Mantan Presiden India Meninggal akibat Virus Corona
Selasa 01 September 2020, 08:42 WIB
Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal karena virus corona.
Jakarta, berazamcom -- Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal dunia Senin (31/8) pada usia 84 tahun. Melansir dari AFP dia meninggal karena kegagalan organ setelah dinyatakan terinfeksi virus corona. Mukherjee dirawat di rumah sakit beberapa minggu lalu.
Dia menjadi Presiden India periode 2012-2017.
Kabar wafatnya politikus asal Bengal ini disampaikan langsung oleh pihak keluarga.
Selama berkarier sebagai nomor satu di India, Mukherjee terkenal sebagai pialang kekuasaan yang pernah dijelaskan dalam kabel diplomatik AS yang bocor sebagai "pemecah masalah Partai Kongres".
Nama Mukherjee sempat memudar setelah kasus pembunuhan Gandhi pada tahun 1984 ketika dia menjadi saingan bagi putranya dan pewaris Rajiv Gandhi untuk kepemimpinan partai Kongres.
Mukherjee sempat memisahkan diri dari Kongres, namun setelah Rajiv Gandhi terbunuh pada 1991, kejayaan politiknya kembali pulih.
Dia juga anak didik mantan perdana menteri Indira Gandhi dan menjadi anggota kabinetnya ketika dia menangguhkan hak-hak demokrasi dalam "Darurat" yang terkenal tahun 1975-77.
Mendiang juga menjadi tangan kanan kanan Perdana Menteri Manmohan Singh yang berkuasa dalam dekade 2004-14. Dalam tirani itu, dia dipercaya menjabat posisi Menteri Pertahanan, Luar negeri dan keuangan.
Namun, kinerja Mukherjee sebagai menteri keuangan dikritik karena gagal mendorong upaya liberalisasi ekonomi. Pada 2012, ia pindah dari politik aktif dan mengambil peran seremonial sebagai presiden, menjalani masa jabatan lima tahun hingga 2017.
Kabar wafat sang Presiden ke-13 India ini membuat beberapa tokoh publik India buka suara, salah satunya Perdana Menteri Narendra Modi.
"Seorang sarjana par excellence, seorang negarawan yang menjulang tinggi, dia dikagumi di seluruh spektrum politik," kata Modi di Twitter.
Dia menjadi Presiden India periode 2012-2017.
Kabar wafatnya politikus asal Bengal ini disampaikan langsung oleh pihak keluarga.
Selama berkarier sebagai nomor satu di India, Mukherjee terkenal sebagai pialang kekuasaan yang pernah dijelaskan dalam kabel diplomatik AS yang bocor sebagai "pemecah masalah Partai Kongres".
Nama Mukherjee sempat memudar setelah kasus pembunuhan Gandhi pada tahun 1984 ketika dia menjadi saingan bagi putranya dan pewaris Rajiv Gandhi untuk kepemimpinan partai Kongres.
Mukherjee sempat memisahkan diri dari Kongres, namun setelah Rajiv Gandhi terbunuh pada 1991, kejayaan politiknya kembali pulih.
Dia juga anak didik mantan perdana menteri Indira Gandhi dan menjadi anggota kabinetnya ketika dia menangguhkan hak-hak demokrasi dalam "Darurat" yang terkenal tahun 1975-77.
Mendiang juga menjadi tangan kanan kanan Perdana Menteri Manmohan Singh yang berkuasa dalam dekade 2004-14. Dalam tirani itu, dia dipercaya menjabat posisi Menteri Pertahanan, Luar negeri dan keuangan.
Namun, kinerja Mukherjee sebagai menteri keuangan dikritik karena gagal mendorong upaya liberalisasi ekonomi. Pada 2012, ia pindah dari politik aktif dan mengambil peran seremonial sebagai presiden, menjalani masa jabatan lima tahun hingga 2017.
Kabar wafat sang Presiden ke-13 India ini membuat beberapa tokoh publik India buka suara, salah satunya Perdana Menteri Narendra Modi.
"Seorang sarjana par excellence, seorang negarawan yang menjulang tinggi, dia dikagumi di seluruh spektrum politik," kata Modi di Twitter.
Sementara itu, Presiden India saat ini Ram Nath Kovind menyebut Mukherjee sebagai seorang raksasa dalam kehidupan publik yang melayani India dengan semangat seorang yang bijak.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com
Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com
Komentar Anda
Berita Terkait
Berita Pilihan
Jumat 08 Maret 2024
Stikes Tengku Maharatu Wisuda Lagi 231 Sarjana Kesehatan dan Profesi Ners
Senin 22 Januari 2024
Letakan Batu Pertama, Stikes Tengku Maharatu Bangun Kampus Empat Lantai
Selasa 28 November 2023
Satu Jam Bersama Gubernur Riau Edy Natar : Mimpi Sang Visioner dan Agamis
Selasa 21 November 2023
Silaturahmi IKBR dengan Plt Gubri, Edy Nasution: Insha Allah Saya Maju
Minggu 01 Oktober 2023
Bravo 28 Usulkan Ganjar-Jokowi Pasangan Pilpres 2024
Rabu 27 September 2023
Hendry Ch Bangun Terpilih Jadi Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Rabu 20 September 2023
Perginya Dosen Ramah, Humoris, dan Rendah Hati
Senin 18 September 2023
Wow! Ternyata Harga Kontrak Impor LNG Pertamina yang Disidik KPK Jauh lebih Murah dari Harga LNG Domestik
Senin 11 September 2023
Menkominfo Mau Pajaki Judi Online, Ini Kata CERI
Sabtu 09 September 2023
Jalin Silaturahmi, Sahabat Fuja ''Sejiwa Sehati'' Gelar Turnamen Domino Diikuti 500 Peserta
Berita Terkini
Kamis 28 Maret 2024, 23:22 WIB
CERI Pertanyakan Sikap Presiden Jokowi Soal Negosiasi 61 Persen Saham Freeport Alot
Kamis 28 Maret 2024, 17:59 WIB
Mahasiswa Sulap Limbah Tahu dan Kotoran Sapi Jadi Biogas dalam Waktu Singkat
Kamis 28 Maret 2024, 12:09 WIB
Berkah Ramadhan 1445 H, UIR Berbagi 1000 Paket Berbuka Kepada Mahasiswa
Kamis 28 Maret 2024, 11:46 WIB
Jelang Idul Fitri, Disperindag Pekanbaru Imbau Masyarakat Waspadai Produk Kedaluwarsa
Kamis 28 Maret 2024, 11:01 WIB
Dishub Pekanbaru Imbau Masyarakat Lapor Jika Temukan Jukir Liar
Kamis 28 Maret 2024, 10:51 WIB
Pakar Hukum Denny Indrayana Prediksi MK Bakal Kabulkan Gugatan Pilpres Anies & Ganjar
Kamis 28 Maret 2024, 10:31 WIB
Sudah Empat Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Kamis 28 Maret 2024, 10:25 WIB
Buka Puasa Bersama IKA Faperta UIR, Selain Tausyiah, Ada Pesan dan Kesan Calon DPD RI Terpilih
Rabu 27 Maret 2024, 11:50 WIB
Perludem Sebut Gugatan Anies dan Ganjar Berpeluang Membalikkan Hasil Pilpres
Rabu 27 Maret 2024, 10:30 WIB
Mudik Lebaran, Ini Pesan Kapolda Riau Kepada Warga