Jumat, 26 April 2024

Breaking News

  • Terkait Lesapnya Dana Nasabah BRI Makassar Rp 400 Juta, Ini Tanggapan Pihak BRI   ●   
  • Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI   ●   
  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
Rupiah Loyo di Rp14.055 per Dolar AS Pada Awal Pekan
Senin 25 Januari 2021, 09:49 WIB
ilustrasi

Jakarta, berazamcom -- Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.055 per dolar AS pada Senin (25/1) pagi. Posisi tersebut melemah 0,15 persen dibandingkan perdagangan Jumat (22/1) sore di level Rp14.035 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,07 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, won Korea Selatan melemah 0,17 persen, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, dan yuan China melemah 0,06 persen.

Sebaliknya peso Filipina menguat 0,01 persen, rupee India menguat 0,03 persen dan bath Thailand terpantau menguat 0,01 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dolar Australia menguat 0,04 persen, dan dolar Kanada menguat 0,05 persen. Hanya franc Swiss yang terpantau melemah 0,06 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pagi ini aset berisiko seperti indeks saham Asia sebenarnya terlihat mengalami kenaikan.

Ia menilai pasar kemungkinan masih merespons positif rencana pemerintahan Joe Biden untuk merilis stimulus sebesar US$1,9 triliun.

"Sentimen ini mungkin bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini," ucapnya kepada wartawan, Senin (25/1).

Tapi, lanjut Ariston, pasar masih mengkhawatirkan kasus covid-19 yang terus meningkat di dunia dan juga di Indonesia karena dapat memicu pembatasan aktivitas baru. "Hal ini memberikan tekanan untuk rupiah," tuturnya.

Selain itu, bila pasar kembali merespon kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, rupiah juga berpotensi melemah kembali. "Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.000-Rp14.100 per dolar AS," pungkasnya.*

 

[]bazm-13

sumber: CNN Indonesia.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top