agama resmi dan 128 kursi parlemennya pun dibagi rata antara Muslim dan Kristen. Negara inipun tak pernah sepi dari pergolakan politik berbasis sektarian.
Sementara, sistem sekuler sendiri berlandaskan pada konsep pemisahan agama dari politik dan sistem kenegaraan.
Terpisah, Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut akan mendarat di Lebanon pada Senin (31/8). Ini menjadi kunjungan keduanya dalam beberapa minggu terakhir. Tujuannya, untuk menegaskan perlunya reformasi setelah ledakan beirut yang menewaskan sedikitnya 188 orang dan melukai ribuan lainnya.
Macron, pada Jumat (28/8), sempat berbicara soal "kendala sistem konfesional" dalam politik yang menghambat reformasi.
Menjelang kembalinya Macron ke Lebanon, Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, yang juga sekutu dekat Aoun, mengatakan gerakan Syiahnya "terbuka" terhadap proposal Prancis soal pakta politik baru untuk Lebanon selama ada konsensus nasional.
"Pada kunjungan terakhirnya ke Lebanon, kami mendengar seruan dari Presiden Prancis untuk pakta politik baru di Lebanon. Hari ini kami terbuka untuk diskusi konstruktif dalam hal ini," kata dia.
"Tapi kami punya satu syarat: diskusi ini harus dilakukan dengan kemauan dan persetujuan dari berbagai faksi Lebanon," imbuh dia, beberapa jam sebelum pidato Aoun.
"Saya menyerukan proklamasi Libanon sebagai negara sekuler," kata Aoun, dalam pidato menyambut peringatan 100 tahun negara Libanon, dikutip dari AFP, Senin (31/8).
Diketahui, Libanon sempat diguncang ledakan besar di pelabuhan Beirut. Ini dipicu oleh tumpukan amonium nitrat dalam jumlah besar yang dibiarkan tersimpan bertahun-tahun di gudang di pelabuhan.
Insiden ini memaksa pemerintah mengundurkan diri pada 10 Agustus. Sejumlah negara, termasuk AS dan Prancis, pun mendesak perubahan politik di Libanon.
Aoun mengatakan sistem negara sekuler adalah satu-satunya cara "untuk melindungi dan melestarikan pluralisme" serta menciptakan persatuan yang nyata.
"Pemuda Libanon menyerukan perubahan, untuk mereka, dan untuk masa depan mereka," kata presiden berusia 85 tahun itu, yang sejak lama dituding tak mendengarkan kaum muda.
"Saya katakan, ya, waktunya telah tiba," kata dia, "Ada kebutuhan untuk mengembangkan, memodifikasi, mengubah sistem. Sebut saja sesuka Anda, tetapi Libanon pasti perlu menjalankan urusannya dengan cara baru".
Aoun mengaku akan menyerukan dialog termasuk dengan otoritas agama dan pemimpin politik untuk mencapai "formula yang diterima oleh semua orang dan yang akan diwujudkan dalam amandemen konstitusi yang layak".
Dia akan menerima perwakilan dari blok parlemen dan anggota parlemen independen pada Senin (31/8) untuk memulai konsultasi menuju penunjukan perdana menteri baru setelah pemerintah mengundurkan diri menyusul ledakan Beirut.
Diketahui, model pemerintahan Lebanon saat ini adalah persetujuan Taef tahun 1989 yang mengakhiri perang saudara 1975-1990. Sistem politiknya disebut sebagai konfesionalisme, yakni pembagian kekuasaan antara aliran-aliran agama yang berbeda.
Mereka mengakui 18 sekte agama resmi dan 128 kursi parlemennya pun dibagi rata antara Muslim dan Kristen. Negara inipun tak pernah sepi dari pergolakan politik berbasis sektarian.
Sementara, sistem sekuler sendiri berlandaskan pada konsep pemisahan agama dari politik dan sistem kenegaraan.
Terpisah, Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut akan mendarat di Lebanon pada Senin (31/8). Ini menjadi kunjungan keduanya dalam beberapa minggu terakhir. Tujuannya, untuk menegaskan perlunya reformasi setelah ledakan beirut yang menewaskan sedikitnya 188 orang dan melukai ribuan lainnya.
Macron, pada Jumat (28/8), sempat berbicara soal "kendala sistem konfesional" dalam politik yang menghambat reformasi.
Menjelang kembalinya Macron ke Lebanon, Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, yang juga sekutu dekat Aoun, mengatakan gerakan Syiahnya "terbuka" terhadap proposal Prancis soal pakta politik baru untuk Lebanon selama ada konsensus nasional.
"Pada kunjungan terakhirnya ke Lebanon, kami mendengar seruan dari Presiden Prancis untuk pakta politik baru di Lebanon. Hari ini kami terbuka untuk diskusi konstruktif dalam hal ini," kata dia.
"Tapi kami punya satu syarat: diskusi ini harus dilakukan dengan kemauan dan persetujuan dari berbagai faksi Lebanon," imbuh dia, beberapa jam sebelum pidato Aoun.
Nasrallah tidak mengatakan perubahan apa yang ingin dipertimbangkan oleh Hizbullah.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Kamis 28 Maret 2024, 17:59 WIB
Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat
Kamis 28 Maret 2024, 12:09 WIB
Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa
Kamis 28 Maret 2024, 11:46 WIB
Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa
Kamis 28 Maret 2024, 11:01 WIB
Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
Kamis 28 Maret 2024, 10:51 WIB
Pakar Hukum Denny Indrayana Prediksi MK Bakal Kabulkan Gugatan Pilpres Anies & Ganjar
Kamis 28 Maret 2024, 10:31 WIB
Sudah Empat Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Kamis 28 Maret 2024, 10:25 WIB
Buka Puasa Bersama IKA Faperta UIR, Selain Tausyiah, Ada Pesan dan Kesan Calon DPD RI Terpilih
Rabu 27 Maret 2024, 11:50 WIB
Perludem Sebut Gugatan Anies dan Ganjar Berpeluang Membalikkan Hasil Pilpres
Rabu 27 Maret 2024, 10:30 WIB
Mudik Lebaran, Ini Pesan Kapolda Riau Kepada Warga
Rabu 27 Maret 2024, 10:21 WIB
Disperindag Pekanbaru Lakukan Tera Ulang di Dua SPBU