Dan dari perusahaan yang hadir itu ada diantaranya hanya diwakili oleh orang yang tidak mempunyai kapasitas untuk menjawab. "Jika tak datang tak apa, dikiranya kami ini tidak sebagaian dari pemerintah," kata Indra Gunawan saat memimpin hearing di ruang Banggar, Senin (8/7) pagi.

Disebutkan Indra Gunawan, agenda tersebut merupakan hearing antara DPRD Siak dengan perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Siak untuk mempertanyakan dana CSR perusahaan. "Kami hanya meminta transparansi dari perusahaan, kemana dana CSR ini disalurkan," ujarnya.

Indra memastikan DPRD Siak tidak pernah menghambat perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi di Kabupaten Siak, namun perusahaan juga harus memenuhi kewajiban mereka untuk masyarakat dalam bentuk CSR. "Untuk itu, tolong hargai rakyat, tolong beri penjelasan yang transparan terkait dana-dana CSR yang disalur," tegas Indra lagi.

Sebagaimana diketahui, kata Indra, dari 22 perusahaan yang diundang DPRD untuk hearing, hanya delapan perusahaan yang hadir. Yakni PT ATM, PT Ivomas, PT IMT, PT SPS, PT SSM, PT MSSP, PTVN V dan PT Dian Anggara Persada.

Sementara dalam hearing itu tampak hadir Ketua Komisi II DPRD Siak, Thoha Nasrudin, Wakil Ketua Komisi II, Muhtarom, Sekretaris Komisi II, Syamsurijal, anggota Komisi II, Miduk Gurning, Bungaran Hutajulu, Kusman Jaya, Sumaryo, Zulfaini dan Sujarwo.* dan