Jakarta, berazamcom -- Ibu hamil dapat terinfeksi Covid-19 dan berisiko menularkannya kepada si jabang bayi. Terdapat sejumlah pengaruh Covid-19 pada kehamilan.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Merwin Tjahjadi menjelaskan, ibu hamil dan balita termasuk dalam populasi rentan yang terinfeksi Covid-19.
"Ibu hamil dan balita adalah populasi rentan terinfeksi Covid-19. Penelitian masih terus berlangsung untuk dapat menjawab dampak menyeluruh terhadap ibu hamil dan janin yang dikandung," kata Merwin dalam webinar Rumah Sakit Pondok Indah, Rabu (25/11).
Berdasarkan temuan sementara, berikut beberapa pengaruh Covid-19 terhadap kehamilan.
1. Menimbulkan gejala klinis
Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dapat mengembangkan gejala klinis. Gejala yang muncul umumnya sama dengan populasi umum seperti demam, batuk, pegal-pegal, sesak napas, nyeri otot, nyeri tenggorokan, diare, dan kehilangan indera perasa dan penciuman.
"Paling sering adalah demam lalu batuk. Yang agak rancu adalah sesak napas karena pada trimester ketiga banyak ibu hamil mengeluhkan sesak napas," ungkap Merwin.
Namun, sesak napas karena Covid-19 dapat dibedakan dengan mudah karena diikuti dengan sejumlah gejala lain seperti demam dan batuk.
2. Tingkat gejala ringan-sedang
Mayoritas gejala yang muncul pada ibu hamil pada tingkatan gejala yang ringan hingga sedang dan dapat sembuh seperti pada yang lainnya.
Berdasarkan data CDC Amerika Serikat hingga November, tercatat 38 ribu kasus ibu hamil yang positif Covid-19. Sebanyak 7.998 dirawat di rumah sakit, 287 dirawat di ICU, dan 51 orang meninggal dunia.
Sedangkan data dari Satgas Covid-19 di Indonesia, ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 berjumlah 7,1 persen dari seluruh kasus dengan kematian 0,3 persen.
"Kematian pada ibu hamil 0,3 persen lebih sedikit dibandingkan kematian pada populasi umum," ujar Merwin.
3. Pneumonia berat
Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 juga bisa mengalami pneumonia berat, terutama jika tertular pada trimester ketiga. Kondisi trimester ketiga, merupakan kondisi yang sangat rentan sehingga membutuhkan perhatian lebih terutama menjelang kelahiran.
4. Berisiko keguguran
Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 pada trimester pertama berisiko mengalami keguguran terutama yang mengalami gejala berat.
5. Berisiko melahirkan prematur
Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 juga berisiko melahirkan secara prematur, terutama jika tertular di trimester kedua dan ketiga. Sejumlah studi menunjukkan, angka kelahiran prematur meningkat pada ibu hamil yang terinfeksi Covid-19. Kelahiran prematur meningkatkan risiko gangguan organ pada bayi.
Oleh karena itu, Merwin menyarankan setiap ibu hamil untuk selalu menjaga diri dan kandungannya dari virus corona dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Ibu hamil sebaiknya menjauhi kerumunan agar tidak tertular virus corona. Pastikan untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan.*
[]bazm-13
sumber: CNN Indonesia.com