Minggu, 5 Mei 2024

Breaking News

  • Balon Gubri Edy Natar Nasution Serahkan Formulir ke DPW PKB: Membangun Komunikasi Politik yang Solid   ●   
  • Mantan Gubernur Riau Edy Natar Nasution Terima Dukungan Penuh dari Marga Butar Butar untuk Maju di Pilgubri 2024   ●   
  • Aklamasi, Tri Joko Jadi Ketua PJS DKI Jakarta   ●   
  • Bupati Zukri Misran Ngopi Sore Bareng JMSI Riau, Disorot Kontribusi dalam Pemilu dan Fokus Pembangunan Pelalawan   ●   
  • Dugaan Pencemaran Nama Baik Profesi, PJS Resmi Adukan Rum Pagau ke Polda Gorontalo   ●   
AS Tuduh Iran Ganggu Kapal Tanker Inggris di Teluk Arab
Kamis 11 Juli 2019, 11:32 WIB
ilustrasi

Jakarta, berazamcom -- Amerika Serikat menuding lima kapal yang diyakini milik angkatan bersenjata Iran, Garda Revolusi, telah mendekati sebuah kapal tanker minyak milik Inggris di Teluk Arab dan meminta untuk berhenti di perairan dekat Iran.

Pejabat AS yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan insiden itu terjadi pada Rabu (10/7) ketika kapal tanker British Heritage berlayar di pintu masuk utara Selat Hormuz. Pejabat tersebut menuturkan kapal-kapal yang diduga milik Iran itu akhirnya mundur setelah kapal perang Inggris memperingatkan mereka.

"Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Montrose, yang juga ada di sana, menodong senjata ke arah kapal-kapal itu dan memperingatkan mereka melalui radio. Pada titik tertentu mereka bubar," ucap seorang pejabat AS.

"Ini adalah pelecehan dan upaya untuk mengganggu pelayaran kapal tersebut," kata seorang pejabat AS lainnya.

Dilansir Reuters, hingga kini Kementerian Pertahanan Inggris belum menanggapi laporan tersebut.

Insiden ini terjadi sehari setelah Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Inggris akan menghadapi "konsekuensi" atas penyitaan kapal tanker Iran, Grace 1, di perairan lepas Gibraltar pada pekan lalu.

Penyitaan itu dilakukan lantaran kapal tanker Iran diduga hendak mengirim minyak ke Suriah, sebuah tindakan yang melanggar sanksi internasional.

Penahanan kapal juga terjadi ketika ketegangan Iran-Amerika Serikat terus memanas sejak Gedung Putih menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 pada 2018 lalu.

Sejak itu, AS kembali menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Iran sebagai tekanan agar negara di Timur Tengah itu mau menghentikan tindakan yang dianggap Washington mengancam stabilitas keamanan kawasan.

Baru-baru ini, Iran merespons sanksi AS tersebut dengan kembali melakukan pengayaan uranium dan program nuklirnya.

Pada Mei dan Juni lalu, sejumlah kapal tanker minyak milik Arab Saudi juga disabotase di perairan Oman dan lepas pantai Uni Emirat Arab. AS dan Saudi menuding Iran bertanggung jawab atas sabotase itu.

Bulan lalu, Iran juga menembak jatuh drone AS di dekat Selat Hormuz.*

[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com



Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top