Kamis, 25 April 2024

Breaking News

  • Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024, Ini Kata Orang BI   ●   
  • Andi Rahman Desak Pemerintah Segera Tuntaskan Pembayaran Lahan Tol Pekanbaru -Padang   ●   
  • Brigjend TNI Edy Natar Nasution Mendaftar sebagai Balon Gubri di Kantor PDIP Riau   ●   
  • MTQ Ke-42 Tingkat Provinsi Riau, Kota Pekanbaru Raih Juara Pertama Cabang Fahmil Qur’an Putri   ●   
  • Serius Maju dalam Pilgubri 2024: Edy Natar Nasution Sudah Ketemu Sekjen DPP NasDem & Ketua DPW Nasdem Riau   ●   
Ahli Temukan Varian Baru Virus Corona di Inggris
Kamis 18 Februari 2021, 11:47 WIB
ilustrasi

Jakarta, berazamcom -- Varian virus corona baru telah terdeteksi di Inggris dengan nama B1525. Varian ini mengkhawatirkan ilmuwan lantaran diperkirakan bisa mengecoh antibodi manusia terhadap Covid-19.

Pengecohan ini bisa terjadi lantaran mutasi virus corona dari Afrika Selatan (E484K) telah mengubah spike protein. Spike protein digunakan untuk virus corona untuk menginfeksi sel manusia.

Ketika spike protein berubah, maka berpotensi mengubah keampuhan beberapa jenis vaksin mencegah gejala Covid-19. Terutama untuk vaksin berbasis mRNA yang dibuat hanya berdasarkan data spike protein ini. Spike protein sendiri adalah bagian dari virus corona yang berbentuk seperti paku dan ada di sekeliling virus.

Virus corona varian B1525 yang diteliti peneliti dari University of Edinburgh ini ditemukan mencermati genom di 10 negara termasuk Denmark, Amerika Serikat, Australia, dengan 32 kasus ditemukan di Inggris.

B1525 punya kemiripan genom dengan varian B117 dan mengandung beberapa mutasi yang dikhawatirkan peneliti, termasuk mutasi E484K pada protein yang ditemukan di permukaan virus yang berperan penting untuk penetrasi ke dalam sel.

Mutasi E484K merupakan varian virus corona yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil. Mutasi ini dinilai berbahaya sebab membantu virus menghindari antibodi dan diketahui memberi tingkat resistensi terhadap beberapa vaksin.

Simon Clarke, profesor mikrobiologi sel di University of Reading, mengatakan, hingga kini tidak jelas apa efek banyak mutasi terhadap kemampuan virus corona menginfeksi, atau mempengaruhi tingkat keparahan penyakit.

Meski demikian dikatakan kemampuannya mempengaruhi vaksin perlu jadi perhatian.

"Kita belum tahu seberapa kemampuan varian baru ini menyebar, namun jika berhasil dapat diduga kekebalan dari vaksin atau infeksi sebelumnya akan tumpul," kata Clarke, seperti dikutip The Guardian (15/2)

Clarke menambahkan varian baru virus corona ini seharusnya dilibatkan dalam pengujian termasuk dalam pembuatan vaksin.

Profesor mikrobiologi klinis di University of Cambridge, Ravi Gupta, setuju pengujian varian baru B1525 dengan mutasi E484K yang dikatakan 'membantu virus melepaskan diri dari antibodi kita'.

Dikutip Independent, Denmark telah mengidentifikasi kasus terbanyak varian baru yaitu 35 orang, kemudian Amerika Serikat dan Inggris 10 orang. Kasus juga telah terdeteksi di Yordania, Belgia, Ghana, dan Spanyol.

Tak satupun dari negara-negara ini berada dalam 'daftar merah' Inggris, yang mengharuskan orang-orang dari negara tersebut melakukan karantina setelah mendarat di Inggris.*

 

[]bazm-13

sumber: CNN Indonesia.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada berazam.com, silakan kontak ke email: redaksi.berazam@gmail.com


Komentar Anda
Berita Terkait
 
 


About Us

Berazamcom, merupakan media cyber berkantor pusat di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, Indonesia. Didirikan oleh kaum muda intelek yang memiliki gagasan, pemikiran dan integritas untuk demokrasi, dan pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Kata berazam dikonotasikan dengan berniat, berkehendak, berkomitmen dan istiqomah dalam bersikap, berperilaku dan berperbuatan. Satu kata antara hati dengan mulut. Antara mulut dengan perilaku. Selengkapnya



Alamat Perusahaan

Alamat Redaksi

Perkantoran Grand Sudirman
Blok B-10 Pekanbaru Riau, Indonesia
  redaksi.berazam@gmail.com
  0761-3230
  www.berazam.com
Copyright © 2021 berazam.com - All Rights Reserved
Scroll to top